đźš— Penjualan Mobil Memburuk pada Mei 2025 / by Stockbit Snips

Photo by: Stockbit Snips

Daily Market Performance 🚀

IHSG Foreign Flow  Kurs USD/IDR Gold
7.231 +1,65% +Rp1,03 triliun 16.273 -0,01% 3.350 -0,15%


Oil Coal CPO Nickel
67,4 +0,54% 104,8 -0,48% 3.864 -1,55% 15.421 -0,43%


đź‘‹ Stockbitor!

Gaikindo mencatat bahwa penjualan (wholesales) mobil nasional pada Mei 2025 mencapai 60.613 unit (-15% YoY, +18% MoM), sehingga wholesales selama 5M25 turun menjadi 316.981 unit (-5% YoY) atau setara 35–42% dari target 2025 Gaikindo di kisaran 750.000–900.000 unit (vs. 5M24: 38,7% realisasi 2024).

Penurunan tajam secara tahunan pada Mei 2025 membuat tren wholesales memburuk dibandingkan realisasi 4M25 yang berada di level -3% YoY. Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, mengatribusikan penurunan ini kepada semakin melemahnya daya beli masyarakat.

Berdasarkan merek, kedua merek utama Astra International ($ASII) – Toyota + Daihatsu – secara gabungan mencatatkan penurunan wholesales sebesar -16% YoY pada Mei 2025, relatif sejalan dengan penurunan seindustri (-15% YoY).

Di luar ASII, merek Jepang lain mengalami penurunan yang jauh lebih tajam pada Mei 2025, dengan Mitsubishi dan Honda turun di kisaran -30% YoY, sementara Honda turun hingga -57% YoY. Di sisi lain, penjualan merek–merek China masih tumbuh kuat pada Mei 2025, dengan Wuling naik +72% YoY dan Chery +106% YoY.

Dengan realisasi Mei 2025 ini, merek–merek Jepang mengalami penurunan market share selama 5M25 seiring penurunan wholesales yang lebih dalam dibandingkan penurunan seindustri. Market share merek–merek Jepang terus diambil oleh merek–merek China yang mencatatkan tren pertumbuhan wholesales positif selama 5M25.

Key Takeaway

Meski market tampak sudah memiliki ekspektasi yang rendah terhadap penjualan mobil, penurunan penjualan yang memburuk perlu diwaspadai oleh investor. Faktor semakin lemahnya daya beli yang disebutkan Gaikindo senada dengan komentar manajemen Autopedia Sukses Lestari ($ASLC) dalam earnings call 1Q25. Manajemen ASLC mengungkapkan bahwa meski tren peralihan dari pembelian kendaraan baru ke kendaraan bekas masih terjadi, perseroan melihat adanya sebagian sub–segmen terbawah dari masyarakat yang memilih untuk tidak membeli kendaraan meskipun bekas, yang mempertegas tantangan daya beli. Selain itu, terlihat pula tren pengetatan dari industri pembiayaan – seperti persyaratan uang muka yang lebih tinggi – yang berdampak negatif terhadap penjualan mobil.

🛵 Grab Rencana Terbitkan Obligasi di Tengah Rumor Akuisisi GOTO

  1. $GOTO: Grab Holdings Ltd. (Nasdaq: GRAB) pada Selasa (10/6) mengumumkan rencana penerbitan obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham senilai 1,25 miliar dolar AS, di mana perolehan dana dari aksi korporasi ini dapat digunakan termasuk untuk pembiayaan akuisisi. Meski Grab tidak merinci potensi akuisisi ke depan, Bloomberg melaporkan bahwa pengumuman Grab ini memicu spekulasi bahwa perusahaan ride–hailing tersebut tengah mengumpulkan dana untuk mengambil alih GoTo Gojek Tokopedia. Pengumuman Grab ini hanya berselang sehari setelah perusahaan tersebut mengatakan dalam keterbukaan informasi bahwa mereka saat ini sedang tidak dalam pembicaraan untuk mengakuisisi GOTO, mengindikasikan bahwa Grab menghentikan atau setidaknya menunda rencana akuisisi yang dikabarkan bernilai 7 miliar dolar AS tersebut di tengah kekhawatiran terhadap potensi tuntutan monopoli dari regulator. Pada pekan lalu, Bloomberg juga melaporkan bahwa BPI Danantara tengah memulai perbincangan dengan GOTO untuk mengakuisisi saham minoritas di entitas hasil merger antara Grab dan GOTO. Narasumber Bloomberg menyebut bahwa wacana kepemilikan saham minoritas tersebut masih dalam tahap awal dan mungkin tidak berujung pada transaksi apa pun.
  2. $BBTN: Bank Tabungan Negara mengumumkan telah merampungkan akuisisi 99,99% saham PT Bank Victoria Syariah dengan nilai yang tidak disebutkan. Meski demikian, Direktur Utama BBTN, Nixon L. P. Napitupulu, mengatakan dalam konferensi pers pada pekan lalu bahwa nilai transaksi ini sekitar 1,5 triliun rupiah atau setara 1,4–1,5x nilai buku. Akuisisi PT Bank Victoria Syariah sendiri merupakan bagian dari spin–off unit usaha syariah BBTN, yakni BTN Syariah. Nixon menyebut bahwa pihaknya menargetkan spin–off dapat rampung pada Oktober 2025, meski perseroan memiliki batas waktu hingga Desember 2025.
  3. $ERAA: Pemegang saham Erajaya Swasembada menyetujui rencana pembagian dividen tahun buku 2024 senilai ~300 miliar rupiah atau 19 rupiah per saham. Jumlah tersebut setara 29% dividend payout ratio (vs. 2023: 24%) dan mengindikasikan dividend yield 3,4% per Selasa (10/6). Cum date dan tanggal pembayaran belum diumumkan.
  4. $MAPI: Mitra Adiperkasa mengatakan dalam klarifikasi kepada BEI bahwa perseroan tidak mengambil alih GS Supermarket, sebagaimana yang diberitakan oleh beberapa media massa. MAPI menjelaskan bahwa GS Supermarket telah mengakhiri operasionalnya di Indonesia, sementara MAPI melalui PT Swalayan Sukses Abadi membeli inventori (persediaan) dan aset penunjang operasional yang dimiliki oleh operator GS Supermarket serta mengambil alih sewa beberapa lokasi GS Supermarket. Transaksi ini dilakukan melalui master agreement dengan PT GS Retail Indonesia selaku operator GS Supermarket di Indonesia pada 30 Mei 2025.
  5. $PNBN: Direktur Bank Pan Indonesia, Hendrawan Danusaputra, menjual 6,5 juta saham PNBN dengan harga 1.179 rupiah per lembar pada 2 Juni 2025. Total nilai transaksi mencapai ~7,7 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Hendrawan Danusaputra di PNBN turun dari 0,027% menjadi tidak ada.
  6. $GIAA: Garuda Indonesia mengumumkan akan menggelar RUPSLB pada 30 Juni 2025, dengan mata acara persetujuan rancangan restrukturisasi dalam rangka penyehatan keuangan dan perubahan pengurus perseroan. GIAA tidak merinci rencana restrukturisasi yang akan dibahas dalam acara tersebut. Pemanggilan RUPSLB ini hanya berselang beberapa hari setelah Bloomberg melaporkan bahwa GIAA tengah berdiskusi dengan BPI Danantara terkait potensi suntikan dana senilai 500 juta dolar AS.
  7. $TIFA: Pengendali KDB Tifa Finance, Korea Development Bank, menjual 111,9 juta saham TIFA dengan harga rata–rata 400 rupiah per lembar pada 5 Juni 2025. Total nilai transaksi mencapai ~44,8 miliar rupiah dan ditujukan untuk menambah free float. Setelah transaksi ini, kepemilikan Korea Development Bank di TIFA turun dari 80,65% menjadi 77,5%.

Top Gainer 🔥

$TOBA $TPIA $PTRO $SSIA
+22,94% +9,92% +9,22% +8,21%


Top Loser 🤕

$MBMA $INCO $ANTM $HEAL
-8,00% -5,66% -5,51% -4,42%


 🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  1. Presiden AS, Donald Trump, mengatakan pada Jumat (6/6) bahwa keputusan mengenai ketua The Fed berikutnya akan segera keluar. Reuters melaporkan bahwa mantan anggota gubernur The Fed, Kevin Warsh, menjadi kandidat favorit Trump untuk mengisi jabatan ketua The Fed setelah periode jabatan Jerome Powell berakhir pada 2026. Trump pada Jumat (6/6) juga mendesak The Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 100 bps, seraya menegaskan kembali pandangannya bahwa Powell terlalu lambat dalam menurunkan suku bunga.
  2. Firma analisis komoditas, Kpler, mencatat bahwa volume impor batu bara termal di Asia mencapai ~74,1 juta ton pada Mei 2025, tumbuh +8,1% MoM meski masih turun -5,3% YoY. Hasil ini menandai volume impor batu bara termal secara bulanan yang tertinggi dalam 5 bulan terakhir di tengah kenaikan produksi batu bara dari negara–negara importir utama, seperti China dan India. Secara kumulatif selama 5M25, volume impor batu bara termal di Asia mencapai ~347 juta ton (-7% YoY). Reuters melaporkan bahwa pemulihan volume impor batu bara Asia pada Mei 2025 terjadi di tengah lemahnya harga batu bara dari Indonesia dan Australia ke level terendah dalam 4 tahun terakhir, yang ditekan oleh kenaikan suplai domestik China dan India.
  3. Biro statistik nasional China mencatat deflasi indeks harga konsumen (IHK) sebesar 0,1% YoY pada Mei 2025 (vs. Apr 2025: deflasi 0,1% YoY), lebih baik dibandingkan ekspektasi konsensus yang memperkirakan deflasi 0,2% YoY meski menandai deflasi tahunan dalam 4 bulan beruntun. Secara bulanan, China mengalami deflasi 0,2% MoM (vs. Apr 2025: inflasi 0,1% MoM), menandai deflasi bulanan yang ke-3 selama 2025. Sementara itu, inflasi inti naik ke level 0,6% YoY (vs. Apr 2025: inflasi 0,5% YoY), menandai inflasi inti tertinggi sejak Januari 2025
  4. Bank Indonesia mencatat bahwa cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 mencapai 152,5 miliar dolar AS, tidak berubah dibandingkan posisi pada akhir April 2025. Perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penerimaan devisa migas, di tengah kebutuhan untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah. Posisi cadangan devisa pada akhir Mei 2025 setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
  5. Biro statistik tenaga kerja AS mencatat bahwa non–farm payroll di AS pada Mei 2025 naik sebanyak 139.000 (vs. Apr 2025: naik 147.000), melampaui ekspektasi konsensus yang memperkirakan kenaikan sebesar 130.000. Tingkat pengangguran AS pada Mei 2025 tetap stabil di angka 4,2%, sejalan dengan ekspektasi dan tidak berubah dalam 2 bulan beruntun.
  6. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengatakan pada Selasa (10/6) bahwa pemerintah tidak mencabut izin PT Gag Nikel dan memperbolehkan perusahaan tersebut untuk menambang di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat hingga 2047. Bahlil menyebut izin kepada anak usaha Aneka Tambang ($ANTM) tersebut diberikan karena pemerintah menilai proses penambangan yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), meski aktivis lingkungan menyoroti dampak krisis lingkungan yang muncul dari aktivitas penambangan di Raja Ampat. Di sisi lain, pemerintah pada hari yang sama mengumumkan pencabutan izin usaha pertambagan nikel bagi 4 perusahaan – yakni, PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawei Sejahtera Mining – di Kabupaten Raja Ampat. Bahlil menjelaskan pencabutan izin bagi perusahaan–perusahaan itu didasarkan pada alasan lingkungan dan penilaian pemerintah bahwa kawasan pertambangan mereka masuk ke dalam wilayah geopark.
  7. Angka kemiskinan Indonesia melonjak drastis dari level 60,25% total penduduk atau 171,74 juta jiwa menjadi 68,25% total penduduk atau 194,67 juta jiwa pada 2024, berdasarkan perhitungan terbaru dari Bank Dunia. Kenaikan ini disebabkan oleh perubahan standar kemiskinan dari Bank Dunia, di mana standar kemiskinan di Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah atas meningkat dari level 6,85 dolar AS per orang per hari menjadi 8,3 dolar AS per orang per hari. Jumlah tingkat kemiskinan di Indonesia dari data Bank Dunia jauh lebih tinggi dibandingkan data resmi dari BPS di level 8,57% atau ~24,06 juta jiwa per September 2024. Perbedaan signifikan ini utamanya disebabkan oleh pendekatan BPS yang mengukur kemiskinan berdasarkan kebutuhan dasar (cost of basic needs) dan bukan menggunakan purchasing power parities seperti Bank Dunia.

âť“ Perusahaan Untung, Investor Auto Untung, Yakin?

"Kemampuan mengelola laba seringkali lebih menentukan nilai perusahaan daripada sekadar besarnya laba itu sendiri." - Parahitairawan
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

Banyak investor terlena melihat laba bersih tinggi, padahal belum tentu itu berarti mereka akan ikut menikmati hasilnya. Mengapa? Karena keberhasilan sebuah perusahaan menghasilkan keuntungan belum tentu diiringi dengan keputusan alokasi laba yang bijak. Di sinilah pentingnya memahami bagaimana laba dialokasikan dan apakah modal digunakan secara efisien. Dalam tulisannya, Parahitairawan membagikan insight menarik tentang bagaimana pentingnya tidak buta hanya karena angka hingga aspek apa saja yang perlu diperhatikan. Selengkapnya bisa kamu baca di sini!




Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips.
Disclaimer: 
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.