Photo by: Stockbit Snips
Daily Market Performance 🚀
|
|
|
|
7.045 -0,29% | -Rp736 miliar | 16.290 +0,26% | 3.357 -0,90% |
|
|
|
|
64,7 +1,20% | 104,5 -0,81% | 3.934 +1,44% | 15.537 +1,97% |
👋 Stockbitor!
Harga sejumlah komoditas mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Minyak dan emas mengalami kenaikan pada perdagangan Senin (2/6) malam sementara crude palm oil (CPO) mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa (3/6). Berikut rangkuman berita seputar pergerakan harga ketiga komoditas tersebut:
Minyak
Harga minyak Brent berjangka untuk kontrak Agustus 2025 ditutup naik +2,4% ke level 63,9 dolar AS per barrel pada Senin (2/6) diikuti kenaikan +1,2% ke level 64,7 dolar AS per barrel pada Selasa (3/6). Kenaikan harga ini merespons dua perkembangan yakni: 1) keputusan kenaikan produksi OPEC+ yang stabil serta 2) menurunnya jumlah rig di AS dan terganggunya supply di Kanada.
OPEC+ pada Sabtu (31/5) memutuskan untuk mempertahankan peningkatan produksi Juli 2025 sebesar 411.000 barrel per hari. Ini merupakan bulan ketiga secara beruntun di mana OPEC+ menaikkan produksi minyak dengan besaran yang sama, sehingga meredakan ekspektasi pasar akan kenaikan yang lebih agresif. Selain itu, AS melaporkan jumlah rig terus mengalami penurunan selama bulan Mei 2025 sehingga mencapai level terendahnya sejak 2021. Di sisi lain, Reuters memperkirakan bahwa sebanyak 7% produksi minyak di Kanada terdampak oleh kebakaran hutan di provinsi Alberta.
Harga minyak Brent sendiri telah mengalami penurunan harga sebesar -13,5% YTD per Selasa (3/6), didorong utamanya oleh rencana peningkatan produksi dari OPEC+ yang melebihi ekspektasi awal dan menurunnya permintaan di tengah outlook pertumbuhan ekonomi global yang melemah akibat perang dagang.
Emas
Harga emas spot sempat naik +3,1% ke level 3.392 dolar AS per troy ounce pada Senin (2/6), menyentuh level tertinggi dalam tiga minggu terakhir, sebelum turun -0,9% dan ditutup di level 3.357 dolar AS per troy ounce pada Selasa (3/6). Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya kekhawatiran investor akan ketidakpastian global serta pelemahan indeks dolar AS (DXY).
Rencana AS untuk meningkatkan tarif impor baja dan aluminium dari 25% ke 50%, ditambah serangan Ukraina ke Rusia pada akhir minggu lalu meningkatkan kekhawatiran investor. DXY sendiri ditutup turun -0,7% ke level 98,7 pada perdagangan Senin (2/6).
Harga emas sendiri telah mengalami kenaikan +28% YTD per Selasa (3/6) dan sempat mencetak all time high di level 3.500 dolar AS per troy ounce pada April lalu (22/4). Kenaikan YTD ini utamanya didorong oleh ketegangan dagang yang menyebabkan investor beralih ke aset safe haven. DXY sendiri telah melemah -9,6% YTD per Selasa (3/6).
CPO
Harga CPO berjangka untuk kontrak Agustus 2025 sempat naik +2,6% ke level 3.977 ringgit per ton sebelum ditutup naik +1,4% di level 3.934 ringgit per ton pada Selasa (3/6). Kenaikan ini menyusul keputusan pemerintah India untuk memangkas tarif impor dasar minyak nabati mentah dari 20% menjadi 10% pada Jumat (30/5).
Kebijakan ini bertujuan menurunkan harga pangan domestik sekaligus mendukung industri penyulingan lokal.
Dengan penyesuaian tersebut, total tarif impor untuk minyak nabati mentah turun dari 27,5% menjadi 16,5%, mengingat terdapat pungutan tambahan selain tarif dasar. Sementara itu, tarif untuk minyak nabati olahan tetap tidak berubah, sehingga memperlebar selisih tarif antara minyak nabati mentah dan olahan sehingga mendorong importir beralih ke impor minyak mentah.
Harga CPO telah menurun -13,2% YTD per Selasa (3/6), utamanya didorong oleh penurunan permintaan dari India. Bahkan, impor CPO India sempat melemah ke level terendah dalam 14 tahun pada Januari 2025.
Key Takeaway
Kenaikan harga ketiga komoditas ini memberikan sentimen positif bagi emiten-emiten terkait yakni: 1) produsen migas ($MEDC, $ENRG, $RATU); 2) produsen emas ($ANTM, $ARCI, $PSAB, $BRMS) dan 3) produsen CPO ($TAPG, $LSIP, $DSNG).
📢 TPIA: Anak Usaha (CDI) Dikabarkan Telah Daftar Untuk IPO
- $TPIA: Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan, Inarno Djajadi, mengatakan bahwa PT Chandra Daya Investasi (CDI), anak usaha PT Chandra Asri Pacific, telah menyampaikan pernyataan pendaftaran IPO. Inarno mengatakan bahwa OJK sedang menelaah pendaftaran CDI. Sebelumnya, Kontan telah menerima prospektus yang menunjukkan rencana CDI menerbitkan maksimal 12,48 miliar saham (10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca IPO) dengan harga penawaran awal di kisaran 170–190 rupiah per saham. Dengan begitu, total dana IPO yang berpotensi diraup CDI maksimal 2,37 triliun rupiah.
- $ISAT: Indosat menyetujui rencana pembagian dividen tahun buku 2024 senilai ~2,7 triliun rupiah atau 83,8 rupiah per saham. Jumlah tersebut setara ~55% dividend payout ratio (vs. 2023: 48%) dan mengindikasikan yield dividen 4% per Selasa (3/6). Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 11 Juni 2025, sementara tanggal pembayaran pada 2 Juli 2025. Pemegang saham ISAT juga menyetujui pengangkatan Syed Bilal Kazmi sebagai direktur perseroan, menggantikan Ritesh Kumar Singh yang mengajukan surat permohonan pengunduran diri pada 26 Mei 2025. Selain itu, Nezar Patria – wakil menteri komunikasi dan digital – diangkat sebagai komisaris utama perseroan, menggantikan Halim Alamsyah.
- $BRIS: Menteri BUMN, Erick Thohir, mengonfirmasi rencana spin-off Bank Syariah Indonesia. Erick menjelaskan bahwa rencana tersebut masih dalam proses, termasuk kemungkinan pengalihan BRIS ke bawah naungan Danantara. Saat ini, Bank Mandiri merupakan pemegang saham mayoritas BRIS, diikuti oleh Bank Negara Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia. Secara terpisah, BRIS pada bulan ini berencana untuk menerbitkan sukuk mudharabah tahap II dengan nilai pokok mencapai 5 triliun rupiah untuk penyaluran pembiayaan baru dan existing. Sukuk tersebut terdiri dari Seri A (tenor 370 hari dengan imbal hasil 6,45%), Seri B (tenor 2 tahun dengan imbal hasil 6,55%), dan Seri C (tenor 3 tahun dengan imbal hasil 6,65%). Sukuk tersebut telah mendapatkan rating idAAA(sy) dari Pefindo. Masa penawaran umum diperkirakan akan berlangsung pada 19–23 Juni 2025.
- $ADRO: Pemegang saham Alamtri Resources Indonesia pada Senin (2/6) menyetujui pembagian dividen tahun buku 2024 sebesar 500 juta dolar AS atau ~8,2 triliun rupiah, mengimplikasikan dividen final sebesar 159 rupiah per saham dengan asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS di 16.300. Jumlah tersebut setara ~36% dividend payout ratio (vs. 2023: ~49%) dan mengindikasikan yield dividen final 7,6% per Selasa (3/6). Cum date dan tanggal pembayaran belum diumumkan. Sebelumnya, ADRO telah membagikan dividen interim sebesar 106,8 rupiah per saham pada Januari 2025. Selain itu, pemegang saham ADRO juga menyetujui pengangkatan Garibaldi 'Boy' Thohir menjadi Wakil Presiden Komisaris dan Iwan Dewono Budiyuwono menjadi Presiden Direktur. Boy sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur ADRO, sementara Iwan sebagai Direktur.
- $UNVR: Pemegang saham Unilever Indonesia pada Selasa (3/6) menyetujui pembagian dividen tahun buku 2024 senilai ~3,36 triliun rupiah, mencerminkan dividend payout ratio sebesar ~100% (vs. 2023: 111%) dan dividen final 47 rupiah per saham. Jumlah tersebut mengindikasikan yield dividen final 2,8%, per Selasa (3/6). Recording date pada 17 Juni 2025 sementara tanggal pembayaran belum diumumkan. Sebelumnya, UNVR telah membagikan dividen interim sebesar 41 rupiah per saham pada Desember 2024.
- $TLKM: Bloomberg melaporkan bahwa Telekomunikasi Indonesia sedang mempertimbangkan untuk menjual Administrasi Medika (AdMedika) dengan harga setidaknya 100 juta dolar AS. Sebelumnya TLKM mengakuisisi 75% kepemilikan pada AdMedika di tahun 2010 dengan nilai sebesar 128 miliar rupiah (~7,9 juta dolar AS). AdMedika sendiri merupakan perusahaan yang menyediakan layanan manajemen klaim kesehatan dan bekerja sama dengan lebih dari 7.800 fasilitas kesehatan di Indonesia dan beberapa negara lain.
- $MTEL: Dayamitra Telekomunikasi menyetujui rencana pembagian dividen tahun buku 2024 senilai ~2,06 triliun rupiah atau 25,3 rupiah per saham. Jumlah tersebut setara ~98% dividend payout ratio (vs. 2023: 75%) dan mengindikasikan dividend yield 4,2% per Selasa (3/6). Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 11 Juni 2025, sementara tanggal pembayaran pada 2 Juli 2025. Pemegang saham MTEL juga menyetujui pengangkatan Fadli Tri Hartono – staf khusus menteri sekretaris negara – sebagai komisaris utama perseroan, menggantikan Yusuf Wibisono. Selain itu, Ratu Isyana Bagoes Oka dan Faisal Amir Masduki diangkat sebagai komisaris perseroan.
Top Gainer 🔥
|
|
|
|
+9,39% | +7,21% | +3,80% | +3,56% |
Top Loser 🤕
|
|
|
|
-14,73% | -7,00% | -5,80% | -5,18% |
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…
- Pemerintah pada Senin (2/6) resmi menggulirkan paket stimulus ekonomi jilid kedua senilai 24,44 triliun rupiah. Meski demikian, paket stimulus ini tidak mencakup diskon listrik sebesar 50%, yang dibatalkan karena proses penganggaran yang lambat. Sebagai gantinya, pemerintah menggandakan nominal bantuan subsidi upah dari 150 ribu rupiah per bulan menjadi 300 ribu rupiah per bulan, yang akan diberikan kepada 17,3 juta pekerja dengan gaji di bawah 3,5 juta rupiah per bulan atau sesuai upah minimum provinsi serta 565 ribu guru honorer pada Juni dan Juli 2025. Selain bantuan subsidi upah, berikut stimulus ekonomi jilid kedua yang akan diberikan pemerintah pada Juni–Juli 2025: 1) diskon tiket kereta api sebesar 30%, diskon tiket pesawat melalui kebijakan PPN ditanggung pemerintah sebesar 6%, dan diskon tiket kapal laut sebesar 50%; 2) diskon tarif tol sebesar 20%; 3) penebalan bantuan sosial berupa tambahan dana sebesar 200 ribu rupiah per bulan dan 10 kg beras per bulan untuk 18,3 juta keluarga penerima program Kartu Sembako; 4) diskon iuran jaminan kecelakaan kerja sebesar 50% untuk 2,7 juta pekerja di lingkungan 6 industri padat karya.
- OJK mencatat jumlah konsumen aset kripto Indonesia naik menjadi 14,16 juta per April 2025, dari 13,71 juta pada Maret 2025. Nilai transaksi juga meningkat menjadi 35,61 triliun rupiah dari sebelumnya 32,45 triliun rupiah. OJK menilai tren ini mencerminkan kepercayaan pasar yang tetap kuat meskipun diwarnai risiko volatilitas. Chainalysis mencatat Indonesia menempati peringkat ketiga dunia dalam jumlah pengadopsi kripto terbanyak, didukung sentimen global yang positif. CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyebut momentum harga menjadi pendorong utama peningkatan partisipasi.
- Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan pada Senin (2/6) bahwa OJK meminta bank digital untuk menyesuaikan suku bunga simpanan, terutama deposito, agar tetap selaras dengan kondisi pasar dan menjaga kesehatan rasio keuangan seperti BOPO dan cost of fund. Pernyataan ini disampaikan di tengah kompetisi yang ketat dalam menghimpun dana masyarakat, serta respons lambat perbankan terhadap penurunan suku bunga acuan BI.
- Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, mengatakan pada Senin (2/6) bahwa kementeriannya mengajukan anggaran sebesar 21,8 triliun rupiah dari APBN untuk merenovasi 1 juta rumah bagi keluarga miskin pada 2025. Setiap unit akan menerima bantuan sebesar 21,8 juta rupiah, terdiri dari biaya bahan bangunan, tenaga kerja pemilik rumah, dan fasilitator. Renovasi ini merupakan bagian dari program 3 juta rumah, yang akan berlanjut pada 2026 dengan target renovasi 2 juta unit.
- OJK mewajibkan skema co-payment untuk asuransi kesehatan mulai 1 Januari 2026, di mana pemegang polis akan menanggung 10% biaya klaim dengan batas tertentu (SEOJK No. 7/2025). Pengamat dari Universitas Gajah Mada (UGM), Kapler Marpaung, menilai kebijakan ini akan memberatkan nasabah, namun diperlukan untuk menekan klaim akibat inflasi medis.
- Pemegang saham Surya Pertiwi ($SPTO) pada Senin (2/6) menyetujui pembagian dividen tahun buku 2024 sebesar 189 miliar rupiah, setara dengan dividend payout ratio 60% (vs. 2023: 53%). Jumlah tersebut mengindikasikan dividen final sebesar 35 rupiah per saham dan yield dividen final 5% per Selasa (3/6). Cum date dan tanggal pembayaran belum diumumkan. Sebelumnya, SPTO telah membagikan dividen interim sebesar 35 rupiah per saham pada Desember 2024.
- Sarana Mitra Luas ($SMIL) melakukan pengadaan 1.000 unit forklift bertenaga listrik dari Heli Southeast Asia Co., Ltd, dengan nilai investasi yang diperkirakan mencapai 400–500 miliar rupiah. Direktur Utama SMIL, Hadi Suhermin, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan 75% dari armada forklift perseroan untuk menggunakan tenaga listrik dalam 5 tahun ke depan. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan margin perseroan serta mendukung pencapaian target pendapatan tahun 2025 sebesar 420 miliar rupiah.
- Pemegang saham Daaz Bara Lestari ($DAAZ) pada Rabu (28/5) menyetujui pembagian dividen tahun buku 2024 sebesar ~250 miliar rupiah, setara dengan dividend payout ratio ~55% (vs. 2023: ~54%). Jumlah tersebut mengindikasikan dividen sebesar 125 rupiah per saham dan dividend yield 3% per Selasa (3/6). Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 11 Juni 2025, sementara tanggal pembayaran pada 3 Juli 2025.
💡 Trader Wajib Tahu Jenis-jenis Order Ini!
"Meskipun kelihatannya hanya soal ‘klik beli atau jual’, tapi dengan mengerti cara memakai jenis-jenis order ini akan membuat trading lebih terkontrol dan aman." - Stockbiz8
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
Banyak trader pemula mengira beli-jual saham cuma soal klik tombol, padahal memahami jenis-jenis order bisa jadi pembeda antara untung dan buntung. Market order memberi eksekusi cepat tapi tanpa kendali harga, limit order kasih kamu kendali harga tapi butuh kesabaran, dan stop-loss jadi alat penting buat lindungi modal dari kerugian besar. Dengan kombinasi strategi yang pas, kamu bisa trading lebih tenang dan terencana. Pelajari penjelasan lengkapnya lewat contoh-contoh sederhana dalam tulisan Stockbiz8 berikut ini!