šŸ¦ BBRI 4M25: Laba Bersih Bank Only -16% YoY / by Stockbit Snips

Photo by: Stockbit Snips

Daily Market Performance šŸš€

IHSG Foreign Flow  Kurs USD/IDR Gold
7.065 -1,54% -Rp2,81 triliun 16.248 -0,26% 3.372 +1,70%


Oil Coal CPO Nickel
64,9 +3,49% 109,0 +2,83% 3.878 -1,37% 15.237 -0,90%


šŸ‘‹ Stockbitor!

Bank Rakyat Indonesia ($BBRI) mencatatkan laba bersih (bank only) sebesar 3,9 triliun rupiah pada April 2025 (-3% YoY, -13% MoM). Hasil ini membuat laba bersih bank only selama 4M25 turun -16% YoY menjadi 15 triliun rupiah, lebih rendah dibandingkan estimasi pertumbuhan konsolidasi 2025F dari konsensus di level -2,8% YoY.

Pertumbuhan Kredit Masih Menantang

Penyaluran kredit bank only BBRI masih tergolong rendah di level +4,2% YoY selama 4M25 (vs. 3M25: +3,8% YoY, 4M24: +12% YoY), di bawah guidance pertumbuhan konsolidasi 2025 dari manajemen di kisaran +7–9% YoY. Seperti yang telah kami tuliskan sebelumnya, perombakan segmen mikro yang sedang ditempuh perseroan berdampak pada laju penyaluran kredit mikro yang turun -3% YoY pada 1Q25.

Net Interest Income Stagnan, Credit Cost Masih Tinggi

Secara top–line, pertumbuhan Net Interest Income (NII) relatif flat sebesar -1% YoY selama 4M25. Pertumbuhan kredit sebesar +4% YoY tidak tercermin pada pertumbuhan interest income akibat yield yang lebih rendah seiring lemahnya segmen mikro. Adapun Non–Interest Income (Non–II) naik +5% YoY di tengah opex yang melonjak +21% YoY. Hasil ini membuat Pre–provision Operating Profit (PPOP) turun -8% YoY selama 4M25.

Sementara itu, beban provisi turun -28% YoY pada April 2025 akibat high–base effect, tetapi masih naik +2% YoY selama 4M25 akibat management provision overlay pada Januari 2025. Realisasi ini membuat Cost of Credit (CoC) berada di level 3,52% per 4M25 (vs. 4M24: 3,61%), lebih tinggi dibandingkan guidance konsolidasi 2025 dari manajemen.

Key Takeaway

Secara umum, tren kinerja BBRI selama 4M25 tidak berbeda jauh dengan kinerja perseroan pada 1Q25, di mana tantangan pada segmen mikro berdampak pada stagnasi NII dan tingginya CoC. Selain itu, lonjakan opex juga menjadi perhatian kami. 

šŸŒ BUMI: Kuasi Reorganisasi Tunggu Persetujuan Regulator

  1. $BUMI: Pemegang saham Bumi Resources menyetujui rencana kuasi reorganisasi dalam RUPSLB pada Senin (2/6). Manajemen BUMI menyebut bahwa aksi korporasi ini akan diajukan kepada regulator dalam waktu kurang lebih 2 hari kerja setelah mendapat persetujuan pemegang saham. BUMI sebelumnya menyebut bahwa dampak dari rencana pelaksanaan kuasi reorganisasi akan tercermin pada laporan keuangan 2Q25. 
  2. $MEDC: Medco Energi Internasional mencatatkan laba bersih sebesar 18 juta dolar AS pada 1Q25 (-81% QoQ, -76% YoY), di bawah ekspektasi (5%/5% dari estimasi 2025F Stockbit/konsensus). Penurunan laba bersih utamanya ditekan oleh kerugian entitas asosiasi sebesar 20 juta dolar AS (vs. 4Q24: laba 230 ribu dolar AS) akibat membengkaknya kerugian dari Amman Mineral Internasional ($AMMN) menjadi 138,8 juta dolar AS (vs. 4Q24: rugi 80 juta dolar AS). Secara operasional, laba usaha MEDC masih tumbuh +1,2% QoQ menjadi 182 juta dolar AS, sejalan dengan ekspektasi konsensus (24,9% estimasi 2025F konsensus) dan melampaui ekspektasi kami (27,6% estimasi 2025F Stockbit). MEDC mencatatkan penurunan produksi minyak dan gas masing–masing sebesar -2,5% QoQ dan -4,6% QoQ, dengan ASP minyak berada di 72 dolar AS per barrel (-0,2% QoQ) dan ASP gas di 7,1 dolar AS per MMBtu (+0,0% QoQ).
  3. $ADMR: Pemegang saham Adaro Minerals Indonesia menyetujui rencana pembagian dividen tahun buku 2024 sebesar 120 juta dolar AS, setara 48 rupiah per saham dengan asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS di 16.500. Jumlah ini mengindikasikan dividend yield 4,6% per Senin (2/6). Cum date dan tanggal pembayaran belum diumumkan.
  4. $INCO: Vale Indonesia memberikan kontrak jasa pertambangan kepada PT Pamapersada Nusantara dan PT Antareja Mahada Makmur dengan nilai transaksi yang tidak disebutkan. PT Pamapersada Nusantara akan menjadi kontraktor di Blok Pomalaa, sementara PT Antareja Mahada Makmur di Blok Bahodopi 1.
  5. $INET: Kontan melaporkan bahwa Sinergi Inti Andalan Prima mendapatkan kontrak penjualan bandwidth internasional sebesar 10 Tbps kepada Solusi Sinergi Digital ($WIFI) dengan jangka waktu selama 10 tahun. Direktur Utama INET, Muhammad Arif, mengatakan bahwa kontrak ini berdampak positif bagi kinerja INET karena perseroan akan mendapatkan recurring income, meski dia tidak merinci total nilai dari kerja sama ini.
  6. $CFIN: Clipan Finance Indonesia akan membagikan dividen tahun buku 2024 sebesar ~200 miliar rupiah atau 50 rupiah per saham. Jumlah tersebut setara ~93% dividend payout ratio (vs. 2023: 0%) dan mengindikasikan dividend yield 12,7% per Senin (2/6). Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 10 Juni 2025, sementara pembayaran pada 27 Juni 2025. 
  7. $MTEL: Direktur Dayamitra Telekomunikasi, Hendra Purnama, mengatakan bahwa pihaknya berencana mengalokasikan capex sebesar 5,3 triliun rupiah selama 2025 (vs. alokasi capex 2024: 5,6 triliun rupiah). Hendra menyebut bahwa sebanyak 2 triliun rupiah dari anggaran tersebut akan dipakai untuk ekspansi anorganik seperti menara, serat fiber, atau aset lainnya terkait ekosistem menara, sementara sisanya untuk ekspansi organik. MTEL menargetkan tambahan 2.500 tenant dan 10.000 kilometer serat fiber selama 2025. Pada 1Q25, MTEL memiliki jumlah tenant sebanyak 60.259, dengan jumlah menara sebanyak 39.593 unit dan panjang serat fiber sebanyak 53.544 km.
  8. $IOTF: Sumber Sinergi Makmur mengumumkan bahwa PT Gaia Artha Dinamic berencana mengakuisisi 49,38% saham perseroan dari Alamsyah dan Gracia Puspita Suciono. Alamsyah sendiri merupakan direktur utama sekaligus pengendali perseroan. Nilai dari rencana transaksi ini belum diumumkan. Setelah transaksi ini rampung, PT Gaia Artha Dinamic akan menjadi pengendali baru IOTF dan akan melaksanakan penawaran tender wajib.

Top Gainer šŸ”„

$SSMS $ANTM $MAPA $MDKA
+7,14% +6,75% +6,38% +4,95%


Top Loser šŸ¤•

$UNIQ $BBYB $BRIS $HEAL
-14,75% -7,44% -7,00% -6,82%


ā€ŠšŸ”„ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  1. Presiden AS, Donald Trump, mengatakan pada Jumat (30/5) bahwa ia berencana menggandakan tarif impor untuk baja dan aluminium menjadi 50%. Wacana ini diumumkan hanya beberapa jam setelah Trump menuduh China telah melanggar perjanjian dengan AS untuk saling mencabut tarif dan pembatasan perdagangan mineral penting.
  2. BPS mencatat bahwa inflasi indeks harga konsumen (IHK) di Indonesia melandai ke level 1,6% YoY pada Mei 2025 (vs. Apr 2025: inflasi 1,95% YoY), lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus di level 1,94% YoY. Secara bulanan, Indonesia mengalami deflasi 0,37% MoM (vs. Apr 2025: inflasi 1,17% MoM), lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus yang memperkirakan deflasi 0,01% MoM. Adapun inflasi inti melandai ke level terendah dalam 4 bulan terakhir di level 2,4% YoY (vs. Apr 2025: inflasi 2,5% YoY), lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus di level 2,5% YoY.
  3. S&P Global mencatat bahwa Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di level 47,4 pada Mei 2025 (vs. Apr 2025: 46,7), menandai kontraksi aktivitas pabrik dalam 2 bulan beruntun. Pesanan baru mengalami penyusutan terbanyak sejak Agustus 2021 dan penjualan luar negeri turun signifikan, terutama ke AS. 
  4. Biro statistik nasional China mencatat bahwa Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur China berada di level 49,5 pada Mei 2025 (vs. Apr 2025: 49), sejalan dengan ekspektasi konsensus sekaligus menandai kontraksi aktivitas pabrik dalam 2 bulan beruntun. Output pulih seiring de–eskalasi perang dagang dan upaya berkelanjutan dari pemerintah China untuk mendorong permintaan domestik. Kepercayaan bisnis membaik ke level 52,5 setelah mencapai titik terendah dalam 7 bulan terakhir pada April 2025 di level 52,1.
  5. Surplus neraca perdagangan Indonesia menyusut signifikan ke level 0,15 miliar dolar AS pada April 2025 (vs. Apr 2024: surplus 2,72 miliar dolar AS, Mar 2025: surplus 4,33 miliar dolar AS). Hasil ini ditekan oleh impor nonmigas dan menandai surplus terendah sejak April 2020, yang merupakan bulan terakhir Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan. Impor melonjak +21,84% YoY (vs. ekspektasi +7,75% YoY) dan menandai pertumbuhan tertinggi sejak September 2022, sementara ekspor hanya tumbuh +5,76% YoY meski sejalan dengan ekspektasi. Selama 4M25, neraca perdagangan Indonesia surplus 11,07 miliar dolar AS (vs. 4M24: surplus 10,97 miliar dolar AS).
  6. Firma analisis perdagangan komoditas, Kpler, mencatat bahwa ekspor batu bara termal Indonesia selama 5M25 turun -12% YoY menjadi 188 juta ton, menandai level terendah sejak 5M22. Penjualan batu bara termal Indonesia ke China turun -23% YoY atau lebih rendah 20 juta ton selama 5M25, sementara ekspor ke India turun -14% YoY atau lebih rendah 6,5 juta ton. Penurunan penjualan ke kedua negara tersebut – yang secara historis berkontribusi atas dua pertiga dari seluruh ekspor batu bara Indonesia – ditekan oleh meningkatnya produksi domestik di masing–masing negara yang berimbas pada penurunan permintaan impor. Selain itu, Kpler juga mencatat bahwa Indonesia mengalami penurunan penjualan batu bara termal kepada 8 dari 10 besar negara importirnya seiring melemahnya permintaan konsumen dan aktivitas manufaktur global. 
  7. Bloomberg melaporkan bahwa Tsingshan Holding Group Co. Ltd. mengurangi jumlah produksi stainless steel sejak awal Mei 2025 di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi. Bloomberg menyebut bahwa langkah ini kemungkinan akan mendukung harga stainless steel, meski dapat menekan harga nikel. Harga kedua komoditas tersebut masing–masing mencapai level terendah dalam 5 tahun terakhir pada April 2025. Tsingshan belum mengomentari isu ini. Produksi dari Tsingshan sendiri menyumbang hampir sepertiga dari produksi stainless steel dunia pada 2024, menurut Macquarie Group.
  8. Badan Pusat Statistik mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 4,33 juta selama 4M25 (+5,6% YoY), setara 27–31% target 2025 dari pemerintah di kisaran 14–16 juta.

šŸŖ™ Dana Cadangan: Emas Penyelamat di Dunia Saham

"Bukan analisis yang salah, tapi emosi yang tak terkendali sering jadi biang kerugian di pasar saham." - illusix
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

Trading saham bukan cuma soal beli rendah-jual tinggi. Faktor penentu terbesar justru terdapat pada cara kita mengelola emosi. Dalam tulisannya, Illusix membahas bagaimana ketenangan dan disiplin bisa jadi kunci utama meraih cuan konsisten, terutama saat pasar sedang volatile. Mulai dari menyusun rencana trading yang matang, mencatat keputusan di jurnal, hingga memanfaatkan fitur-fitur seperti stream, valuation, dan financials di Stockbit untuk bantu ambil keputusan rasional, bukan emosional. Baca ulasan selengkapnya dalam tulisan berikut ini!

Sekilas tentang illusix

Illusix adalah investor dan trader yang sudah mengarungi bursa saham sejak 2009 silam. Metode yang biasa digunakan Illusix saat ini adalah gabungan antara momentum dengan teknikal. Selain sibuk dengan kegiatan investasi sehari-hari, Illusix juga aktif membagikan tips saat melakukan screening dan analisis secara fundamental maupun teknikal di Stockbit Stream. Baca tulisan lainnya di sini!




Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips.
Disclaimer: 
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (ā€œStockbitā€), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.
Domain resmi Stockbit adalah ā€œhttps://stockbit.com/ā€ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri ā€œ@Stockbit.comā€ Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.