Photo by: Stockbit Snips
Daily Market Performance 🚀
6.904 +0,05% | -Rp981 miliar | 16.208 -0,14% | 3.333 -0,28% |
69,3 -0,46% | 109,8 -0,99% | 4.149 +1,92% | 15.177 -0,74% |
👋 Stockbitor!
Presiden AS, Donald Trump, pada Senin (7/7) waktu setempat menetapkan tarif sebesar 32% untuk produk asal Indonesia, tidak berubah dibandingkan tarif awal yang diumumkan pada April 2025.
Juru bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, mengatakan bahwa Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dijadwalkan tiba di AS pada Selasa (8/7) untuk bertemu dengan perwakilan pemerintah AS guna mendiskusikan keputusan tarif Trump bagi Indonesia.
Pemerintah AS sendiri baru akan mengimplementasikan tarif baru pada 1 Agustus 2025, mundur dari deadline yang ditetapkan sebelumnya pada 9 Juli 2025. Trump pun mengatakan bahwa deadline 1 Agustus 2025 “tidak 100% pasti”, mengisyaratkan bahwa pemerintah AS masih terbuka pada negosiasi lanjutan.
Tarif untuk Indonesia tidak berubah meski pemerintah telah menawarkan paket senilai 34 miliar dolar AS untuk investasi dan impor barang dari AS, yang mencakup pembelian 1 juta ton gandum AS per tahun pada periode 2026–2030 dan pembelian energi senilai 15,5 miliar dolar AS. Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, mengatakan bahwa keputusan untuk mengimpor energi dari AS akan ditunda hingga hasil negosiasi akhir.
Sebelumnya, Airlangga berharap Indonesia dapat mencapai kesepakatan tarif yang lebih rendah dibandingkan Vietnam, mengingat besaran paket yang ditawarkan oleh Indonesia. Pada pekan lalu, AS menurunkan tarif untuk produk impor Vietnam dari level 46% menjadi 20%, sementara barang dari negara lain yang diangkut melalui Vietnam dikenakan tarif 40%.
Dalam suratnya kepada Presiden Prabowo Subianto, Trump menyebut bahwa tarif sebesar 32% kepada Indonesia bahkan belum cukup untuk untuk mengeliminasi disparitas defisit perdagangan, yang dia klaim disebabkan oleh tarif, non–tarif, dan hambatan perdagangan (trade barriers) yang dilakukan Indonesia. Selain itu, Trump mengancam bahwa jika Indonesia memberikan tarif balasan kepada AS, maka AS akan menambah tarif untuk Indonesia dengan jumlah serupa di samping tarif existing 32%.
Merespons perkembangan ini, IHSG ditutup naik 0,05% pada hari ini, Selasa (8/7), dengan kurs rupiah terhadap dolar AS menguat sebesar +0,14% ke level 16.208 rupiah dan yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun naik sebesar +0,9 bps ke level 6,589%.
Key Takeaway
Secara umum, reaksi market Asia cenderung muted pada perdagangan hari ini, termasuk Indonesia. Selain rupiah, mayoritas mata uang emerging market Asia bahkan menguat hari ini terhadap dolar AS, seperti won Korea Selatan (+0,57%) dan baht Thailand (+0,14%). Hal ini dapat mengindikasikan bahwa para pelaku pasar masih memiliki optimisme bahwa keputusan ini belum final dan kesepakatan masih dapat tercapai sebelum 1 Agustus 2025.
Bagi Indonesia sendiri, kami menilai bahwa risiko kegagalan mencapai kesepakatan dagang (relatif terhadap negara–negara kompetitor) dapat menekan ekspor Indonesia, sehingga pertumbuhan ekonomi akan semakin bergantung kepada faktor domestik – utamanya belanja pemerintah – dalam konteks perkembangan ekonomi belakangan ini.
🙋♂️ Grup Djarum Masuk Jadi Pemegang Saham SSIA
- $SSIA: PT Dwimuria Investama Andalan tercatat memiliki ~248 juta (5,27%) saham Surya Semesta Internusa. Transaksi ini hanya tercatat dalam data KSEI per 4 Juli 2025, sehingga nilai transaksi tidak diketahui. Sebelumnya, kepemilikan PT Dwimuria Investama Andalan di SSIA belum tercatat dalam daftar pemegang saham dengan kepemilikan lebih dari 5%. PT Dwimuria Investama Andalan sendiri dimiliki oleh Hartono bersaudara – yakni Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono – yang merupakan pemilik grup Djarum. Sebelumnya, pada Juni 2024, SSIA mengalihkan 36,5% saham di anak usaha perseroan, PT Surya Cipta Swadaya, melalui penerbitan saham baru kepada entitas anak grup Djarum, PT Puri Bumi Lestari, dengan total nilai transaksi sebesar 3,1 triliun rupiah untuk mempercepat pengembangan Kawasan Industri Subang Smartpolitan.
- $NICE: Indo Tambangraya Megah ($ITMG) membeli 585 juta (9,62%) saham Adhi Kartiko Pratama dengan harga 438 rupiah per lembar pada 4 Juli 2025, lebih tinggi +18,4% dibandingkan harga saham NICE pada hari yang sama. Total nilai transaksi mencapai ~256 miliar rupiah. Sebelumnya, ITMG tidak memiliki porsi kepemilikan di NICE.
- $HRTA: Hartadinata Abadi bersama entitas usahanya, PT Gadai Cahaya Dana Abadi, menandatangani kerja sama dengan Bank Syariah Indonesia ($BRIS) dalam penyediaan emas batangan BSI Gold dan jasa penitipan emas batangan (vaulting). Dalam kerja sama ini, HRTA akan bertindak sebagai penjual emas batangan BSI Gold, BRIS sebagai pembeli, dan PT Gadai Cahaya Dana Abadi sebagai penyedia jasa penitipan emas. Nilai kerja sama ini tidak diumumkan. HRTA menjelaskan bahwa tujuan dari kerja sama ini adalah untuk mendukung dan mengembangkan kegiatan usaha masing–masing pihak.
- $RAJA: Kepemilikan langsung Hapsoro di Rukun Raharja berkurang 500 juta saham, sehingga porsi kepemilikannya turun dari level 28,23% menjadi 16,41%, berdasarkan data KSEI per 3 Juli 2025. Sementara itu, kepemilikan RAJA atas nama CGS International Sekuritas Indonesia naik menjadi ~500 juta (11,83%) saham. Sebelumnya, kepemilikan RAJA atas nama CGS International Sekuritas Indonesia belum tercatat dalam daftar pemegang saham dengan kepemilikan lebih dari 5%. Nilai transaksi ini tidak diketahui karena baru tercatat dalam data KSEI.
- $AMRT: Sumber Alfaria Trijaya mengumumkan telah menandatangani perjanjian investasi dengan PT Noovoleum Indonesia Investama, di mana perseroan akan melakukan investasi senilai 1 juta dolar AS untuk mengambil bagian saham (non–controlling). PT Noovoleum Indonesia Investama sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan dan solusi pengumpulan limbah minyak jelantah. AMRT menjelaskan bahwa transaksi ini ditujukan untuk memperoleh peluang investasi dan kerja sama sinergi bisnis.
Top Gainer 🔥
+16,56% | +6,78% | +4,09% | +4,04% |
Top Loser 🤕
-8,39% | -3,86% | -3,73% | -3,61% |
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…
- Reuters melaporkan bahwa pemerintah AS tidak akan segera mengenakan tambahan tarif sebesar 10% terhadap negara–negara anggota BRICS. Narasumber Reuters mengatakan bahwa tambahan tarif tersebut hanya akan diberikan jika negara–negara anggota BRICS mengambil kebijakan yang dinilai “anti–Amerika.” Laporan Reuters tersebut muncul setelah Presiden Donald Trump pada Minggu (6/7) mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% pada negara mana pun yang bersekutu dengan “kebijakan anti–Amerika BRICS,” tanpa merincinya lebih lanjut. BRICS sendiri pada akhir pekan lalu bersepakat untuk melanjutkan pembicaraan tentang sistem pembayaran lintas batas untuk perdagangan dan investasi.
- China pada Selasa (8/7) memperingatkan pemerintah AS agar tidak memicu kembali ketegangan perdagangan, serta mengancam akan membalas terhadap negara–negara yang membuat kesepakatan dengan AS untuk menyingkirkan China dari rantai pasokan perdagangan global.
- Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Hadi Sugeng, mengatakan bahwa ekspor minyak sawit dari Indonesia ke AS dapat turun sekitar 15–20% karena tarif 32% yang dikenakan oleh AS terhadap produk impor asal Indonesia. Hadi menjelaskan bahwa rata–rata ekspor minyak sawit Indonesia ke AS mencapai 2,25 juta metrik ton per tahun dalam 3 tahun terakhir. Selama 2024 sendiri, Indonesia mengekspor 29,5 juta ton produk minyak sawit ke pasar global. Produk minyak sawit Indonesia – yang mencakup 85% dari impor kelapa sawit AS – dapat kehilangan pangsa pasar terhadap minyak sawit Malaysia, mengingat Malaysia dikenakan tarif yang lebih rendah di level 25%. Selain itu, Hadi menyebut daya saing minyak sawit Indonesia juga akan menurun terhadap minyak nabati lainnya – seperti soybean oil dan rapeseed oil – terutama jika negara–negara pengekspor minyak nabati tersebut menerima tarif yang lebih rendah.
- Pemerintah bersama Komisi XI DPR menyepakati wacana perluasan basis penerimaan negara pada 2026 melalui pengenaan bea keluar terhadap batu bara dan produk emas. Wakil Ketua Komisi XI DPR, Fauzi H Amro, mengatakan bahwa besaran tarif bea keluar akan diusulkan oleh Kementerian ESDM kepada Kementerian Keuangan. Saat ini, produk emas mentah atau dore bullion sudah dikenai bea keluar sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 38/2024, tetapi emas batangan dan perhiasan belum termasuk dalam objek tersebut. Sementara itu, batu bara tak lagi dikenai bea keluar sejak 2006 dan hanya dikenakan royalti sebagai bagian dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
- Bank Indonesia mencatat bahwa indeks keyakinan konsumen Indonesia meningkat ke level 117,8 pada Juni 2025 (vs. Mei 2025: 117,5). Meskipun meningkat, indeks keyakinan konsumen pada Juni 2025 masih mendekati level Mei 2025, yang merupakan level terendah sejak September 2022 seiring melemahnya daya beli dan menyusutnya kelas menengah.
💎 Saham Hidden Gem menurut Hauw2x
"Hidden gems itu tersembunyi karena tampak biasa, tapi dengan riset mendalam kita bisa temukan potensi margin dan efisiensi yang besar untuk investasi jangka panjang." – Hauw2x
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
Di tengah ratusan saham yang tercatat di IHSG, menurut Hauw2x, ada dua saham yang bisa dibilang 'hidden gem' — saham yang pada saat ini belum banyak dilirik orang, tapi menyimpan potensi luar biasa. Saat ini, keduanya memiliki PER (Price-to-Earnings Ratio) yang termasuk tinggi, namun diperkirakan akan turun ke sekitar 3 koma pada tahun 2025/2026. Saham ini tampak seperti “kerikil” bagi banyak orang, namun jika diteliti lebih dalam, memiliki struktur biaya yang efisien dan potensi margin laba bersih (NPM) sekitar 12%! Baca selengkapnya dalam tulisan berikut ini!