Photo by: Stockbit Snips
Daily Market Performance 🚀
|
|
|
|
7.156 +0,54% | +Rp259 miliar | 16.280 +0,09% | 3.410 -0,22% |
|
|
|
|
74,5 +1,71% | 110,5 +0,91% | 4.074 -0,73% | 15.069 -0,39% |
👋 Stockbitor!
BPI Danantara dan Indonesia Investment Authority (INA) mengatakan pada Selasa (17/6) bahwa mereka telah menandatangani nota kesepahaman senilai 800 juta dolar AS dengan Chandra Asri Pacific ($TPIA). Dalam nota kesepahaman ini, Danantara dan INA akan menjajaki kemungkinan untuk masuk sebagai investor baru dalam proyek pabrik klor–alkali dan etilen diklorida (CA–EDC).
Pabrik tersebut – yang akan dikelola oleh anak perusahaan TPIA bernama PT Chandra Asri Alkali – ditargetkan memiliki kapasitas produksi 400.000 metrik ton soda kaustik (sodium hidroksida) dan 500.000 metrik ton etilen diklorida per tahun. Direktur TPIA, Edi Rivai, menyebutkan bahwa pihaknya mengalokasikan capex sebesar 8,8 triliun rupiah selama 2025 yang difokuskan untuk pembangunan pembangunan pabrik CA–EDC.
Pabrik tersebut sudah memasuki tahap perencanaan proses konstruksi, dengan PT Chandra Asri Alkali telah menandatangani perjanjian pembelian garam selama 3 tahun dari BCI Minerals Limited untuk bahan baku pabrik.
Sebelumnya, TPIA dan INA telah menandatangani nota kesepahaman pada 2023, yang memungkinkan INA dan calon investor asing untuk menjajaki rencana pembelian saham PT Chandra Asri Alkali. Selain itu, PT Chandra Asri Alkali juga telah menandatangani letter of intent bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), yang meliputi potensi penyediaan pasokan soda kaustik basah oleh PT Chandra Asri Alkali kepada Inalum dengan volume hingga 120.000 metrik ton per tahun dan potensi penyertaan ekuitas oleh Inalum di PT Chandra Asri Alkali hingga 10%.
Dalam transaksi berbeda, Aster Chemicals and Energy — joint venture antara TPIA dan Glencore — mengumumkan telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi seluruh kepemilikan atas fasilitas condensate splitter dan aset terkait milik PCS Pte. Ltd. di Pulau Jurong, Singapura. Nilai rencana transaksi tersebut belum diumumkan.
Aster juga berencana untuk melakukan revitalisasi terhadap fasilitas tersebut, sehingga kapasitas total pengolahan minyak Aster akan meningkat dari 237.000 barel per hari menjadi lebih dari 300.000 barel per hari.
Sebelumnya, Aster Chemicals and Energy telah mengumumkan rencana akuisisi Chevron Phillips Singapore Chemicals yang saat ini mengoperasikan fasilitas polietilena berkapasitas 400.000 ton per tahun di Pulau Jurong.
Key Takeaway
Kami memandang rencana investasi Danantara ini sejalan dengan fokus investasi badan tersebut pada 8 sektor, termasuk hilirisasi mineral. Bagi TPIA sendiri, keterlibatan Danantara dan INA dalam proyek CA-EDC ini akan menjadi dukungan permodalan bagi proyek tersebut sehingga memberikan ruang bagi TPIA untuk pengembangan bisnis lainnya.
💰 GOTO Realisasikan Buyback 32,2 Miliar Saham Senilai Rp2,1 T
- $GOTO: GoTo Gojek Tokopedia mengumumkan telah merealisasikan buyback sebanyak ~32,2 miliar saham dengan total nilai pembelian sebesar ~130,8 juta dolar AS atau ~2,1 triliun rupiah hingga akhir periode pelaksanaan aksi korporasi tersebut pada 11 Juni 2025. Realisasi tersebut setara ~65% dari total alokasi dana buyback sebesar 200 juta dolar AS, serta mengimplikasikan harga rata–rata pembelian di ~65 rupiah per lembar. Saham hasil buyback tersebut rencananya akan dialokasikan sebagai program ESOP/MSOP. GOTO sendiri kembali berencana melakukan buyback saham dengan alokasi dana hingga 200 juta dolar AS atau 3,3 triliun rupiah pada 19 Juni 2025–18 Juni 2026, di mana rencana ini akan dibahas dalam RUPS pada 18 Juni 2025.
- $KKGI: Pemegang saham Resource Alam Indonesia menyetujui rencana pembagian dividen final untuk tahun buku 2024 sebesar 15 rupiah per saham, mengindikasikan yield dividen final sebesar 3,8% per Selasa (17/6). Sebelumnya, KKGI juga telah membagikan dividen interim sebesar 15 rupiah per saham pada Januari 2025.
- $AMRT: Corporate Secretary Sumber Alfaria Trijaya, Solihin, mengatakan bahwa pihaknya merevisi target pembukaan gerai baru selama 2025 dari semula 1.000 gerai menjadi 800 gerai (vs. realisasi 2024: 1.033 gerai baru). Langkah ini diambil seiring perubahan outlook dari manajemen terhadap perkembangan industri ritel pada 2025.
- $CTRA: Pemegang saham Ciputra Development menyetujui rencana pembagian dividen tahun buku 2024 sebesar 444,85 miliar rupiah atau 24 rupiah per saham. Jumlah tersebut setara ~21% dividend payout ratio (vs. 2023: 21%) dan mengindikasikan dividend yield 2,4% per Selasa (17/6). Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 25 Juni 2025, sementara pembayaran dividen pada 18 Juli 2025.
- $INTP: Indocement Tunggal Prakarsa mencatat penurunan volume penjualan semen sebesar -4% YoY pada Mei 2025, tetapi market share naik menjadi 29,5% (vs. Mei 2024: 29,3%, April 2025: 28,2%) akibat penurunan volume penjualan seindustri yang lebih dalam (-4,6% YoY). Dari segi segmentasi, penjualan semen kantong (bag) dan curah (bulk) masing-masing turun sebesar -1,3% YoY dan -10% YoY pada Mei 2025. Manajemen INTP menjelaskan bahwa belum terdapat peningkatan proyek infrastruktur yang signifikan di wilayah Jawa dan Ibu Kota Negara (IKN). Selama 5M25, volume penjualan INTP turun -2,1% YoY (5M24: +10% YoY), sejalan dengan penjualan seindustri yang juga turun -2,1% YoY (vs. 5M24: +2,8% YoY).
- $BUMI: Pemegang saham Bumi Resources, Chengdong Investment Corporation, menjual ~2,53 juta saham BUMI dengan harga rata–rata 122 rupiah per lembar sejak Desember 2024 hingga Juni 2025. Total nilai transaksi mencapai ~308 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Chengdong Investment Corporation di BUMI turun dari 10,68% menjadi 9,99%.
- $CTBN: Citra Tubindo akan membagikan dividen tahun buku 2024 senilai ~424,2 miliar rupiah atau 530 rupiah per saham. Jumlah tersebut setara ~99% dividend payout ratio (vs. 2023: 0%) berdasarkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di level 16.300, serta mengindikasikan dividend yield 7,5% per Selasa (17/6). Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 19 Juni 2025, sementara pembayaran pada 15 Juli 2025.
- $WIKA: Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Ngatemin, mengatakan bahwa pihaknya mencatatkan nilai kontrak baru sebesar 3,37 triliun rupiah selama 5M25, turun -62% YoY.
- $DKFT: Central Omega Resources akan membagikan dividen interim tahun buku 2025 senilai ~55,1 miliar rupiah atau 10 rupiah per saham. Jumlah ini setara 40% laba bersih 1Q25 DKFT dan mengindikasikan dividend yield 2,1% per Selasa (17/6). Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 25 Juni 2025, sementara pembayaran pada 7 Juli 2025.
Top Gainer 🔥
|
|
|
|
+15,28% | +8,33% | +7,26% | +5,79% |
Top Loser 🤕
|
|
|
|
-11,36% | -4,57% | -4,32% | -3,85% |
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…
- Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan pada Selasa (17/6) bahwa APBN mencetak defisit senilai 21 triliun rupiah atau 0,09% terhadap PDB selama 5M25 (vs. 4M25 surplus 4,3 triliun rupiah), dengan keseimbangan primer surplus 192,1 triliun rupiah. Pendapatan negara selama 5M25 mencapai 995,3 triliun rupiah (-11,4% YoY) atau setara 33,1% target 2025. Sementara itu, belanja negara mencapai 1.016,3 triliun rupiah (-11,3% YoY) selama 5M25 atau setara 28,1% dari target 2025.
- Konsensus ekonom memperkirakan Bank Indonesia akan menahan suku bunga BI Rate di level 5,5% dalam pengumuman Rapat Dewan Gubernur pada Rabu (18/6), menurut survei yang dihimpun oleh Reuters. Konsensus ekonom memperkirakan bahwa BI Rate akan turun 25-50 bps per akhir 3Q25.
- Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Djaka Budi Utama, mengatakan pada Selasa (17/6) bahwa kebijakan cukai atas minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) tidak akan diterapkan tahun ini. Djaka tidak memaparkan alasan di balik penundaan tersebut namun menyampaikan bahwa seluruh kebijakan, termasuk cukai MBDK, akan selalu mempertimbangkan kondisi perekonomian. Sebelumnya, pada awal 2025, Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto, menyampaikan bahwa cukai MBDK direncanakan akan diberlakukan pada 2H25.
- Pemerintah AS dan Inggris menyetujui persyaratan dan ketentuan kesepakatan perdagangan yang sebelumnya telah diumumkan pada Mei 2025 untuk memangkas tarif AS pada ekspor Inggris dan menaikkan kuota Inggris untuk produk pertanian AS. Kesepakatan ini mencakup pembebasan tarif impor dasar sebesar 10% untuk sektor pesawat sipil Inggris. Selain itu, ekspor otomotif Inggris mendapatkan potongan tarif impor dari 27,5% menjadi 10% pada Juni 2025, dengan ketentuan kuota tahunan sebesar 100.000 unit. AS juga akan mengecualikan Inggris dari tarif baja sebesar 25% hingga batasan kuota tertentu yang belum ditentukan. Sementara itu, Inggris berkomitmen untuk memenuhi persyaratan AS mengenai kepastian pasokan baja dan aluminium, termasuk isu kepemilikan pabrik-pabrik baja terkait.
- Kontan melaporkan bahwa pelaku industri hasil tembakau – mulai dari petani, pelaku usaha, hingga pekerja – meminta agar pemerintah memberlakukan moratorium kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) selama 3 tahun ke depan. Ketua Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP–RTMM SPSI), Sudarto, mengatakan bahwa penundaan kenaikan cukai adalah langkah realistis untuk melindungi sektor padat karya seperti industri hasil tembakau. Sementara itu, Koordinator Nasional Asosiasi Petani dan Pekerja Tembakau Nusantara (APPTN), Samukrah, menyatakan bahwa moratorium sangat penting untuk menjaga keberlangsungan petani sebagai bagian dari ekosistem industri.
- Remala Abadi ($DATA) menandatangani fasilitas kredit modal kerja hingga 220 miliar rupiah dari Bank Mandiri ($BMRI). Fasilitas ini memiliki jatuh tempo selama 12 bulan.
- NFC Indonesia ($NFCX) berencana menggelar private placement hingga ~66,7 juta saham baru dengan efek dilusi 9,09%. Harga pelaksanaan dan calon investor belum diumumkan. Adapun perolehan dana ditujukan untuk investasi guna mendukung pengembangan perseroan. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 18 Juni 2025.
🛍️ Beli Saham = Beli Kepemilikan?
"Jika jawabannya >10 tahun, baru saya beli dan simpan, jika tidak, cukup cuan bungkus." - JPH668
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
Membeli saham bukan sekadar soal kepemilikan, tapi tentang memperoleh hak atas bagian dari laba perusahaan yang solid dan memiliki sistem manajemen andal. Dalam tulisannya, JPH668 menekankan pentingnya memilih emiten dengan bisnis yang bisa berjalan sendiri tanpa bergantung pada sosok pemimpinnya, serta memiliki moat yang memberi keunggulan kompetitif. Fokus utamanya adalah kualitas, bukan sekadar harga murah, dan komitmen untuk hanya menyimpan saham jangka panjang jika yakin pada ketahanan bisnisnya lebih dari 10 tahun. Baca tulisan lengkapnya di sini!