💲 Ekonomi RI +4,87% YoY pada 1Q25, Terlemah sejak 3Q21 / by Stockbit Snips

Photo by: Stockbit Snips

Daily Market Performance 🚀

IHSG Foreign Flow  Kurs USD/IDR Gold
6.831 +0,24% +Rp84 miliar  16.435 +0,0% 3.321 +2,46%


Oil Coal CPO Nickel
60,6 -1,14% 102,3 +0,84% 3.828 -1,37% 15.480 +1,49%


👋 Stockbitor!

BPS mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai +4,87% YoY pada 1Q25 (vs. 1Q24: +5,11% YoY, 4Q24: +5,02% YoY), di bawah ekspektasi konsensus yang memperkirakan +4,91% YoY sekaligus menandai pertumbuhan ekonomi yang terlemah sejak 3Q21. Realisasi ini lebih rendah dibandingkan target 2025 dari pemerintah di level +5,2% YoY, meski masih berada dalam target Bank Indonesia yang mengincar pertumbuhan sekitar +4,7–5,5% YoY. 

Secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi -0,98% QoQ (vs. 1Q24: -0,83% QoQ), juga lebih rendah dari ekspektasi konsensus di level -0,89% QoQ.

Dari sisi pengeluaran, melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan dipengaruhi oleh melemahnya konsumsi rumah tangga (+4,89% YoY vs. 1Q24: +4,91% YoY) dan penurunan konsumsi pemerintah (-1,42% YoY vs. 1Q24: +19,9% YoY), di tengah pergeseran seasonality Lebaran, insentif bagi masyarakat, dan efisiensi anggaran pemerintah. 

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatribusikan pelemahan konsumsi rumah tangga dan penurunan konsumsi pemerintah pada efek high–base dari penyelenggaraan pemilu 2024. Amalia juga mengatakan bahwa dampak dari efisiensi APBN 2025 yang diinstruksikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Januari 2025 terhadap konsumsi pemerintah akan lebih terlihat pada 2Q25.

Selain konsumsi rumah tangga dan pemerintah, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) juga melemah (+2,12% YoY, vs. 1Q24: +3,78% YoY) akibat sikap wait and see dari investor terhadap perkembangan ekonomi global. 

Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan pada 1Q25 lebih ditopang oleh net ekspor dengan andil 0,83 percentage point (vs. 1Q24: 0,06 percentage point) dan variabel lainnya dengan andil 0,86 percentage point (vs. 1Q24: 0,16 percentage point). 

Berdasarkan lapangan usaha, sektor pertanian (+10,52% YoY vs. 1Q24: -3,54% YoY) menjadi kontributor terbesar bagi pertumbuhan ekonomi pada 1Q25 dengan andil mencapai 1,11 percentage point (vs. 4Q24: 0,07 percentage point, 1Q24: -0,41 percentage point), didukung oleh panen raya tanaman padi dan jagung. 

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi yang lemah ditekan oleh wilayah Maluku dan Papua (+1,69% YoY), Bali dan Nusa Tenggara (+3,12% YoY), Kalimantan (+4,32% YoY), serta Sumatra (+4,85% YoY). Sementara itu, wilayah Sulawesi dan Jawa berhasil mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional, dengan masing–masing mencapai +6,4% YoY dan +4,99% YoY.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Rachmat Pambudy, mengatakan pada Senin (5/5) bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sekitar +5,8–6,3% YoY selama 2026.

Key Takeaway

Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia berpeluang berakselerasi pada 2H25 seiring peningkatan belanja pemerintah dan pemangkasan suku bunga, perkembangan perang dagang memberikan ketidakpastian terhadap realisasi pertumbuhan ekonomi ke depannya. Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyatakan bahwa tarif 32% dari AS berpotensi memangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 0,3–0,5 percentage point. Sebelumnya, Bank Dunia dan IMF telah memangkas outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 dari masing–masing dari +5,1% YoY menjadi +4,7% YoY.

🤝 Anak Usaha TPIA Dilaporkan Incar Dana IPO hingga Rp2,4 T

  1. $TPIA: Bisnis Indonesia melaporkan bahwa anak usaha Chandra Asri Pacific, PT Chandra Daya Investasi, berencana melakukan IPO hingga ~12,5 miliar saham dengan kisaran harga 170–190 rupiah per lembar. Perolehan dana maksimum dari aksi korporasi ini mencapai ~2,4 triliun rupiah. Bisnis Indonesia menjelaskan bahwa laporan mereka didasarkan oleh prospektus awal PT Chandra Daya Investasi yang mereka peroleh. Pada Februari 2025, TPIA mengatakan bahwa PT Chandra Daya Investasi sedang mempertimbangkan untuk IPO di BEI.
  2. $PTBA: Direktur Utama Bukit Asam, Arsal Ismail, mengatakan pada Senin (5/5) bahwa pihaknya tengah mempelajari rencana untuk menginvestasikan 3,1 miliar dolar AS ke dalam proyek gasifikasi batu bara menjadi gas alam sintetis. Proyek yang akan dikerjakan bersama Perusahaan Gas Negara ($PGAS) ini akan mengubah 8,4 juta ton batu bara PTBA dengan nilai kalori 3.700 GAR menjadi gas sebesar 240 BBTUD. Rencananya, pabrik untuk proyek ini akan dibangun oleh joint venture antara PTBA, PGAS, dan pihak ketiga selaku penyedia teknologi. Namun, Arsal tidak merinci pihak penyedia teknologi tersebut.
  3. $SIDO: Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul akan membagikan dividen final tahun buku 2024 senilai 630 miliar rupiah atau 21 rupiah per saham, mengindikasikan yield dividen final 3,9% per Senin (5/5). Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 14 Mei 2025, dengan pembayaran pada 26 Mei 2025. Sebelumnya, SIDO telah membagikan dividen interim tahun buku 2024 sebesar 540 miliar rupiah atau 18 rupiah per saham pada November 2024, sehingga total dividen tahun buku 2024 mencapai ~1,2 triliun rupiah atau 100% dividend payout ratio.
  4. $AMRT: Sumber Alfaria Trijaya mencatatkan laba bersih sebesar 975 miliar rupiah pada 1Q25 (+10% YoY, +30% QoQ), sejalan ekspektasi karena setara 25% dari estimasi 2025F konsensus (vs. 3 tahun terakhir: ~25%). Pendapatan tumbuh menjadi 32,7 triliun rupiah (+12% YoY, +9% QoQ), setara 25% estimasi 2025F konsensus (vs. 3 tahun terakhir: ~24%). Sementara itu, margin laba usaha relatif stabil di level 3,8% (vs. 1Q24: 3,9%, 4Q24: 3,2%), sehingga laba usaha tumbuh menjadi 1,3 triliun rupiah (+10% YoY, +30% QoQ), melampaui ekspektasi karena setara 29% dari estimasi 2025F konsensus (vs. 3 tahun terakhir: ~25%).
  5. $MAPI: Mitra Adiperkasa mencatatkan same store sales growth (SSSG) sebesar +0,1% YoY pada 1Q25 (vs. 1Q24: -1,1% YoY, 4Q24: +0% YoY). Hasil tersebut ditopang segmen ‘active’ di bawah Map Aktif Adiperkasa ($MAPA) yang mencatatkan SSSG +2,9% YoY, serta segmen ‘retail/specialty stores’ dengan SSSG +0,1% YoY. Sementara itu, segmen ‘café & restaurant’ di bawah Map Boga Adiperkasa ($MAPB) mencatatkan penurunan SSSG sebesar -9,4% YoY pada 1Q25 (vs. 1Q24: -27,6% YoY, 4Q24: -15% YoY).
  6. $CNMA: Direktur Utama Nusantara Sejahtera Raya, Suryo Suherman, mengatakan bahwa jaringan bioskop Cinema XXI mencatatkan lebih dari 14 juta penonton selama April 2025, menandai rekor all–time high perseroan. Sebelumnya, jumlah penonton bulanan terbanyak yang dicatatkan perseroan adalah 11,7 juta penonton pada Juni 2019. Suryo mengatakan bahwa capaian ini dapat diraih berkat dukungan line–up film yang kuat, baik lokal maupun internasional.
  7. $TUGU: Asuransi Tugu Pratama Indonesia akan membagikan dividen tahun buku 2024 sebesar ~280 miliar rupiah atau ~78,8 rupiah per saham, setara ~40% dividend payout ratio dan mengindikasikan dividend yield 7,6% per Senin (5/5). Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 8 Mei 2025, sementara pembayaran pada 28 Mei 2025.
  8. $PWON: Direktur dan Sekretaris Perusahaan Pakuwon Jati, Minarto Basuki, mengatakan bahwa pihaknya mengalokasikan capex sebesar 2,48 triliun rupiah selama 2025 (vs. alokasi capex 2024: 2,71 triliun rupiah), dengan 59% di antaranya ditujukan untuk konstruksi dan sisanya untuk ekspansi. Minarto menyebut bahwa PWON akan mulai menggelar ekspansi di superblock existing – seperti Kota Kasablanka, Gandaria City, Pakuwon Mall Bekasi, dan Pakuwon City Mall Surabaya – yang antara lain mencakup penambahan area ritel, residensial, hotel, hingga perkantoran. Selain itu, Minarto mengungkapkan bahwa PWON akan membuka 3 hotel selama 2025.
  9. $ULTJ: Ultrajaya Milk Industry & Trading Company akan membagikan dividen tahun buku 2024 sebesar ~468 miliar rupiah atau 45 rupiah per saham, setara ~41% dividend payout ratio dan mengindikasikan dividend yield 3,3% per Senin (5/5). Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 14 Mei 2025, sementara pembayaran pada 5 Juni 2025.

Top Gainer 🔥

$MBMA $FILM $TKIM $INKP
+13,73% +11,16% +9,05% +8,84%


Top Loser 🤕

$SIDO $MIKA $MNCN $NCKL
-4,46% -3,47% -2,92% -2,90%


 🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  1. Konsensus ekonom yang disurvei oleh Bloomberg mengekspektasikan Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga sebanyak 2x lagi hingga ke level 5,25% pada akhir 2025. Konsensus ekonom mengekspektasikan Bank Indonesia akan memangkas suku bunga sebanyak 25 bps pada akhir 2Q25 dan 25 bps lagi pada 3Q25. Selain suku bunga, konsensus ekonom mengekspektasikan inflasi indeks harga konsumen (IHK) di Indonesia akan mencapai 1,8% YoY pada 2Q25 dan 2% YoY selama 2025, lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya yang masing–masing berada di level 1,9% YoY dan 2,1% YoY.
  2. BPS mencatat bahwa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2025 turun -0,06 percentage point menjadi 4,76%. Hasil ini dipengaruhi oleh tingkat partisipasi angkatan kerja yang naik +0,80 percentage point dibanding Februari 2024, dengan jumlah angkatan kerja tumbuh sebanyak 3,67 juta orang menjadi 153,05 juta orang dan jumlah penduduk bekerja naik 3,59 juta orang menjadi 145,77 juta orang.
  3. BPS mencatat bahwa rata–rata upah buruh pada Februari 2025 tumbuh +1,78% YoY dari 3,04 juta rupiah menjadi 3,09 juta rupiah
  4. Sebanyak 8 negara anggota OPEC+ pada Sabtu (3/5) menyetujui peningkatan produksi minyak sebesar 411.000 barrel per hari mulai dari Juni 2025. Dengan keputusan ini, total peningkatan produksi OPEC+ yang akan diterapkan pada April, Mei, dan Juni 2025 mencapai 960.000 barrel per hari atau setara 44% dari total pemangkasan produksi sebanyak 2,2 juta barrel per hari yang sebelumnya dilakukan oleh OPEC+. Merespons kabar ini, harga minyak WTI berjangka untuk kontrak Juni 2025 turun -3,6% ke level 56,19 dolar AS per barrel pada Senin (5/5) pagi.
  5. CEO Berkshire Hathaway (NYSE: BRK–A), Warren Buffett, mengundurkan diri dari jabatannya per akhir 2025, mengakhiri era kepemimpinannya yang telah berlangsung selama 60 tahun. Posisi Buffett akan digantikan oleh Vice Chairman, Greg Abel.
  6. Bloomberg melaporkan bahwa Garuda Indonesia ($GIAA) telah menghentikan setidaknya 15 unit pesawat karena kesulitan melakukan pembayaran perawatan, mengindikasikan bahwa rencana kebangkitan maskapai tersebut mungkin goyah. Sebagian besar pesawat yang operasionalnya dihentikan tersebut berasal dari unit PT Citilink, menurut narasumber Bloomberg. Narasumber Bloomberg juga menyebut bahwa beberapa pemasok GIAA meminta pembayaran di muka untuk suku cadang dan tenaga kerja karena kekhawatiran atas situasi keuangan perseroan. Perwakilan GIAA belum mengomentari isu ini. Berdasarkan data terbaru dari pelacak armada penerbangan, Cirium, GIAA memiliki 66 unit pesawat yang sedang beroperasi dan 14 unit dalam penyimpanan.
  7. Pemegang saham Darma Henwa ($DEWA), PT Madhani Talatah Nusantara, menjual ~493 juta saham DEWA dengan harga 75 rupiah per lembar pada 29 April 2025. Total nilai transaksi mencapai ~37 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Madhani Talatah Nusantara di DEWA turun dari 24,81% menjadi 23,59%.
  8. Pengendali sekaligus Komisaris Utama Tripar Multivision Plus ($RAAM), Ram Jethmal Punjabi, membeli ~5,2 juta saham RAAM dengan harga rata–rata 301 rupiah per lembar pada 24 dan 28 April 2025. Total nilai transaksi mencapai ~1,6 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan langsung Ram Jethmal Punjabi di RAAM naik dari 70,946% menjadi 71,022%.
  9. Pengendali sekaligus Direktur Utama Sarana Mitra Luas ($SMIL), Hadi Suhermin, membeli 20 juta saham SMIL dengan harga 256 rupiah per lembar pada 2 Mei 2025. Total nilai transaksi mencapai ~5,1 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan langsung Hadi Suhermin di SMIL naik dari 50,32% menjadi 50,55%.
  10. Pemegang saham Acset Indonusa ($ACST) pada Jumat (2/5) menyetujui rencana private placement hingga 5 miliar saham baru dengan perkiraan harga pelaksanaan 100 rupiah per lembar dan efek dilusi hingga 28%. Perolehan dana dari aksi korporasi ini ditujukan untuk memperkuat struktur permodalan dan memperbaiki kondisi keuangan perseroan, yang saat ini masih mencatatkan ekuitas negatif. Investor yang akan menyerap private placement ini adalah pengendali perseroan, PT Karya Supra Perkasa.

🚩 Ekonomi Indonesia Dalam Kondisi Baik?

"Meskipun belum mengarah ke krisis, ini menjadi sinyal bahwa permintaan domestik mulai tertekan, dan sentimen mengarah ke cautious instead of optimistic." - amarabeatrice
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

Berbagai indikator menunjukkan bahwa daya beli masyarakat Indonesia mulai melemah pada awal 2025, terlihat dari melambatnya konsumsi barang pokok, penundaan pembelian besar seperti properti dan kendaraan, hingga menurunnya keyakinan konsumen serta lonjakan angka PHK. Meskipun belum mengarah ke krisis, sinyal waspada mulai mendominasi baik dari sisi konsumsi maupun dunia usaha. Untuk memahami lebih dalam bagaimana situasi ini bisa berdampak pada ekonomi dan market ke depan, baca dan temukan jawabannya dari tulisan amarabeatrice berikut ini!


Sekilas tentang amarabeatrice


Amarabeatrice merupakan seorang investor yang memiliki background sebagai Investment Analyst di Stockbit yang meng-cover berbagai sektor mulai dari properti, dairy hingga rumah sakit. Di tengah kesibukannya, Amara juga membagikan beberapa pandangan pribadinya terkait kondisi ekonomi yang dituangkan dalam bentuk tulisan di Stockbit Stream.








Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips.
Disclaimer: 
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.