Daily Market Performance 🚀
![]() IHSG 6.646 +1,74% |
![]() Coal 110,1 -1,74% |
![]() Oil (Brent) 76,3 -0,90% |
![]() Gold 2.917 -0,54% |
![]() CPO 4.624 +0,67% |
![]() Nickel 15.538 +0,10% |
Bank Rakyat Indonesia ($BBRI) mencatatkan penurunan laba bersih pada 4Q24 menjadi 15,1 triliun rupiah (-6,3% YoY, -1,8% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama 2024 sebesar 60,2 triliun rupiah (+0,1% YoY), sedikit di bawah ekspektasi karena setara 98,5% estimasi konsensus. Kinerja ini disebabkan oleh: 1) Net Interest Margin (NIM) yang sejalan dengan guidance; 2) cost of credit (CoC) yang lebih buruk dari guidance; dan 3) pertumbuhan kredit di bawah guidance.
NIM Sejalan dengan Guidance; Target NIM 2025 di 7,3–7,7%
BBRI mencatatkan penurunan NIM ke level 7,4% pada 4Q24 (vs. 4Q23: 8,3%, 3Q24: 8%), sehingga NIM selama 2024 turun ke level 7,74% (vs. 2023: 8,2%) dan sejalan dengan guidance manajemen di kisaran 7,6–8%. Loan yield selama 2024 meningkat ke level 13,2% (vs. 2023: 13,1%), sementara cost of fund naik menjadi 3,7% (vs. 2023: 3,1%). Manajemen BBRI menargetkan NIM pada 2025 sedikit melandai di kisaran 7,3–7,7%, serta memberikan guidance mengenai potensi adanya one–off adjustment dari modification loss yang dapat berimbas pada NIM selama 1H25.CoC Lebih Buruk dari Guidance; Target CoC 2025 di 3–3,2%
BBRI mencatatkan perbaikan CoC ke level 2,8% pada 4Q24 (vs. 4Q23: 2,2%, 3Q24: 3,2%), meski CoC yang tinggi pada awal tahun masih membuat CoC selama 2024 membengkak ke level 3,2% (vs. 2023: 2,4%) dan lebih buruk dari guidance manajemen yang menargetkan CoC di bawah 3%. Adapun CoC yang lebih buruk dari guidance tersebut juga disebabkan oleh pertumbuhan kredit yang lebih rendah dari guidance. Hal ini tercermin terhadap kenaikan beban provisi sebesar +41% YoY selama 2024, yang mengakibatkan laba bersih tumbuh flat. Manajemen BBRI menargetkan CoC pada 2025 di kisaran 3–3,2%, serta memberikan guidance mengenai potensi peningkatan CoC pada 1Q25 seiring rencana front load provisioning dari anak usaha serta modification loss. Adapun CoC diperkirakan akan mulai ternormalisasi pada 2H25.
Secara kualitas aset, Loan–at–Risk (LAR) membaik ke level 10,7% pada 4Q24 (vs. 4Q23: 12,5%. 3Q24: 11,7%), sedangkan Gross NPL juga turun ke level 2,8% (vs. 4Q23: 3%, 3Q24: 2,9%) dan sejalan dengan guidance manajemen yang menargetkan NPL di bawah 3%. Manajemen BBRI juga memberikan guidance bahwa Special Mention Loans (SML) diperkirakan akan meningkat hingga 1H25, dengan NPL untuk segmen micro dan ultra–micro tetap tinggi.Pertumbuhan Kredit di Bawah Guidance; Target 2025 di +7–9% YoY
BBRI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar +7% YoY pada 2024 (vs, 2023: +11,2% YoY, 3Q24: +8,2% YoY), lebih rendah dari guidance manajemen di kisaran +10–12% YoY. Realisasi tersebut ditopang oleh segmen corporate (+24% YoY) dan consumer (+10% YoY), dengan perlambatan pada pertumbuhan segmen micro (+2,7% YoY) dan small (-0,7% YoY). Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) hanya tumbuh +0,5% YoY pada 2024, seiring strategi perseroan untuk menurunkan time deposits (TD), sehingga Loan–to–Deposit Ratio (LDR) bank entity perseroan mencapai 88,9% pada 2024 (vs. 4Q23: 84,2%). Manajemen BBRI menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran +7–9% YoY pada 2025.Dividend Payout Ratio (DPR) 2024 Minimum 85%
Manajemen BBRI berencana mengajukan DPR untuk tahun buku 2024 sebesar minimum 85% (vs. 2023: 80%) dalam RUPS pada Maret 2025, yang mengindikasikan dividend yield di level ~8,3% (termasuk dividen interim pada Desember 2024) berdasarkan harga saham per Rabu (12/2) di level 4.030 rupiah per lembar.
Kami menilai kinerja BBRI sebagai performa yang mixed. Secara garis besar, kami berhati–hati atas outlook ke depannya, terutama akibat guidance dari manajemen mengenai kondisi yang cenderung sulit pada 1Q25 sebelum diekspektasikan berangsur membaik pada 2Q25–4Q25.
Di sisi lain, meski lebih buruk dari guidance, kami melihat sisi positif dari adanya tren perbaikan CoC dan kualitas aset, yang merupakan concern utama dari performa BBRI pada 2024. Kami menilai NIM dan credit cost adalah 2 hal yang utamanya perlu diperhatikan investor mengenai BBRI ke depannya.
đź‘€ MSCI Buka Masukan Soal Kelayakan Investasi BREN, CUAN, dan PTRO
$BREN: MSCI mengumumkan bahwa mereka akan menyambut masukan dari para pelaku pasar dan investor mengenai kelayakan investasi di Barito Renewables Energy, Petrindo Jaya Kreasi ($CUAN), dan Petrosea ($PTRO) paling lambat pada 31 Maret 2025. MSCI juga menyebut akan memberikan kejelasan mengenai perlakuan ketiga saham tersebut untuk review indeks Mei 2025 paling lambat pada 11 April 2025. Sebelumnya, MSCI mengumumkan bahwa BREN, CUAN, dan PTRO tidak akan dimasukkan ke dalam MSCI Indonesia Investable Market Index pada review indeks Februari 2025 setelah analisis dan masukan terkait potensi kendala investability. Keputusan tersebut didasarkan pada analisis dan masukan dari para pelaku pasar bahwa ketiga saham tersebut mungkin tidak cukup layak untuk diinvestasikan karena potensi kekhawatiran konsentrasi kepemilikan saham.
$BMRI: Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa proyek–proyek hilirisasi akan dibiayai oleh Badan Pengelola Investasi Danantara melalui Bank Mandiri. Bahlil menyebut bahwa pemerintah menargetkan dana investasi untuk program hilirisasi bagi 28 komoditas dapat mencapai 618 miliar dolar AS atau 10.124,7 triliun rupiah hingga 2040. Sementara itu, Direktur Utama BMRI, Darmawan Junaidi, mengatakan bahwa BMRI masih menunggu informasi lebih lanjut terkait implementasi dan aturan teknis Badan Pengelola Investasi Danantara, yang baru saja dibentuk pada awal Februari 2025 melalui revisi UU BUMN.
$TPIA: Direktur Chandra Asri Pacific, Raymond, membeli 100.000 saham TPIA dengan harga rata–rata 6.613 rupiah per lembar pada 11 Februari 2025. Total nilai transaksi mencapai ~661,3 juta rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Raymond di TPIA naik dari 0,00219% menjadi 0,00231%.
$BBNI: Direktur Utama Bank Negara Indonesia, Royke Tumilaar, mengatakan bahwa Sea Group (NYSE: SE) batal masuk menjadi pemegang saham di PT Bank Hibank Indonesia. Royke menyebut bahwa pengembangan Hibank akan dilakukan tanpa menggandeng pihak lain, sembari menambahkan bahwa komposisi pemegang saham Hibank juga tidak berubah. Saat ini, BBNI merupakan pengendali Hibank dengan kepemilikan 63,92% setelah mengakuisisinya pada 2022.
$BRMS: Bumi Resources Minerals mengatakan dalam klarifikasi bahwa anak usahanya, PT Citra Palu Minerals, telah memiliki persetujuan dari pemerintah dan mengantongi perizinan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) untuk menjalankan aktivitas penambangan terbuka dan bawah tanah di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah. Pernyataan BRMS tersebut muncul setelah anggota Komisi XII DPR, Mukhtaruddin, pada Selasa (11/2) mendesak pemerintah untuk menelisik dugaan pencemaran lingkungan dari proses penambangan emas PT Citra Palu Minerals. Sebelumnya, sejumlah kelompok massa melakukan demonstrasi karena khawatir PT Citra Palu Minerals telah merusak lingkungan di sekitar area pertambangan. BRMS pun menegaskan bahwa kegiatan penambangan dan operasi fasilitas pemrosesan bijih emas PT Citra Palu Minerals tetap berjalan.
$DEWA: Darma Henwa mengatakan dalam klarifikasi kepada BEI bahwa amandemen harga pelaksanaan private placement dari 65 rupiah per saham menjadi 75 rupiah per saham disebabkan oleh upaya perseroan untuk mendapatkan harga konversi yang lebih baik dalam mencerminkan fair value berdasarkan laporan kantor jasa penilai publik (KJPP). DEWA menyebut bahwa KJPP secara independen melakukan peninjauan kembali terhadap proyeksi keuangan perseroan, sehingga menghasilkan perubahan nilai wajar saham DEWA dari 63,9 rupiah per lembar menjadi 71,05 rupiah per lembar. DEWA juga mengatakan bahwa kreditur tidak keberatan atas perubahan harga konversi saham tersebut.
$KLBF: Corporate External Communication Kalbe Farma, Hari Nugroho, mengatakan bahwa pihaknya mengalokasikan capex sebesar 1 triliun rupiah pada 2025, tidak berubah dibandingkan 2024. Dana capex tersebut akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis dan capex rutin seperti perawatan mesin. KLBF sendiri menargetkan pendapatan dan laba bersih masing–masing tumbuh sebesar +8–10% YoY pada 2025, dengan margin diekspektasikan stabil dibandingkan 2024. Adapun untuk memitigasi risiko pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, KLBF akan menggunakan lebih banyak transaksi dengan acuan mata uang yuan China dalam pembelian bahan baku dari China.
$AKRA: Pengendali AKR Corporindo, PT Arthakencana Rayatama, membeli ~3,49 juta saham AKRA dengan harga rata–rata 1.115 rupiah per lembar pada 6–10 Februari 2025. Total nilai transaksi mencapai ~3,9 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Arthakencana Rayatama di AKRA naik dari ~63,69% menjadi ~63,71%. Dalam transaksi terpisah, pengendali sekaligus Komisaris Utama AKRA, Soegiarto Adikoesoemo, juga membeli ~13,7 juta saham AKRA dengan harga rata–rata 1.108 rupiah per lembar pada 7–11 Februari 2025. Total nilai transaksi mencapai ~15,1 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan langsung Soegiarto Adikoesoemo di AKRA naik dari ~0,51% menjadi ~0,57%.
$TAPG: Pemegang saham Triputra Agro Persada, Theodore Permadi Rachmat, membeli ~1,4 juta saham TAPG. Transaksi tersebut hanya tercatat dalam data KSEI per 10 Februari 2025, sehingga harga rata–rata transaksi tidak diketahui. Setelah transaksi ini, kepemilikan Theodore Permadi Rachmat di TAPG naik dari 5,19% menjadi 5,2%.
$SRAJ: Pengendali sekaligus Komisaris Utama Sejahteraraya Anugrahjaya, Jonathan Tahir, membeli ~16,8 juta saham SRAJ dengan harga rata–rata 1.880 rupiah per lembar pada 14 Januari 2025. Total nilai transaksi mencapai ~31,6 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan langsung Jonathan Tahir di SRAJ naik dari 0,49% menjadi 0,63%.
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini đź“Š
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
MSCI mengumumkan evaluasi untuk indeks saham Global Standard Index, Small Cap Index, dan Micro Cap Index, dengan periode efektif pada 3 Maret 2025–2 Juni 2025. Berikut rinciannya:
MSCI Indonesia Global Standard
Masuk: –
Keluar: $INKP, $MDKA, $UNVR
MSCI Indonesia Small Cap
Masuk: INKP, MDKA, $CLEO
Keluar: $ERAA, $BJBR, $MTDL, $WIKA
MSCI Indonesia Micro Cap
Masuk: –
Keluar: –
Bank Indonesia mencatat bahwa indeks keyakinan konsumen Indonesia menurun ke level 127,2 pada Januari 2025 (vs. Desember 2024: 127,7), menandai penurunan pertama dalam 3 bulan terakhir. Seluruh sub–indeks dalam indeks kondisi ekonomi saat ini mengalami penurunan, sementara indeks ekspektasi konsumen masih naik seiring kenaikan sub–indeks ekspektasi penghasilan dan ekspektasi kegiatan usaha.
Bank Indonesia memperkirakan bahwa penjualan ritel pada Januari 2025 akan tumbuh +0,4% YoY, meski terkontraksi -4,8% MoM seiring normalisasi permintaan masyarakat pasca–perayaan Natal dan Tahun Baru. Adapun penjualan ritel pada Desember 2024 tumbuh +1,8% YoY dan +5,9% MoM (vs. November 2024: +0,9% YoY, -0,4% MoM) dengan seluruh kelompok komoditas tercatat tumbuh positif, di mana kelompok peralatan informasi dan komunikasi, suku cadang dan aksesori, serta barang budaya dan rekreasi mengalami pertumbuhan tertinggi.
OJK menargetkan pertumbuhan kredit perbankan di kisaran +9–11% YoY pada 2025, dengan target pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sekitar +6–8% YoY. Target pertumbuhan kredit dari OJK tersebut tidak berubah dari target 2024 dan lebih rendah dari target yang dicanangkan Bank Indonesia di kisaran +11–13% YoY pada 2025. Selama 2024 sendiri, industri perbankan mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar +10,39% YoY, dengan pertumbuhan DPK sebesar +4,48% YoY.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan pada Selasa (11/2) bahwa pihaknya akan meningkatkan likuiditas untuk perbankan yang menyalurkan pinjaman ke segmen properti. Peningkatan likuiditas ini akan dilakukan dengan menurunkan giro wajib minimum secara bertahap guna membebaskan likuiditas sebesar 80 triliun rupiah, lebih tinggi dari saat ini di level 23,2 triliun rupiah. Hal ini dilakukan untuk mendukung program pembangunan 3 juta rumah per tahun yang ditargetkan pemerintah.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan pada Selasa (11/2) bahwa pihaknya menargetkan kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 4 dapat bertambah menjadi 10 bank dalam 2–3 tahun ke depan, meski dia tidak merinci bank mana yang berpotensi untuk masuk kelompok tersebut dalam waktu dekat. Salah satu upaya OJK untuk mencapai target tersebut adalah dengan mendorong konsolidasi secara sukarela. Dian mengatakan bahwa penguatan perbankan merupakan hal yang penting untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi +8% yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. KBMI 4 sendiri adalah bank dengan modal inti lebih dari 70 triliun rupiah, di mana saat ini baru terdapat 4 bank yang masuk kelompok tersebut, yakni Bank Mandiri ($BMRI), Bank Central Asia ($BBCA), Bank Negara Indonesia ($BBNI), dan Bank Rakyat Indonesia ($BBRI).
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk mengimplementasikan short selling dan intraday short selling antara akhir 1Q25 atau awal 2Q25. Langkah ini ditujukan untuk membantu investor menghadapi kondisi pasar yang penuh ketidakpastian. Sebelumnya, BEI sudah mengeluarkan dan memberlakukan 2 peraturan untuk mengimplementasikan transaksi short selling pada 3 Oktober 2024, tetapi sampai saat ini belum ada anggota bursa yang mengantongi izin short selling. Jeffrey menjelaskan bahwa BEI saat ini masih dalam proses finalisasi izin untuk anggota bursa.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, mengatakan bahwa Kementerian ESDM telah menonaktifkan Dirjen Migas, Achmad Muchtasyar, per Senin (10/2), kurang dari sebulan dari pelantikannya pada 16 Januari 2025. Yuliot mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil setelah pihaknya melakukan evaluasi internal, meski dia tidak merincinya lebih lanjut. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa posisi Pelaksana Harian (Plh) Dirjen Migas diisi oleh Dirjen Minerba, Tri Winarno. Katadata melaporkan bahwa penonaktifan Achmad Muchtasyar terjadi setelah Kejaksaan Agung menggeledah kantor Ditjen Migas Kementerian ESDM pada Senin (10/2). Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, mengatakan bahwa penggeledahan itu terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina periode 2018–2023.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
đź‘“ Teknik Screening Saham Untuk Watchlist Scalping
Photo by: Stockbit
"Jadi jika kalian ingin serius jadi sukses di trading, jauhkan orang-orang yang punya mindset miskin" - hfmtrades
rader yang ingin memanfaatkan pergerakan harga untuk mencari keuntungan dalam jangka waktu yang relatif pendek biasanya sering disebut sebagai scalper. Apa saja yang ilmu yang diperlukan oleh seorang scalper? Dalam tulisan hfmtrades, beliau menjelaskan metodenya dalam screening saham yang cocok untuk scalping beserta dengan hal-hal yang perlu diwaspadai oleh seorang scalper. Penasaran apa saja? Temukan jawabannya di sini!
Penulis & Editor: Stockbit Investment Research
Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.