PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa kontraktor penambangan batubara di Indonesia dan Australia.
Perusahaan ini baru saja memutuskan membagikan dividen pertama kalinya sejak IPO sebesar Rp4 per saham yang dibayar pada 7 Juli 2023. Bagi kamu yang tertarik membeli saham DOID, berikut ulasan singkat tentang profil perusahaan, performa saham dan kinerja keuangannya.
Profil PT Delta Dunia Makmur Tbk
PT Delta Dunia Makmur Tbk. didirikan pada tahun 1990 dengan nama PT Daeyu Poleko Indonesia. Awalnya, perusahaan ini bergerak di bidang usaha tekstil berorientasi ekspor, memproduksi berbagai jenis benang rayon, kapas, dan poliester. Namun, seiring dengan perkembangan pasar dan strategi bisnis, perusahaan ini menjual manufaktur tekstilnya pada tahun 2008 dan beralih ke sektor pengembangan properti komersial dan industri di Indonesia.
Pada bulan November 2009, perseroan mengakuisisi 99,9% saham PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), salah satu kontraktor pertambangan batubara terbesar di Indonesia berdasarkan volume produksi. Sejak saat itu, bisnis utama perseroan difokuskan pada jasa kontraktor penambangan batubara.
Pada tahun 2021, BUMA melalui BUMA Australia Pty. Ltd., anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh BUMA, mengakuisisi Open Cut Mining East di Australia, yang sebelumnya merupakan segmen bisnis Downer EDI Mining Pty. Ltd (“BUMA Australia”). Akuisisi ini merupakan langkah diversifikasi dan ekspansi bisnis perusahaan ini untuk memperluas jangkauan dan kemampuan geografisnya.
PT Delta Dunia Makmur resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 15 Juni 2001 dengan kode perdagangan saham DOID. Per 7 Juli 2023, mayoritas saham DOID sebesar 37,86% dipegang oleh Northstar Tambang Persada, Ltd., 12,05% dalam bentuk treasury, 5,1% dipegang oleh Thio Andrianto, dan sisanya dimiliki publik.
Kinerja Saham dan Keuangan DOID
Saham DOID memiliki pergerakan yang cukup fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Dari grafik di atas, kita bisa melihat bahwa saham DOID mengalami tren penurunan sejak Juni 2018 hingga mencapai level terendah Rp82 per saham pada 20 Maret 2020. Harga ini anjlok sekitar 90% dari level tertinggi saham dalam kurun waktu lima tahun terakhir, yaitu di level Rp855 per saham pada 29 Oktober 2018.
Namun, setelah itu, saham DOID mulai menguat hingga mencapai level Rp645 per saham pada 14 April 2022, meroket 688% dari titik terendahnya pada Maret 2020. Akan tetapi, saham DOID kembali terkoreksi dan turun ke level Rp418 per saham berdasarkan harga penutupan perdagangan pada 24 Agustus 2023.
Dari sisi kinerja keuangan, perseroan sempat membukukan rugi bersih senilai US$23 juta pada 2020, turun drastis dibandingkan laba berjalan Perseroan sebesar US $ 20 juta pada tahun 2019. Penurunan kinerja perseroan tersebut terutama disebabkan oleh volume produksi dan tarif pelanggan yang lebih rendah seiring dengan kondisi pasar batu bara yang lemah sepanjang 2020.
Kondisi ekonomi global yang mulai pulih pada 2021 membuat kinerja perseroan mengalami kenaikan. Pendapatan tahunan naik 51% dari US $602 juta di tahun 2020 menjadi US $911 juta. Selain itu, laba perseroan juga meningkat 101% dari rugi bersih sebesar US $23 juta pada tahun 2020 menjadi untung US $3 juta pada 2021.
Pada tahun 2022, pendapatan Perseroan meningkat sebesar 71% menjadi US $1.554 juta, didorong oleh kondisi pasar batu bara yang menguntungkan yang berimplikasi pada peningkatan volume produksi, peningkatan tarif kontrak jasa pertambangan, serta kontribusi penuh dari operasional BUMA Australia sejak Desember 2021. Dari sisi laba, Perseroan mencatat kenaikan yang luar biasa menjadi US$29 juta pada tahun 2022, atau naik 11 kali lipat dibandingkan laba tahun 2021 yang senilai US$0,3 juta.
Dividen DOID
Perseroan membagikan dividen interim sebesar US$5,15 juta atau Rp10,17 per saham pada 20 Desember 2022. Ini merupakan pertama kalinya Perseroan membagikan dividen kepada pemegang saham sejak IPO pada 2001.
Terbaru, pada 7 Juli 2023 DOID membagikan dividen final sebesar US$7,15 juta atau Rp4 per lembar saham. Dengan demikian, total dividen yang diterima pemegang saham DOID untuk tahun buku 2022 adalah sebesar Rp14,17 per saham. Jika mengacu pada harga penutupan DOID pada tanggal Cum Date Dividen, yaitu 16 Juni 2023 di level Rp362 per saham, maka indikasi total dividen yield untuk tahun buku 2022 adalah sebesar 3.9%.
Beli Saham DOID di Stockbit
Demikian ulasan tentang saham DOID dan kinerja keuangannya. Jika kamu tertarik untuk berinvestasi di saham DOID, kamu dapat membelinya dengan mudah melalui aplikasi Stockbit.
Stockbit adalah platform investasi saham online yang menyediakan berbagai fitur dan fasilitas untuk memudahkan kamu berinvestasi saham. Mulai investasi di Stockbit dan gunakan fitur-fiturnya secara gratis!
Disclaimer:
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.