Halo Stockbitor,
2Q 2022 is dawning upon us. Banyak hal yang telah terjadi selama kuartal kedua tahun 2022, dari ekspor CPO yang diperbolehkan kembali, Inflasi Indonesia pada Juni 2022 mencapai 4,35 atau tertinggi sejak 2017, Inflasi AS yang mencapai 9,1% atau tertinggi selama 4 dekade terakhir, rencana kembalinya jam perdagangan normal di BEI dan ARB simetris, hingga melantainya lebih dari 15 perusahaan di BEI.
Di pasar saham domestik Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi sampai level 6.500 an dan kembali menguat di level 7.000 an
Tapi sebenernya, gimana sih performa perusahaan-perusahaan di BEI selama 2Q 2022 ini? Di kesempatan kali ini, kita bakal bahas performa perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor. So, stay tune Stockbitor!
🏦 Sektor Bank Dan Finance
Bank menghimpun dana dari orang yang memiliki kelebihan dana dan menyalurkan dana itu dalam bentuk kredit ke orang yang membutuhkan.
Dan pendapatan utama dari bank juga didapat dari selisih itu, walau bank juga mendapat fee dari layanan yang diberikannya.
🏛 4 Bank Besar
($BBNI), ($BMRI), ($BBCA), ($BBRI)
Musim rilis laporan keuangan 1H22 telah tiba. 'Big 4 banks' di Indonesia — yang terdiri dari $BBCA, $BBRI, $BMRI, dan $BBNI — telah merilis laporan keuangan dengan kinerja laba bersih yang meningkat.
Keempat bank tersebut membukukan kenaikan laba bersih double digit. Tren kenaikan laba bersih ini didorong oleh penurunan beban provisi yang juga turun double digit. Berikut kompilasi kinerja big 4 bank pada 1H22:
Pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) 1H22 (YoY):
$BBCA: 29,7 triliun rupiah (+5,5%)
$BBRI: 64,6 triliun rupiah (+17,6%)
$BMRI: 41,8 triliun rupiah (+19%)
$BBNI: 19,6 triliun rupiah (+1,5%)
Beban provisi 1H22 (YoY):
$BBCA: 3,7 triliun rupiah (-43,1%)
$BBRI: 16,9 triliun rupiah (-24,2%)
$BMRI: 7,7 triliun rupiah (-30,4%)
$BBNI: 6,4 triliun rupiah (-34,6%)
Laba bersih 1H22 (YoY):
$BBCA: 18 triliun rupiah (+24,9%)
$BBRI: 24,8 triliun rupiah (+98,7%)
$BMRI: 20,2 triliun rupiah (+61,7%)
$BBNI: 8,8 triliun rupiah (+75,1%)
Pencapaian laba bersih dari target konsensus analis FY22:
$BBCA: 49,4%
$BBRI: 56,4%
$BMRI: 56,7%
$BBNI: 55,3%
Selama kuartal kedua 2022, Bank CIMB Niaga mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$BNGA: Bank CIMB Niaga mengalami peningkatan kinerja pada Q2 2022. Laba bersih tumbuh +17,9% menjadi 1,3 triliun rupiah dibandingkan 1,1 triliun rupiah pada Q2 2021. Pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) tumbuh tipis +1,8% YoY. Kenaikan laba bersih didukung oleh peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar +8,3% YoY.
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih BNGA tumbuh +18,8% dari 2,1 triliun rupiah menjadi 2,5 triliun rupiah. Pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest & Sharia Income atau NII) relatif stagnan di 6,5 triliun. Kenaikan laba bersih didorong oleh penurunan biaya provisi sebesar -2,6% YoY dan peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar +15,9% YoY.
Pencapaian laba bersih BNGA pada 6M 2022 ini setara dengan 55,9% target laba bersih FY22 dari konsensus analis senilai 4,5 triliun rupiah. (IDX)
Selama kuartal kedua 2022, BPD Jawa Barat dan Banten mencatatkan peningkatan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$BJBR: BPD Jawa Barat dan Banten mengalami peningkatan kinerja pada Q2 2022. Laba bersih tumbuh +43,4% menjadi 634,5 miliar rupiah dibandingkan 442,5 miliar rupiah pada Q2 2021. Hal ini didorong pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) yang naik +8,3% YoY menjadi 2,1 triliun rupiah.
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih BJBR tumbuh +33,5% dari 921,8 miliar rupiah menjadi 1,2 triliun rupiah. Pendapatan bunga, syariah, dan provisi naik +0,6% YoY, tetapi beban bunga & syariah turun -13% YoY. Hal ini mendorong pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) naik +10,9% dari 3,7 triliun rupiah pada 6M21 menjadi 4,1 triliun rupiah pada 6M22.
Pencapaian laba bersih BJBR pada 6M 2022 ini setara dengan 53,8% dari estimasi laba bersih FY22 konsensus analis senilai 2,3 triliun rupiah. (IDX)
Selama kuartal kedua 2022, Bank Maybank Indonesia mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$BNII: Bank Maybank Indonesia mencatatkan peningkatan kinerja pada Q2 2022. Laba bersih tumbuh +111,9% menjadi 275 miliar rupiah dibandingkan 129,8 miliar rupiah pada Q2 2021. Pendapatan bunga dan syariah turun -7% YoY, tetapi beban bunga & syariah turun -21,7% YoY sehingga pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) cenderung stabil (+1,1% YoY). Peningkatan laba bersih didorong oleh penurunan beban provisi (CKPN) sebesar -36,8% YoY.
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih BNII tumbuh +30% dari 510,4 miliar rupiah menjadi 663,3 miliar rupiah. Pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest & Sharia Income atau NII) naik tipis +0,5% YoY menjadi 3,5 triliun. Kenaikan laba bersih didorong oleh penurunan biaya provisi sebesar -31,7% dari 779,9 miliar rupiah pada Q2 2021 menjadi 532,5 miliar rupiah pada Q2 2022. (IDX)
Selama kuartal kedua 2022, Bank OCBC NISP mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$NISP: Bank OCBC NISP mengalami peningkatan kinerja pada Q2 2022. Laba bersih tumbuh +7,3% menjadi 1 triliun rupiah dibandingkan 958,4 miliar rupiah pada Q2 2021. Pendapatan bunga & syariah naik +2,5% YoY, sedangkan beban bunga & syariah turun -4,5% YoY sehingga pendapatan bunga & syariah bersih (Net Interest Income atau NII) naik +5,9% YoY.
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih NISP tumbuh +12% dari 1,47 triliun rupiah menjadi 1,65 triliun rupiah. Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income atau NII) naik +4,2% YoY menjadi 4 triliun. Peningkatan laba juga didorong penurunan beban provisi (CKPN) sebesar -16,6% dari 786,4 miliar rupiah pada 6M21 menjadi 656,1 miliar rupiah pada 6M22. (IDX)
Selama paruh pertama 2022, BBTN mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$BBTN: Bank Tabungan Negara mengalami peningkatan kinerja pada Q2 2022. Laba bersih melesat +136,1% menjadi 696,5 miliar rupiah dibandingkan 295,0 miliar rupiah pada Q2 2021. Pendapatan bunga dan syariah naik +7,8% YoY, sedangkan beban bunga dan syariah turun -24,5% sehingga pendapatan bunga dan syariah bersih ( Net Interest Income atau NII) naik +45,0%.
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih BBTN tumbuh +59,9% dari 920 miliar rupiah pada 6M21 menjadi 1,47 triliun rupiah pada 6M22. Pendapatan bunga dan syariah naik +1,5% YoY, sedangkan beban bunga dan syariah turun -27,3% sehingga pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) naik +37,3% YoY menjadi 7,7 triliun rupiah. (IDX)
Pencapaian laba bersih BBTN pada 1H 2022 setara dengan 51,7% target laba bersih FY22 dari konsensus analis sebesar 2,8 triliun rupiah.
Selama kuartal kedua 2022, Bank Danamon dan Bank Permata mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$BDMN: Bank Danamon Indonesia mengalami peningkatan kinerja pada Q2 2022. Laba bersih tumbuh +75,4% menjadi 834,9 miliar rupiah dibandingkan 476 miliar rupiah pada Q2 2021. Meskipun pendapatan bunga bersih (Net Interest Income atau NII) turun tipis -0,3% YoY menjadi 3,5 triliun rupiah, peningkatan laba bersih didorong oleh penurunan beban provisi (CKPN) sebesar -49,8% menjadi 701,4 miliar rupiah.
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih BDMN tumbuh +69,9% dari 997,8 miliar rupiah menjadi 1,7 triliun rupiah. Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income atau NII) naik +2% YoY menjadi 7 triliun. Peningkatan laba juga didorong penurunan beban provisi (CKPN) sebesar -43,3% dari 2,6 triliun rupiah pada 6M21 menjadi 1,5 triliun rupiah pada 6M22. (IDX)
Pencapaian laba bersih BDMN pada 6M22 setara dengan 53,5% dari target laba bersih FY22 konsensus analis sebesar 3,2 triliun rupiah (estimasi konsensus ini turun dibanding estimasi sebesar 3,4 triliun rupiah pada Q1 2022).$BNLI: Bank Permata mengalami peningkatan performa pada Q2 2022. Laba bersih tumbuh +368% menjadi678,8 miliar rupiah dibandingkan 145,1 miliar rupiah pada Q2 2021. Peningkatan laba bersih didorong oleh pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) yang naik +9% YoY dan beban provisi (CKPN) yang turun -65,6% dari 1 triliun rupiah menjadi 360 miliar rupiah.
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih BNLI tumbuh +123,7% dari 638,8 miliar rupiah pada 6M21 menjadi 1,43 triliun rupiah pada 6M22. Pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) naik +6,2% YoY menjadi 4,1 triliun. Peningkatan laba juga didorong penurunan beban provisi (CKPN) sebesar -60,3% dari 1,5 triliun rupiah pada 6M21 menjadi 590 miliar rupiah pada 6M22. (IDX)
🤖 Bank Digital
🙏 Bank Syariah
Selama triwulan kedua 2022, Bank BTPN Syariah mencatatkan pertumbuhan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$BTPS: Laba Bersih Bank BTPN Syariah naik +12,8% menjadi 445,3 miliar rupiah pada Q2 2022 dibandingkan 394,8 miliar rupiah pada Q2 2021. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan bagi hasil bersih sebesar +15,1% YoY menjadi 1,2 triliun rupiah.
Secara kumulatif selama 6 bulan pertama tahun 2022 (6M22), laba bersih BTPS tumbuh +11,2% dari 769,9 miliar rupiah menjadi 856,3 miliar rupiah. Hal ini didorong pendapatan bagi hasil bersih yang naik +16,1% dari 2,1 triliun rupiah pada 6M21 menjadi 2,4 triliun rupiah pada 6M22.
Pencapaian laba bersih BTPS pada 6M 2022 setara dengan 46% dari target laba bersih FY22 konsensus analis senilai 1,9 triliun rupiah.
Dari segi operasional (bank only), total pembiayaan disalurkan meningkat +11% YoY menjadi 11,1 triliun rupiah. Total dana pihak ketiga juga mengalami kenaikan +12% YoY, terutama didukung oleh tabungan dan giro (CASA) yang meningkat +27%. Namun, kualitas aset mengalami penurunan, dimana gross Non-Performing Financing (NPF) naik 10 basis poin dari 2,4% pada 1H 2021 menjadi 2,5% pada 1H 2022. (IDX)
Selama kuartal kedua 2022, Bank Syariah Indonesia mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$BRIS: Bank Syariah Indonesia mengalami peningkatan kinerja pada Q2 2022. Laba bersih tumbuh +49,2% YoY menjadi 1,1 triliun rupiah dibandingkan laba bersih 766,6 miliar rupiah pada Q2 2021. Total pendapatan usaha naik +6,2% YoY ditambah beban bagi hasil turun -15,3%, sehingga pendapatan bagi hasil bersih naik +7,4%. Peningkatan laba bersih ini juga didorong oleh kenaikan pendapatan operasional lainnya sebesar +30,3% YoY dan juga beban provisi (CKPN) yang turun -6,4% YoY.
Secara kumulatif selama 6 bulan pertama tahun 2022 (6M22), laba bersih BRIS tumbuh +41,3% YoY, dari 1,57 triliun rupiah menjadi 2,1 triliun rupiah. Pendapatan usaha naik +4,8% YoY menjadi 9,4 triliun. Peningkatan laba juga didorong kenaikan pendapatan operasional lainnya sebesar +27,6% YoY dan juga penurunan beban provisi (CKPN) yang turun -6,6% YoY, dari 1,9 triliun rupiah pada 6M21 menjadi 1,8 triliun rupiah pada 6M22. (IDX)
💸 Multifinance
Selama semester-I 2022, beberapa perusahaan multifinance mencatatkan kinerja sebagai berikut :
$ADMF: Adira Dinamika Multi Finance mengalami peningkatan kinerja pada Q2 2022. Laba bersih tumbuh +35,9% menjadi 356,6 miliar rupiah dibanding 262,4 miliar rupiah pada Q2 2021. Meskipun total pendapatan turun -3,2% YoY, peningkatan laba bersih didorong penurunan beban bunga & keuangan (-34,7% YoY) dan beban cadangan kerugian penurunan nilai atau CKPN (-31,9% YoY).
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih ADMF naik +39,6% menjadi 661,2 miliar rupiah dibanding 473,5 miliar rupiah pada 6M21. Meskipun pendapatan turun -1% YoY, peningkatan laba didorong oleh penurunan beban bunga & keuangan (-38,7% YoY) dan beban cadangan kerugian penurunan nilai atau CKPN (-26,7%). (IDX)$BFIN: BFI Finance mengalami peningkatan kinerja pada Q2 2022. Laba bersih tumbuh +67,9% menjadi 432,9 miliar rupiah dibanding 257,9 miliar rupiah pada Q2 2021. Pertumbuhan laba bersih didorong oleh pendapatan yang naik +32,3% menjadi 1,3 triliun rupiah (969 miliar rupiah pada Q2 2021). Selain itu, beban cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN atau provisi) turun -16,6% YoY.
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih BFIN naik +70,1% menjadi 828,9 miliar rupiah dibanding 487,4 miliar rupiah pada 6M21. Hal ini didorong oleh pendapatan yang naik +25,3% YoY menjadi 2,5 triliun rupiah. Selain itu, beban cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN atau Provisi) juga turun -23,5% YoY. (IDX)
💊 Sektor Consumer Goods dan Farmasi
Perusahaan consumer goods dan farmasi biasanya menjual barang dengan mengandalkan kekuatan merek dagang yang dimilikinya. Biasanya, barang yang dijual adalah barang yang dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat Indonesia:
Selama kuartal kedua 2022, Cisarua Mountain Dairy ($CMRY) mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
Laba bersih produsen yogurt dan susu Cimory tumbuh +40,5% YoY menjadi 311 miliar rupiah pada 2Q22. Penjualan tumbuh +91,4%, tetapi beban pokok penjualan naik +112,9%, sehingga laba kotor tumbuh +68,3% dan margin laba kotor (GPM) turun menjadi 42,4% dari 48,3% pada 2Q21. Selain itu, beban penjualan juga naik cukup signifikan sebesar +148,4%.
Secara kumulatif selama 6M22, laba Cimory tumbuh +59,4% YoY menjadi 581 miliar rupiah. Penjualan tumbuh +98,1% menjadi 3,1 triliun rupiah, didorong segmen dairy (+72,4%) dan consumer foods (+149,6%).
Namun, beban pokok penjualan naik lebih tinggi (+115,5%), terutama akibat kenaikan beban bahan baku dan kemasan (+126,5%). Akibatnya, laba kotor tumbuh +79,1% dan GPM turun menjadi 43,3% dari 47,9% pada 6M21. Selain itu, beban penjualan naik +132,4%. (IDX)
Berdasarkan konsensus analis, penjualan 6M22 Cimory mencapai 55% dari estimasi penjualan 2022. Sementara itu, laba bersih telah mencapai 58% dari estimasi laba 2022 sebesar 1,0 triliun rupiah.
🚬 Rokok
Selama kuartal kedua 2022, dua emiten rokok mencatatkan penurunan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$HMSP: Laba bersih HM Sampoerna turun -26,8% YoY menjadi 1,1 triliun rupiah pada 2Q22. Penjualan tumbuh +13,6% menjadi 27,3 triliun rupiah, tetapi beban pokok penjualan naik +16,5% sehingga laba kotor turun -2,0% dan GPM tergerus menjadi 13,6% (2Q21: 15,8%). Selain itu, beban penjualan dan beban umum dan administrasi masing-masing naik +7,6% dan +31,8%.
Secara kumulatif selama 6M22, laba HMSP juga turun -26,3% YoY menjadi 3,05 triliun rupiah. Penjualan tumbuh +12,3% menjadi 53,5 triliun rupiah, didorong segmen Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang tumbuh +12,0% dan Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang tumbuh +15,6%. Dari segi volume, SKM tumbuh +4,3% menjadi 27,5 miliar batang dan SKT tumbuh +7,5% menjadi 10,8 miliar batang. Volume total tumbuh +5,7% menjadi 42,3 miliar batang, dengan pangsa pasar yang relatif stabil di 27,8%.
Namun, kenaikan lebih tinggi pada beban pokok penjualan (+17,4%), terutama akibat kenaikan beban pita cukai sebesar +28,0%, menggerus laba kotor (-9,7%) sehingga margin laba kotor turun menjadi 14,9% (6M21: 18,6%). Selain itu, beban umum dan administrasi naik +23,7%, menyebabkan laba usaha tergerus semakin dalam (-22,8%). (IDX)
Penjualan 6M22 HM Sampoerna telah mencapai 50% dari estimasi penjualan 2022 menurut konsensus analis sebesar 106,97 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 42% dari estimasi sebesar 7,2 triliun rupiah.
$GGRM: Gudang Garam membukukan rugi bersih 121 miliar rupiah pada 2Q22, berbalik dari laba 607 miliar rupiah pada 2Q21 (-119,9%). Ini menjadi kerugian pertama GGRM di satu kuartal, setidaknya sejak 2008, di tengah tekanan terhadap margin laba. Margin laba kotor turun menjadi 5,8%, juga terendah setidaknya sejak 2008.
Secara kumulatif selama 6M22, laba GGRM turun -59,4% YoY menjadi 956 miliar rupiah. Penjualan tumbuh moderat +1,8% menjadi 61,7 triliun rupiah, didorong segmen Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang tumbuh +1,8%, sementara segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT) turun -0,7%.
Namun, beban pokok penjualan naik lebih tinggi (+4,4%), dengan kenaikan +10,7% pada beban pita cukai, PPN, dan pajak rokok. Hal ini menyebabkan laba kotor tergerus -19,8% dan margin laba kotor turun menjadi 8,3% (6M21: 10,6%). Selain itu, beban umum dan administrasi naik +17,6% sehingga laba usaha tergerus semakin dalam (-54,0%). (IDX)
Penjualan 6M22 Gudang Garam telah mencapai 46% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 134,7 triliun rupiah, sedangkan laba bersih baru mencapai 18% dari estimasi sebesar 5,4 triliun rupiah.
💊 Farmasi
Selama kuartal kedua 2022, Kalbe Farma mencatatkan peningkatan kerja namun Sido Muncul mencatatkan penurunan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$KLBF: Laba bersih Kalbe Farma tumbuh moderat sebesar +2,7% YoY menjadi 802 miliar rupiah pada 2Q22. Penjualan tumbuh +7,9% menjadi 6,9 triliun rupiah, tetapi beban pokok penjualan naik lebih tinggi (+10,7%) sehingga margin laba kotor turun menjadi 41,8% (2Q21: 43,3%).
Secara kumulatif selama 6M22, laba Kalbe tumbuh +9,3% YoY menjadi 1,6 triliun rupiah. Penjualan tumbuh +12,2% menjadi 13,9 triliun rupiah, didorong pertumbuhan double digit pada divisi distribusi dan logistik (+16,8%) dan divisi nutrisi (+11,8%). Sementara itu, divisi obat resep dan divisi produk kesehatan tumbuh lebih lambat masing-masing +8,8% dan +7,2%.
Namun, beban pokok penjualan naik lebih tinggi (+15,8%) sehingga margin laba kotor turun menjadi 41,8% dibandingkan 43,6% pada 6M21. Namun, pertumbuhan lebih moderat pada beban penjualan (+8,0%) mendorong laba usaha tumbuh +10,0%. (IDX)
Penjualan 6M22 Kalbe telah mencapai 47% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 29,5 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 46,6% dari estimasi laba FY22 sebesar 3,5 triliun rupiah.
$SIDO: Laba bersih Sido Muncul turun -35,4% YoY menjadi 151 miliar rupiah pada 2Q22. Penjualan turun -15,1% menjadi 732 miliar rupiah. Ini menjadi pertama kalinya sejak 2Q17 ketika penjualan dan laba turun dalam satu kuartal. Di sisi lain, beban pokok penjualan turun lebih lambat dari penjualan (-5,4%) sehingga laba kotor tergerus -22,7% dan margin laba kotor turun menjadi 50,9% (2Q21: 56,0%).
Secara kumulatif selama 6M22, laba Sido Muncul turun -11,2% YoY menjadi 446 miliar rupiah. Penjualan turun -2,6% menjadi 1,6 triliun rupiah, didorong penurunan segmen jamu herbal (-6,9%), sedangkan segmen makanan dan minuman tumbuh +3,5% dan segmen farmasi tumbuh +17,1%.
Di sisi lain, beban pokok penjualan naik +4,5% sehingga laba kotor turun -8,1% dan margin laba kotor tergerus menjadi 53% (6M21: 56,2%). (IDX)
Penjualan 6M22 Sido Muncul telah mencapai 35% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 4,6 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 31% dari estimasi laba sebesar 1,4 triliun rupiah.
Selama kuartal kedua 2022, Garudafood dan Mulia Boga Raya mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$GOOD: Laba bersih Garudafood Putra Putri Jaya tumbuh +10,6% YoY menjadi 88 miliar rupiah pada 2Q22. Penjualan tumbuh +25,8%, tetapi beban pokok penjualan naik +33,3% sehingga laba kotor hanya tumbuh +6,4%. Pertumbuhan laba bersih juga didorong kenaikan lebih moderat pada total beban usaha (+2,8%).
Namun, secara kumulatif selama 6M22 laba produsen Kacang Garuda ini turun -10,5% YoY menjadi 181 miliar rupiah. Penjualan tumbuh +23,8% menjadi 5,2 triliun rupiah, didorong segmen makanan (+24,9%) dan minuman (+16,5%).
Namun, beban pokok penjualan meningkat lebih tinggi (+32,1%), terutama akibat kenaikan beban bahan baku (+43,4%), sehingga laba kotor tumbuh moderat (+3,5%) dan GPM turun menjadi 24,2% dari 29% pada 6M21. Selain itu, beban penjualan naik +13,6%. (IDX)
$KEJU: Laba bersih Mulia Boga Raya, produsen keju Prochiz, tumbuh +14,2% YoY menjadi 40 miliar rupiah pada 2Q22. Hal ini didorong oleh penjualan yang tumbuh +13,9% dan total beban usaha yang tumbuh lebih moderat (+11,0%) sehingga laba usaha naik +14,4%.
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih tumbuh +11,3% YoY menjadi 80 miliar rupiah. Penjualan tumbuh +15,4% menjadi 579 miliar rupiah, didorong segmen keju blok (+8,9%) dan keju lembaran (+53,4%).
Namun, beban pokok penjualan meningkat lebih pesat (+19,6%), terutama dari kenaikan beban bahan baku (+31,4%). Akibatnya, margin laba kotor tergerus menjadi 31,1% (6M21: 33,5%). Kenaikan moderat pada total beban usaha (+2,1%) mampu menopang laba usaha tumbuh 11,8%. (IDX)
Selama kuartal kedua 2022, Mayora Indah mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$MYOR: Laba bersih Mayora Indah melonjak +222,4% YoY menjadi 347 miliar rupiah pada 2Q22. Laba kotor turun -6,1% akibat kenaikan beban pokok penjualan (+24,1%) melampaui pertumbuhan penjualan (+16,7%). Namun, beban penjualan serta beban umum dan administrasi masing-masing turun -22,6% dan -20,5% sehingga laba usaha tumbuh +69,2%.
Namun, secara kumulatif selama 6M22 laba Mayora turun -29,8% YoY menjadi 653 miliar rupiah. Laba kotor turun -17,0% akibat kenaikan beban pokok penjualan (+19,2%) melampaui pertumbuhan penjualan (+9,3%), terutama dari kenaikan beban bahan baku dan pembungkus (+26,7%). Hal ini menyebabkan margin laba kotor turun menjadi 20,8% dibandingkan 27,3% pada 6M21. (IDX)
Penjualan 6M22 Mayora telah mencapai 45,8% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 31,4 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 46,6% dari estimasi sebesar 1,4 triliun rupiah.
Berikut adalah performa Ultrajaya dan Campina selama kuartal kedua 2022. Berikut adalah rinciannya:
$ULTJ: Laba bersih produsen susu Ultrajaya tumbuh +23,2% YoY menjadi 316 miliar rupiah pada 2Q22. Penjualan tumbuh +20,4%, diikuti dengan tingkat margin laba kotor yang relatif stabil di 35,5% (2Q21: 35,6%).
Namun, secara kumulatif selama 6M22 laba bersih Ultrajaya turun -7,9% YoY menjadi 608 miliar rupiah. Penjualan tumbuh +20,6% menjadi 3,7 triliun rupiah, tetapi margin laba kotor turun menjadi 34,5% (6M21: 35,8%) akibat kenaikan beban bahan baku (direct materials) sebesar +26,9%. Penurunan laba juga didorong turunnya pendapatan lain-lain dari 158 miliar rupiah pada 6M21 menjadi hanya 15 miliar rupiah pada 6M22. (IDX)
$CAMP: Laba bersih produsen es krim Campina tumbuh +88,4% YoY menjadi 62 miliar rupiah pada 2Q22. Penjualan tumbuh +22,0%, disertai dengan menguatnya margin laba kotor menjadi 57,3% (2Q21: 56,2%), sedangkan beban usaha tumbuh moderat (+4,8%).
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih emiten Grup Ultrajaya ini tumbuh +79,9% YoY menjadi 90 miliar rupiah. Penjualan tumbuh +16,9% menjadi 586 miliar rupiah, diikuti dengan menguatnya margin laba kotor menjadi 57,6% (6M21: 55,8%), sedangkan beban usaha tumbuh moderat (+5,5%). (IDX)
Sampai dengan semester 1 tahun 2022, beberapa perusahaan consumer goods mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$ROTI: Laba bersih produsen Sari Roti turun -24,8% YoY menjadi 49 miliar rupiah pada 2Q22. Penjualan tumbuh +14,7%, tetapi beban pokok penjualan naik +23,9% sehingga laba kotor hanya tumbuh +7,0%. Selain itu, beban usaha juga naik +10,6%.
Namun, secara kumulatif selama 6M22, laba bersih meningkat +12,7% YoY menjadi 137 miliar rupiah. Penjualan tumbuh +15,1% menjadi 1,8 triliun rupiah, didorong penjualan dari wilayah Barat dan Timur yang tumbuh +19,3% seiring dengan perluasan distribusi dan pabrik baru di Batam, Gresik, Balikpapan, dan Banjarmasin. Sementara itu, penjualan dari wilayah Tengah tumbuh +11,9% dan berkontribusi 55% terhadap total penjualan.
Di sisi lain, beban pokok penjualan naik +23,8%, salah satunya dari beban bahan baku dan kemasan yang naik +31,6%. Akibatnya, laba kotor tumbuh +8,0% dan margin laba kotor turun menjadi 51,3% (6M21: 54,7%). Beban usaha yang meningkat lebih moderat (+5,4%) mendorong laba usaha tumbuh +21,1%. (IDX)
Penjualan 6M22 Nippon Indosari telah mencapai 46,9% dari estimasi penjualan 2022 menurut konsensus analis sebesar 3,8 triliun rupiah, sedangkan laba bersih telah mencapai 41,4% dari estimasi laba 2022 sebesar 331 miliar rupiah.
$KINO: Kino Indonesia membukukan rugi bersih sebesar 2 miliar rupiah pada 2Q22, berbalik dari laba sebesar 21 miliar rupiah pada 2Q21. Hal ini didorong oleh penurunan laba kotor (-24,5%) akibat penurunan penjualan (-10,3%).
Namun, secara kumulatif selama 6M22 laba bersih produsen Larutan Cap Kaki Tiga ini tumbuh 18,9% YoY menjadi 45 miliar rupiah. Laba kotor tergerus -13,1% akibat kenaikan beban pokok penjualan (+18,8%) melampaui pertumbuhan penjualan (+3,6%). Pertumbuhan laba bersih didorong oleh efisiensi total beban usaha (-18,9%). (IDX)
🚧 Sektor Konstruksi
Perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi menjalankan bisnis operasinya dengan membangun bangunan atau proyek yang didapat dari perusahaan lain atau pemerintah. Sebagai contoh, pembangunan gedung perkantoran, LRT, MRT, atau tempat publik lainnya.
🏭 Sektor Manufaktur
Perusahaan yang berada di sektor manufaktur biasanya mengolah bahan baku, suku cadang, dan komponen lain untuk diproduksi menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual.
Selama triwulan kedua 2022, Arwana Citramulia mencatatkan pertumbuhan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$ARNA: Laba bersih emiten produsen keramik Arwana Citramulia tumbuh +31,8% YoY menjadi 137 miliar rupiah pada Q2 2022. Penjualan tumbuh moderat +5,1% YoY menjadi 614 miliar rupiah, sedangkan beban pokok penjualan turun -3,2% sehingga laba kotor tumbuh +20,1%.
Secara kumulatif hingga Juni 2022 (6M22), laba bersih tumbuh +38,4% YoY menjadi 306 miliar rupiah. Hal ini didorong oleh pertumbuhan penjualan sebesar +8,9% menjadi 1,36 triliun rupiah. Di sisi lain, beban pokok penjualan turun -0,1% sehingga laba kotor meningkat +25,4% dan margin laba kotor naik menjadi 40,7% dari 35,4% pada 6M21. (IDX)
Selama kuartal kedua 2022, Mark Dynamics Indonesia mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$MARK: Mark Dynamics Indonesia mengalami penurunan kinerja pada Q2 2022. Laba bersih pada Q2 2022 turun -6,9% menjadi 80 miliar rupiah, dibandingkan 86 miliar rupiah pada Q2 2021. Meskipun pendapatan tumbuh +4,8% YoY menjadi 267 miliar rupiah, total beban usaha membengkak +121,3% sehingga laba usaha turun -15,2% YoY.
Namun, secara kumulatif selama 6M22 kinerja emiten produsen cetakan sarung tangan ini meningkat. Laba bersih naik +32,1% menjadi 205 miliar rupiah dibanding laba bersih 155 miliar rupiah pada 6M21. Laba kotor naik +41,3% YoY, didorong pendapatan yang tumbuh +33% YoY menjadi 628 miliar rupiah, sedangkan beban pokok penjualan hanya naik +24,4%. (IDX)
🧱 Semen
Selama kuartal kedua 2022, berikut adalah kinerja beberapa perusahaan semen. Berikut adalah rinciannya:
$INTP: Indocement Tunggal Prakarsa mengalami penurunan kinerja pada Q2 2022. Laba bersih turun -53,7% menjadi 109 miliar rupiah dibanding 235 miliar rupiah pada Q2 2021. Meskipun pendapatan naik +3,9%, laba kotor turun -18,7% akibat beban pokok penjualan yang naik +13,9%.
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih INTP turun -50,3% menjadi 292 miliar rupiah dibanding 587 miliar rupiah pada 6M21. Meskipun pendapatan naik +3,7% YoY menjadi 6,9 triliun rupiah, beban pokok penjualan naik +12,5% sehingga laba kotor turun -15,5% menjadi 1,8 triliun dibanding 2,1 triliun rupiah pada 6M21.
Pendapatan 6M22 INTP mencapai 43% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 16,1 triliun rupiah, sedangkan laba bersih baru mencapai 20% dari estimasi laba bersih FY22 menurut konsensus analis sebesar 1,4 triliun rupiah. (IDX)
$SMGR: Semen Indonesia mengalami penurunan kinerja pada Q2 2022. Laba bersih turun -3,9% menjadi 330 miliar rupiah dibanding 344 miliar rupiah pada Q2 2021. Pendapatan turun -4,9% sehingga laba kotor turun -9,1% YoY.
Namun, secara kumulatif selama 6M22, laba bersih SMGR naik +4,4% menjadi 829 miliar rupiah dibanding 794 miliar rupiah pada 6M21. Pendapatan turun -2,1% YoY menjadi 15,9 triliun rupiah sehingga laba kotor turun -7,1% YoY. Peningkatan laba bersih didorong oleh efisiensi total beban usaha yang turun -10,1% (2,5 triliun rupiah vs. 2,7 triliun rupiah pada 6M21) dan beban keuangan yang turun -23,9% (663 miliar rupiah vs. 871 miliar rupiah pada 6M21).
Pendapatan 6M22 SMGR mencapai 43% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 37 triliun rupiah, sedangkan laba bersih baru mencapai 31% dari estimasi laba bersih FY22 menurut konsensus analis sebesar 2,7 triliun rupiah. (IDX)
🌴 Sektor Kelapa Sawit
Perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit dibedakan menjadi 2 yaitu hulu dan hilir. Perusahaan hulu kelapa sawit menjalankan bisnis operasinya dengan membeli tanah kosong, menanam pohon sawit dari bibit, memanen buah sawit dan menjual minyak sawitnya. Sehingga, harga komoditas sawit juga mempengaruhi harga jual rata rata yang dipunya oleh perusahaan.
Sedangkan, perusahaan hilir kelapa sawit menjalankan operasinya dengan membeli minyak sawit dari perusahaan hulu dan di proses kedalam produk jadi seperti minyak goreng, margarin, sabun, atau sampo.
Selama kuartal kedua 2022, Triputra Agro Persada ($TAPG) mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$TAPG: Triputra Agro Persada mencatatkan laba bersih sebesar 906,4 miliar rupiah pada 2Q22 atau naik +244,4% YoY. Pendapatan bersih tumbuh +61% YoY menjadi 2,4 triliun rupiah, sedangkan beban pokok pendapatan meningkat lebih tipis +13,7%. Akibatnya, margin laba kotor perusahaan meningkat dari 24,8% menjadi 46,9%.
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih tumbuh sebesar +338,5% menjadi 1,78 triliun rupiah, memenuhi 103,4% dari estimasi konsensus sebesar 1,72 triliun rupiah untuk FY22. Hal ini didukung oleh pendapatan bersih yang tumbuh sebesar +61,6% YoY menjadi 4,6 triliun rupiah (54% dari estimasi konsensus sebesar 8,5 triliun rupiah untuk FY22).
Di sisi lain, beban pokok pendapatan meningkat lebih tipis +21,1%. Akibatnya, margin laba kotor perusahaan meningkat dari 23,3% menjadi 42,5%.
Dari sisi operasional hingga 6M22, produksi Tandan Buah Segar (TBS) sawit dari kebun inti naik +10,2% YoY menjadi 1,6 juta ton dan kebun plasma naik +4,4% menjadi 164 ribu ton. Produksi CPO juga tercatat naik +7,5% menjadi 493 ribu ton. Selain kenaikan produksi, rata-rata harga jual (ASP) yang lebih tinggi juga mendorong kinerja perseroan. (IDX)
Berikut adalah performa beberapa perusahaan CPO selama semester-I 2022:
$AALI: Astra Agro Lestari mencatatkan laba bersih sebesar 326 miliar rupiah pada 2Q22 atau turun -33,1% YoY. Pendapatan bersih turun -24,4% menjadi 4,4 triliun rupiah, tetapi beban pokok penjualan turun lebih rendah (-21,2%) sehingga margin laba kotor turun dari 22,1% menjadi 18,8%.
Namun, secara kumulatif selama 6M22, laba bersih tumbuh +24,6% YoY menjadi 809 miliar rupiah, memenuhi 35,6% dari estimasi konsensus sebesar 2,3 triliun rupiah untuk FY22. Hal ini didukung oleh pendapatan bersih yang tumbuh tipis +1,22% YoY menjadi 10,9 triliun rupiah (43,8% dari estimasi konsensus sebesar 25,1 triliun rupiah untuk FY22).
Beban pokok pendapatan meningkat lebih tinggi (+6,1%), yang berakibat pada penurunan margin laba kotor dari 20,4% menjadi 16,6%. Pertumbuhan laba didorong oleh pendapatan lain-lain sebesar 188,9 miliar rupiah (6M21: rugi 394,5 miliar rupiah). (IDX)
Dari sisi operasional hingga 6M22, produksi Tandan Buah Segar (TBS) turun -12,1% menjadi 1,96 juta ton. Produksi CPO juga tercatat turun -15,8% menjadi 638 ribu ton. Namun, rata-rata harga jual (ASP) mengalami kenaikan sebesar +45,6% YoY.
$LSIP: London Sumatra Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 244 miliar rupiah pada 2Q22 atau naik +19,7% YoY. Pendapatan bersih juga mengalami peningkatan +30,7% menjadi 1,3 triliun rupiah. Namun, beban pokok penjualan meningkat lebih besar +35,4% menjadi 882 miliar rupiah sehingga margin laba kotor turun dari 33,6% menjadi 31,2%.
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih tumbuh +9,5% YoY menjadi 549 miliar rupiah, memenuhi 51,6% dari estimasi konsensus sebesar 1,06 triliun rupiah untuk FY22. Pendapatan bersih turun -6,0% YoY menjadi 2,05 triliun rupiah (43,8% dari estimasi konsensus sebesar 4,7 triliun rupiah untuk FY22).
Namun, beban pokok penjualan turun lebih dalam (-15,1%) sehingga margin laba kotor naik dari 34,7% menjadi 41%. (IDX)
Dari sisi operasional hingga 6M22, produksi Tandan Buah Segar (TBS) kebun inti (nukleus) turun -18% menjadi 505 ribu ton. Produksi CPO juga tercatat turun -23% menjadi 127 ribu ton. Penurunan produksi tersebut ditutupi oleh kenaikan rata-rata harga jual (ASP).
🛢️ Sektor Mining Dan Migas
Perusahaan yang berada di sektor tambang dan migas biasanya merupakan price-taker, karena harga produk yang dijualnya mengikuti pergerakan harga komoditas yang dijual. Harga komoditas dipengaruhi oleh permintaan, penawaran dari komoditas itu sendiri.
Selama kuartal kedua 2022, INCO dan INDY mencatatkan peningkatan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$INCO: Vale Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar +230% YoY menjadi 82,8 juta dolar AS pada 2Q22. Pendapatan naik +58,1% YoY menjadi 329,5 juta dolar AS, didorong oleh kenaikan average selling price (ASP) sebesar +85,2% YoY menjadi 24.355 dolar AS per ton.
Secara kumulatif untuk periode 1H22, INCO membukukan laba bersih 150,5 juta dolar AS, naik +155,9% dari 58,8 juta dolar AS pada 1H21. Pendapatan tumbuh +36,1% YoY menjadi 564,5 juta dolar AS, antara lain ditopang oleh pertumbuhan ASP sebesar +54,6% YoY menjadi 20.899 dolar AS per ton. Adapun dari sisi operasional, produksi nikel mengalami penurunan -12,7% YoY menjadi 26.394 metrik ton.
Pendapatan 1H22 INCO telah mencapai 47,6% dari estimasi konsensus analis sebesar 1,2 miliar dolar AS untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah mencerminkan 53,7% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 280,2 juta dolar AS. (IDX)$INDY: Indika Energy mencatatkan laba bersih sebesar 125,6 juta dolar AS pada 2Q22, naik +487,8% dari 21,4 juta dolar AS pada 2Q21. Pendapatan naik +57% menjadi 1,1 miliar dolar AS, dibandingkan 2Q21 sebesar 705,7 juta dolar AS.
Secara kumulatif untuk periode 1H22, INDY membukukan laba bersih sebesar 200,6 juta dolar AS, naik +1571,2% dari 12 juta dolar AS pada 1H21. Pendapatan tumbuh +66,5% YoY menjadi 1,9 miliar dolar AS. Segmen penjualan batu bara mengalami kenaikan terbesar +53,5% dari 1,1 miliar dolar AS pada 1H21 menjadi 1,8 miliar dolar AS pada 1H22.
Kenaikan penjualan ditopang oleh pertumbuhan average selling price (ASP) sebesar +67,9% YoY ke level 81,5 dolar AS per ton. Adapun dari sisi operasional, volume produksi terca tat mengalami penurunan -9,5% YoY menjadi 16,4 juta ton. Sementara itu, stripping ratio juga tercatat naik dari 5,1x (1H21) ke 5,3x (1H22). (IDX)
Selama kuartal kedua 2022, Indo Tambangraya Megah mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$ITMG: Indo Tambangraya Megah mencatatkan laba bersih sebesar 247,5 juta dolar AS pada 2Q22, tumbuh +227,7% dari 75,5 juta dolar AS pada 2Q21. Pendapatan naik +99,4% menjadi 781,6 juta dolar AS dibandingkan 392 juta dolar AS pada 2Q21.
Secara kumulatif untuk periode 1H22, ITMG berhasil membukukan laba bersih sebesar 460,8 juta dolar AS, naik +291,8% dari 117,6 juta dolar AS pada 1H21. Pendapatan tumbuh +110,2% YoY menjadi 1,4 miliar dolar AS, didukung kenaikan rata-rata harga jual/average selling price (ASP) dari 74,7 dolar AS/ton menjadi 175,1/AS per ton (+134,4%). Sementara itu, volume penjualan batu bara turun dari 9 juta ton menjadi 8,1 juta ton. Dari segi operasional, rata-rata strip ratio 1H22 tercatat di 10,8x, turun dari 11x pada 1H21. (IDX)
Pendapatan 1H22 ITMG telah mencapai 44,8% dari estimasi konsensus analis sebesar 3,2 miliar dolar AS untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah mencapai 46,3% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 995,2 juta dolar AS.
Selama kuartal kedua 2022, Harum Energy mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$HRUM: Harum Energy mencatatkan laba bersih sebesar 83,2 juta dolar AS pada 2Q22, berbalik dari kerugian sebesar 7,2 juta dolar AS pada 2Q21. Pendapatan naik +284,1% menjadi 225,3 juta dolar AS dibandingkan 58,6 juta dolar AS pada 2Q21.
Secara kumulatif untuk periode 1H22, HRUM berhasil membukukan laba bersih sebesar 146 juta dolar AS, melesat 14x lipat dari 10,4 juta dolar AS pada 1H21. Pendapatan tumbuh +226,2% YoY menjadi 377,5 juta dolar AS. Segmen penjualan batu bara tumbuh signifikan +240,5% YoY menjadi 371 juta dolar AS, didukung kenaikan rata-rata harga jual (ASP) yang tumbuh +154,3% dari 70 dolar AS/ton menjadi 177 dolar AS/ton.
Pendapatan 1H22 HRUM telah mencapai 51,1% dari estimasi konsensus analis sebesar 739 juta dolar AS untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah mencapai 51,4% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 283,9 juta dolar AS. (IDX)
Selama kuartal kedua 2022, Bukit Asam mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$PTBA: Bukit Asam mencatatkan laba bersih sebesar 3,9 triliun rupiah pada 2Q22, tumbuh +203,7% dari 1,3 triliun rupiah pada 2Q21. Pendapatan bersih naik +62,3% menjadi 10,2 triliun rupiah dibandingkan 2Q21 sebesar 6,3 triliun rupiah.
Secara kumulatif untuk periode 1H22, PTBA berhasil membukukan laba bersih sebesar 6,2 triliun rupiah, naik +246,1% dari 1,8 triliun rupiah pada 1H21. Pendapatan tumbuh +79% YoY menjadi 18,4 triliun rupiah, didorong kenaikan rata-rata harga penjualan (ASP) sebesar +58% YoY menjadi 1,2 juta rupiah per ton.
Dari segi operasional, volume produksi dan penjualan batu bara masing-masing naik menjadi 15,9 juta ton (+20% YoY) dan 14,6 juta ton (+13% YoY). Adapun stripping ratio pada 1H22 tercatat di level 5,6x (4,4x pada 1H21). (IDX)
Pendapatan 1H22 PTBA telah mencapai 43,2% dari estimasi konsensus analis sebesar 42,6 triliun rupiah untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah mencapai 51% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 12,1 triliun rupiah.
Selama kuartal kedua 2022, Merdeka Copper Gold mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$MDKA: Merdeka Copper Gold mencatatkan laba bersih sebesar 27,1 juta dolar AS pada 2Q22, tumbuh +150,1% dari 10,8 juta dolar AS pada 2Q21. Pendapatan naik +145,7% menjadi 218,3 juta dolar AS dibandingkan 2Q21 sebesar 88,9 juta dolar AS.
Secara kumulatif untuk periode 1H22, MDKA berhasil membukukan laba bersih sebesar 96,8 juta dolar AS, atau melonjak 16,5 kali lipat dari 5,9 juta dolar AS pada 1H21. Pendapatan juga tumbuh +152,1% YoY menjadi 341,4 juta dolar AS. Kenaikan pendapatan ditopang dari segmen penjualan ekspor dan domestik yang masing-masing tumbuh +154,8% YoY dan +138,1% YoY. Selain itu, MDKA juga mencatatkan pendapatan keuangan sebesar 10,9 juta dolar AS dan pendapatan lain-lain sebesar 42,6 juta dolar AS. (IDX)
Dari segi operasional, MDKA mampu mencatatkan kenaikan produksi emas 69.783 ons (+28,4% YoY) dan tembaga 9.951 ton (+32,8% YoY). Kenaikan juga terjadi pada rata-rata harga penjualan emas menjadi 1.868 dolar AS per ons (+4,1% YoY) dan tembaga ke level 9.691 dolar AS per ton (+6,6% YoY). Adapun perusahaan juga telah mulai mencatatkan produksi Nikel pada 1H22 sebesar 8.890 ton, dengan rata-rata harga jual sebesar 18.669 dolar AS per ton.
Selama kuartal kedua 2022, AKR Corporindo mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$AKRA: AKR Corporindo mencatatkan laba bersih sebesar 527 miliar rupiah pada 2Q22, tumbuh +115,2% dari 245 miliar rupiah pada 2Q21. Pendapatan bersih naik +114% menjadi 12 triliun rupiah dibandingkan 2Q21 sebesar 5,6 triliun rupiah.
Secara kumulatif untuk periode 1H22, AKRA berhasil membukukan laba bersih 955 miliar rupiah, naik +73,6% dari 550 miliar rupiah pada 1H21. Pendapatan tumbuh +106,5% YoY menjadi 22,1 triliun rupiah. Segmen perdagangan dan distribusi BBM dan kimia dasar mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar +119,4% YoY menjadi 21,1 triliun rupiah, disusul segmen pabrikan yang naik +58,1% YoY menjadi 429,1 miliar rupiah. (IDX)
Pendapatan 1H22 AKRA telah mencapai 57,7% dari estimasi konsensus analis sebesar 38,3 triliun rupiah untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah mencapai 62,1% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 1,5 triliun rupiah.
Selama paruh pertama 2022, Aneka Tambang mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$ANTM: Aneka Tambang mencatatkan laba bersih sebesar 60,5 miliar rupiah pada 2Q22, turun -88,6% YoY dari 530 miliar rupiah pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bersih tumbuh +11,9% YoY menjadi 9 triliun rupiah dibandingkan 2Q21 sebesar 8,1 triliun rupiah.
Secara kumulatif untuk periode 1H22, ANTM berhasil membukukan laba bersih sebesar 1,5 triliun rupiah, atau naik +31,5% YoY dari 1,2 triliun rupiah pada 1H21. Pada periode yang sama, pendapatan tumbuh +8,7% YoY menjadi 18,8 triliun rupiah. Pertumbuhan pendapatan terjadi pada mayoritas segmen, diantaranya Emas (+3,5% YoY); Feronikel (+20,2% YoY), Bijih Nikel (14,1% YoY); Alumina (+53% YoY); dan Perak (29,7% YoY).
Dari segi operasional, terjadi penurunan volume produksi pada beberapa komoditas utama seperti: Emas menjadi 21.637 troy oz (-6,3% YoY); Feronikel menjadi 11.982 ton (-5,5% YoY); dan Bijih Nikel menjadi 4,39 juta Wmt (-17,8% YoY). Adapun dari sisi volume penjualan, segmen Emas mengalami kenaikan tipis +0,96% YoY menjadi 433.038 troy oz. Sementara itu, volume penjualan segmen feronikel dan bijih nikel tercatat turun masing-masing menjadi 9.622 ton (-20,3% YoY) dan 3,04 juta Wmt (-17%). (IDX)
Pendapatan 1H22 ANTM telah mencapai 45,3% dari estimasi konsensus analis sebesar 41,4 triliun rupiah untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut baru memenuhi 39,1% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 3,9 triliun rupiah.
Selama kuartal kedua 2022, Bumi Resources mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$BUMI: Bumi Resources mencatatkan laba bersih sebesar 124,4 juta dolar AS pada 2Q22, naik +817% dari 13,6 juta dolar AS pada 2Q21. Pendapatan tumbuh +168,3% menjadi 618,8 juta dolar AS dibandingkan 2Q21 sebesar 230,6 juta dolar AS.
Secara kumulatif untuk periode 1H22, BUMI berhasil membukukan laba bersih sebesar 167,7 juta dolar AS, atau melonjak 88,7x dari 1,9 juta dolar AS pada 1H21. Pendapatan juga tercatat naik +129,6% YoY menjadi 968,7 juta dolar AS. Pertumbuhan pendapatan terutama disumbang oleh segmen penjualan batu bara yang berhasil naik +131,7% menjadi 963,1 juta dolar AS (1H21: 415,7 juta dolar AS) (IDX).
Dari segi operasional, BUMI mencatatkan penurunan volume produksi dan penjualan batu bara masing-masing menjadi 34,5 juta ton (-14% YoY) dan 33,8 juta ton (-16% YoY). Namun, penurunan volume berhasil dikompensasi oleh kenaikan signifikan pada rata-rata harga jual menjadi 108 dolar AS per ton (+92% YoY). Sementara itu, strip ratio tercatat naik dari 7,1x pada 1H21 menjadi 8,9x pada 1H22.
Pada periode 6M22, Bumi Resources Minerals mencatatkan penurunan kinerja keuangan. Berikut rinciannya:
$BRMS: Bumi Resources Minerals mencatatkan laba bersih sebesar 2 juta dolar AS pada 2Q22, turun -29,9% dari 2,8 juta dolar AS pada 2Q21. Pendapatan turun -45,9% menjadi 2,6 juta dolar AS dibandingkan 2Q21 sebesar 4,8 juta dolar AS.
Secara kumulatif untuk periode 1H22, BRMS berhasil membukukan laba bersih sebesar 3,8 juta dolar AS, turun -13,7% dari 4,4 juta dolar AS pada 1H21. Pendapatan juga tercatat turun -9,5% YoY menjadi 5,5 juta dolar AS. Berdasarkan segmen pendapatan, penjualan emas berhasil naik +38,8% YoY menjadi 4,9 juta dolar AS (1H21: 3,5 juta dolar AS). Namun, segmen jasa pertambangan mengalami penurunan signifikan menjadi 650 ribu dolar AS (-75% YoY). (IDX)
Dari segi operasional, BRMS mampu mencatatkan kenaikan produksi emas sebesar +34,4% YoY dari 61 kg pada 1H21 menjadi 82 kg pada 1H22.
Selama kuartal kedua 2022, Grup Adaro mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$ADRO: Adaro Energy Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 812,6 juta dolar AS pada 2Q22, tumbuh +727,3% dari 98,2 juta dolar AS pada 2Q21. Pendapatan naik +166% menjadi 2,3 miliar dolar AS dibandingkan 2Q21 sebesar 870,8 juta dolar AS.
Secara kumulatif untuk periode 1H22, ADRO berhasil membukukan laba bersih sebesar 1,2 miliar dolar AS, naik +613,5% dari 170 juta dolar AS pada 1H21. Pendapatan tumbuh +126,6% YoY menjadi 3,5 miliar dolar AS.
Volume produksi dan penjualan batu bara pada 1H22 tercatat sebesar 28,01 juta ton (+5,7% YoY) dan 27,5 juta ton (+6,6% YoY). Adapun pertumbuhan pendapatan ADRO juga ditopang oleh kenaikan rata-rata harga penjualan yang mencapai +117% YoY. Sementara itu, stripping ratio tercatat sebesar 3,64x, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar 4,35x. (IDX)
Pendapatan 1H22 ADRO telah mencapai 54,3% dari estimasi konsensus analis sebesar 6,5 miliar dolar AS untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah mencapai 64,1% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 1,9 miliar dolar AS.
$ADMR: Adaro Minerals Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 118,5 juta dolar AS pada 2Q22, tumbuh +369,1% dari 25,3 juta dolar AS pada 2Q21. Pendapatan naik +150,8% menjadi 253,5 juta dolar AS dibandingkan 2Q21 sebesar 101,1 juta dolar AS.
Secara kumulatif untuk periode 1H22, ADMR berhasil membukukan laba bersih sebesar 202 juta dolar AS, naik +491% dari 34,2 juta dolar AS pada 1H21. Pendapatan tumbuh +165,4% YoY menjadi 435,7 juta dolar AS. (IDX)
Volume produksi dan penjualan batu bara pada 1H22 tercatat sebesar 1,53 juta ton (+7% YoY) dan 1,28 juta ton (+9,4% YoY). Adapun pertumbuhan pendapatan ADMR juga ditopang oleh kenaikan rata-rata harga penjualan yang mencapai +143% YoY. Sementara itu, stripping ratio tercatat sebesar 2,29x, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar 2,13x.
Selama kuartal kedua 2022, PT Timah ($TINS) mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$TINS: PT Timah mencatatkan laba bersih sebesar 481 miliar rupiah pada 2Q22, tumbuh +85% dari 260 miliar rupiah pada 2Q21. Pendapatan bersih turun -9,9% YoY menjadi 3,1 triliun rupiah, tetapi beban pokok pendapatan turun lebih dalam (-15,9%) sehingga laba kotor tetap tumbuh +9,5%.
Secara kumulatif untuk periode 1H22, TINS berhasil membukukan laba bersih sebesar 1,1 triliun rupiah, melesat +300,7% dari 270 miliar rupiah pada 1H21. Pendapatan tumbuh +27,4% YoY menjadi 7,5 triliun rupiah, ditopang oleh penjualan ekspor dan penjualan lokal yang masing-masing tumbuh +24,5% YoY dan +62,3% YoY. (IDX)
Dari segi operasional, produksi bijih timah dan logam timah mengalami penurunan menjadi masing-masing sebesar 9.901 ton (-13,6% YoY) dan 8.805 ton (-26,1% YoY). Adapun volume penjualan logam timah juga tercatat turun -20,6% YoY menjadi 9.942 ton. Namun, penurunan volume penjualan berhasil tertutup oleh kenaikan rata-rata harga jual logam timah yang naik menjadi 41.110 dolar AS per ton (+47,6% YoY).
Pendapatan 1H22 TINS telah mencapai 47,8% dari estimasi konsensus analis sebesar 15,7 triliun rupiah untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah mencapai 56,2% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 1,9 triliun rupiah.
Selama semester-I 2022, Perusahaan Gas Negara mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$PGAS: Perusahaan Gas Negara mencatatkan laba bersih sebesar 120 juta dolar AS pada 2Q22, turun -11,1% dari 134,9 juta dolar AS pada 2Q21. Pendapatan bersih tumbuh +23,5% menjadi 903,3 juta dolar AS dibandingkan 2Q21 sebesar 731,4 juta dolar AS. Penurunan laba bersih diakibatkan oleh lonjakan beban pajak penghasilan sebesar 10x lipat dari 6,1 juta dolar AS menjadi 62,8 juta dolar AS.
Namun, secara kumulatif untuk periode 1H22, PGAS berhasil membukukan laba bersih sebesar 238,6 juta dolar AS, naik +21,4% dari 196,5 juta dolar AS pada 1H21. Pendapatan tumbuh +18,8% YoY menjadi 1,7 miliar dolar AS. Segmen niaga gas bumi menjadi penyumbang 70% pendapatan sejumlah 1,2 miliar dolar AS (+4,4% YoY). Sementara itu, pertumbuhan tertinggi terjadi pada segmen penjualan minyak dan gas yang naik +130,7% YoY menjadi 294,2 juta dolar AS. (IDX)
Pendapatan 1H22 PGAS telah mencapai 50,5% dari estimasi konsensus analis sebesar 3,4 miliar dolar AS untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah memenuhi 77,8% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 306,7 juta dolar AS.
Selama semester-I 2022, Medco Energi Internasional mencatatkan peningkatan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$MEDC: Medco Energi Internasional mencatatkan laba bersih sebesar 180,1 juta dolar AS pada 2Q22, tumbuh +335,3% dari 41,4 juta dolar AS pada 2Q21. Pendapatan naik +96,8% menjadi 658,1 juta dolar AS dibandingkan 2Q21 sebesar 334,3 juta dolar AS. Margin laba kotor juga naik signifikan dari 34,1% menjadi 54,8%.
Secara kumulatif untuk periode 1H22, MEDC berhasil membukukan laba bersih sebesar 270,1 juta dolar AS, naik +481,1% dari 46,5 juta dolar AS pada 1H21. Pendapatan tumbuh +80,3% YoY menjadi 1,1 miliar dolar AS, didorong segmen penjualan minyak dan gas yang mencapai 1,08 miliar dolar AS (+91,9% YoY). (IDX)
Dari segi operasional, produksi dan lifting minyak masing-masing turun -6,6% YoY dan -10,8% YoY menjadi 33,5 dan 31,5 mbopd. Adapun produksi dan penjualan gas naik signifikan menjadi masing-masing 651,7 mmscfd (+108,6% YoY) dan 618,9 bbtupd (+112,2% YoY). Sementara itu, rata-rata harga realisasi minyak naik menjadi 104,4 dolar AS per barel (+67,7% YoY) dan gas menjadi 7,7 dolar AS per mmbtu (+30,8% YoY).
Pendapatan 1H22 MEDC telah mencapai 46,9% dari estimasi konsensus analis sebesar 2,4 miliar dolar AS untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah mencapai 69% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 391,2 juta dolar AS.
Selama semester-I 2022, Elnusa mencatatkan peningkatan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$ELSA: Elnusa mencatatkan laba bersih sebesar 151,4 miliar rupiah pada 2Q22, melesat +678% dari 19,5 miliar rupiah pada 2Q21. Pendapatan bersih tumbuh +56,9% menjadi 3 triliun rupiah dibandingkan 2Q21 sebesar 1,9 triliun rupiah.
Secara kumulatif untuk periode 1H22, ELSA berhasil membukukan laba bersih sebesar 226,3 miliar rupiah, meroket +974,4% dari 21,1 miliar rupiah pada 1H21. Pendapatan tumbuh +45,9% YoY menjadi 5,4 triliun rupiah.
Berdasarkan segmen usaha, pendapatan dari jasa distribusi dan logistik mengalami kenaikan tertinggi sebesar +60,4% YoY menjadi 3,1 triliun rupiah. Sementara itu, dua segmen lainnya juga mengalami kenaikan pendapatan, yaitu jasa hulu migas menjadi 1,8 triliun rupiah (+27,8% YoY) dan jasa penunjang migas menjadi 514,7 miliar rupiah (+36,9% YoY). (IDX)
🚘 Sektor Otomotif dan Alat Berat
Perusahaan yang bergerak di bidang otomotif dan alat berat menjalankan bisnis operasinya dengan menjual produk yang berhubungan dengan otomotif seperti mobil, motor, alat berat, suku cadang, ban, dan komponen-komponen lain.
Performa perusahaan otomotif dan alat berat:
Selama kuartal kedua 2022, Astra International mencatatkan peningkatan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$ASII: Astra International mengalami peningkatan kinerja pada 2Q22. Laba bersih naik +121,7% YoY menjadi 11,3 triliun rupiah. Hal ini didorong oleh peningkatan total pendapatan +29,0% menjadi 71,8 triliun rupiah. Margin laba kotor perusahaan juga meningkat dari 22,0% menjadi 24,8%.
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih tumbuh +105,8% YoY menjadi 18,2 triliun rupiah, memenuhi 68,9% dari estimasi konsensus sebesar 26,3 triliun rupiah untuk FY22. Hal ini didukung oleh pendapatan bersih yang tumbuh sebesar +33,8% YoY menjadi 143,7 triliun rupiah (54% dari estimasi konsensus sebesar 266,1 triliun rupiah untuk FY22). Selain itu, pertumbuhan laba bersih perusahaan juga didorong oleh keuntungan nilai wajar atas investasi pada GoTo Gojek Tokopedia ($GOTO) sebesar 3,7 triliun rupiah. (IDX)
Pertumbuhan pada pendapatan didukung oleh berbagai segmen usaha, seperti:Otomotif (+27%). Penjualan mobil Astra pada 1H22 naik menjadi 258.849 unit (+23%), diikuti oleh peningkatan pangsa pasar dari 53% pada 1H21 menjadi 54%. Astra sendiri membawahi 7 brand mobil, yakni Toyota, Lexus, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot, dan UD Trucks.
Di sisi lain, penjualan sepeda motor Astra Honda Motor (AHM) turun -13% menjadi 1,6 juta unit dengan pangsa pasar juga turun dari 77% menjadi 73%. Penurunan ini didorong oleh gangguan pasokan semikonduktor.
Alat berat dan pertambangan (+62%), yang dioperasikan oleh anak usaha United Tractors ($UNTR). Penjualan alat berat Komatsu tumbuh +111% menjadi 2.873 unit, dengan pangsa pasar naik dari 22% menjadi 28%.
Sementara itu, bisnis kontraktor tambang Pamapersada Nusantara mencatatkan penurunan produksi batu bara menjadi 50,4 juta ton (-13%), penjualan batu bara Tuah Turangga Agung juga turun -8% menjadi 5,8 juta ton, dan volume penjualan emas Agincourt Resources turun -18% menjadi 144 ribu ons.
Agrobisnis (+1%), yang dioperasikan oleh anak usaha Astra Agro Lestari ($AALI). Volume produksi CPO turun -16% menjadi 638 ribu ton dan volume penjualan CPO turun -32% menjadi 635 ribu ton. Namun, harga jual rata rata (ASP) CPO naik +46% menjadi 15,023 rupiah/kg.
Selama kuartal kedua 2022, United Tractors mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$UNTR: United Tractors mencatatkan laba bersih sebesar 6,0 triliun rupiah pada 2Q22, naik +127,9% dari 2,6 triliun rupiah pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan naik +67,2% menjadi 32,5 triliun rupiah dibandingkan 19,4 triliun rupiah pada 2Q21.
Secara kumulatif untuk periode 1H22, UNTR berhasil membukukan laba bersih sebesar 10,4 triliun rupiah atau naik +129,3% dari 4,5 triliun rupiah pada 1H21. Pendapatan tumbuh +62,0% YoY menjadi 60,5 triliun rupiah. Kenaikan pendapatan antara lain ditopang segmen Pertambangan Batubara yang tumbuh +149,2% YoY menjadi 18,7 triliun rupiah. Segmen penjualan alat berat naik +85,6% YoY menjadi 17,4 triliun rupiah, didorong oleh meningkatnya penjualan Komatsu dari 1.361 unit menjadi 2.873 unit (+111,1% YoY).
Pendapatan 1H22 UNTR telah mencapai 57,4% dari estimasi konsensus analis sebesar 105,3 triliun rupiah untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah mencapai 62,3% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 16,6 triliun rupiah. (IDX)
Sepanjang semester-I 2022, Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) membukukan kenaikan kinerja keuangan. Berikut detailnya:
$MPMX: Mitra Pinasthika Mustika mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar +70% YoY menjadi 161 miliar rupiah pada 2Q22. Pendapatan bersih turun -25,7% menjadi 2 triliun rupiah. Peningkatan laba bersih didorong oleh bagian laba neto dari operasi yang dihentikan sebesar 97 miliar rupiah, yakni dari penjualan 50% saham MPM Rent ke Trusty Cars Pte. Ltd. (Carro), sehingga MPMX melepaskan pengendalian MPM Rent dan tidak lagi mengkonsolidasikan laporan keuangannya.
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih tumbuh +42,8% YoY menjadi 306 miliar rupiah. Pendapatan bersih turun -13,6% YoY menjadi 5,1 triliun rupiah. Kenaikan laba bersih didorong oleh bagian laba neto dari MPM Rent akibat pelepasan pengendalian. (IDX)Dari sisi operasional, volume penjualan motor MPM Mulia turun -25% YoY menjadi 246 ribu unit yang dipicu oleh kurangnya pasokan. Namun, pendapatan suku cadang (spare parts) mengalami peningkatan +13%.
🏠 Sektor Properti
Perusahaan yang bergerak di bidang properti mendapat keuntungan dengan beli lahan (land bank), lalu mengembangkan lahan itu dan menjual atau menyewakan lahan yang sudah dikembang itu. Perusahaan properti adalah perusahaan yang krusial di hidup kita, karena menyediakan tempat tinggal, mall, hotel, tempat hiburan sampai kawasan industri:
🛍️ Sektor Retail
Perusahaan yang berada di sektor retail biasanya mendapatkan pendapatan dari penjualan produk dan layanan yang dimilikinya. Biasanya, retail berekspansi dengan membuka semakin banyak outlet yang dimiliki.
Selama kuartal kedua 2022, Matahari Department Store ($LPPF) mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
Laba bersih Matahari Department Store naik +23,2% menjadi 773 miliar rupiah pada 2Q22. Pendapatan bersih tumbuh +2,8% YoY menjadi 2,5 triliun rupiah, sedangkan beban pokok pendapatan turun -7,4% dan beban usaha turun -3,3%.
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih tumbuh sebesar +72,5% menjadi 918 miliar rupiah, memenuhi 72,6% dari estimasi konsensus sebesar 1,3 triliun rupiah untuk FY22. Hal ini didukung oleh pendapatan bersih yang tumbuh sebesar +5,4% YoY menjadi 3,8 triliun rupiah (50,9% dari estimasi konsensus sebesar 7,4 triliun rupiah untuk FY22).
Selain itu, terdapat efisiensi pada beban pokok pendapatan (-7,4% YoY) dan beban usaha (-7,1% YoY), menyebabkan terjadinya ekspansi pada margin laba. Dari segi operasional, LPPF mencatatkan kenaikan same store sales growth (SSSG) sebesar +10,9%. (IDX)
Selama kuartal kedua 2022, beberapa perusahaan retail melaporkan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$RALS: Ramayana Lestari Sentosa membukukan 256 miliar laba bersih pada 2Q22, tumbuh +14,6% dari 223 miliar rupiah pada 2Q21. Pertumbuhan ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan sebesar +2,4% YoY serta penurunan beban pokok pendapatan (-9,9% YoY).
Secara kumulatif 6M22, laba bersih RALS tumbuh +107,5% menjadi 286 miliar rupiah dari 138 miliar rupiah pada 6M21 (89,4% dari estimasi sebesar 320 miliar rupiah untuk FY22). Pendapatan tumbuh +8,1% YoY menjadi 1,8 triliun rupiah (50,7% dari estimasi konsensus analis sebesar 3,7 triliun rupiah untuk FY22).
Peningkatan penjualan terutama didukung oleh pertumbuhan di daerah Sumatera (+11,4% YoY), Kalimantan (+8,6% YoY), Sulawesi dan Papua (+8,4% YoY) serta Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (+7,2% YoY). Selain itu, penurunan pada total beban pokok penjualan (-1,5% YoY) dan beban usaha (-5,3% YoY) menyebabkan ekspansi margin laba sehingga turut berkontribusi terhadap pertumbuhan laba bersih perseroan. (IDX)
$ACES: Ace Hardware Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 89 miliar rupiah pada 2Q22, turun -22,9% dari 115 miliar rupiah pada 2Q21. Sementara itu, pendapatan juga mengalami penurunan sebesar -1,9% menjadi 1,68 triliun rupiah dari 1,71 triliun rupiah pada 2Q21.
Secara kumulatif 6M22, ACES mencatatkan laba bersih sebesar 242 miliar rupiah (33,2% dari estimasi konsensus sebesar 730 miliar rupiah untuk FY22), turun -12,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan turun -2,6% YoY menjadi 3,3 triliun rupiah (46,2% dari estimasi konsensus sebesar 7,2 triliun rupiah untuk FY22), terutama dari segmen produk perbaikan rumah (-1,0% YoY) dan segmen produk gaya hidup (-5,6% YoY). Sementara itu, produk permainan, yang berkontribusi sebesar 7% terhadap total penjualan, meningkat sebesar +10,2% YoY.
Dari sisi biaya, total beban pokok penjualan hanya mengalami penurunan sebesar -1,8% YoY dan total beban usaha cenderung stabil (-0,8% YoY) sehingga menyebabkan penurunan margin laba perseroan yang berimbas pada penurunan laba bersih. (IDX)
Selama kuartal kedua 2022, MAP Group melaporkan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$MAPI: Mitra Adiperkasa mencatatkan laba bersih 518 miliar rupiah pada 2Q22, meningkat +111% dari 246 miliar rupiah pada 2Q21. Hal ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan sebesar +37,2% YoY menjadi 6,6 triliun rupiah. Selain itu, dari sisi biaya, total beban pokok penjualan (+32,1% YoY) dan total beban usaha (+36,2% YoY) yang tumbuh lebih konservatif menyebabkan terjadinya ekspansi pada margin laba perseroan.
Secara kumulatif 6M22, laba bersih MAPI tumbuh +279,5% YoY menjadi 1,03 triliun rupiah, memenuhi 89,3% dari estimasi konsensus analis untuk FY22. Pendapatan tumbuh +34,1% YoY menjadi 12,2 triliun rupiah (memenuhi 54,3% dari estimasi konsensus analis untuk FY22).
Pertumbuhan ini didukung oleh segmen penjualan ritel (+37,3%), department store (+14,8%), kafe dan restoran (+32,4%) dan segmen lain-lain (+40,0%). Total beban pokok pendapatan (+30,1% YoY) dan total beban usaha (+27,9% YoY) tumbuh lebih konservatif sehingga terjadi ekspansi pada margin laba perseroan. (IDX)
$MAPA: MAP Aktif Adiperkasa mencatatkan laba sebesar 305 miliar rupiah pada 2Q22, naik +207,1% YoY. Hal ini didukung oleh peningkatan pendapatan (+49,1% YoY) menjadi 2,4 triliun rupiah. Sementara itu, total beban pokok penjualan (+36,5% YoY) dan total beban usaha (+38% YoY) tumbuh lebih konservatif, menyebabkan terjadinya ekspansi pada margin laba.
Secara kumulatif 6M22, laba bersih MAPA tercatat sebesar 473 miliar rupiah, tumbuh +354,1% YoY serta memenuhi 82% dari estimasi konsensus analis untuk FY22. Pendapatan tumbuh +49,6% YoY menjadi 4,3 triliun rupiah, memenuhi 58,6% dari estimasi konsensus untuk FY22, didukung segmen penjualan eceran (+50,4% YoY) dan penjualan non-eceran (+44,4% YoY). (IDX)
$MAPB: MAP Boga Adiperkasa mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar +1.158% menjadi 35 miliar rupiah pada 2Q22 dari 3 miliar rupiah pada 2Q21. Pendapatan tercatat tumbuh +35,8% YoY menjadi 848 miliar rupiah. Selain itu, total beban pokok penjualan (+29,3% YoY) dan total beban usaha (+31,1% YoY) yang tumbuh lebih konservatif menyebabkan terjadinya ekspansi margin laba perseroan.
Secara kumulatif 6M22, laba bersih MAPB tumbuh +480,3% menjadi 76 miliar rupiah, berbalik dari rugi 20 miliar rupiah pada 6M21. Pendapatan tumbuh +32,4% YoY menjadi 1,6 triliun rupiah, didukung oleh pertumbuhan pada segmen minuman (+26,5% YoY), makanan (+52,1% YoY) dan segmen lainnya (+4,9% YoY). (IDX)
💻 Sektor Telco, Tech, dan Media
Selama kuartal kedua 2022, Dayamitra Telekomunikasi dan Telkom Indonesia mencatatkan peningkatan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$MTEL: Dayamitra Telekomunikasi mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar +20,9% YoY menjadi 432 miliar rupiah pada 2Q22. Laba kotor tumbuh moderat (+1,1%) akibat kenaikan beban pokok pendapatan (+19,4%) melampaui pertumbuhan pendapatan (+10,0%). Selain itu, beban usaha naik +9,6% sehingga laba usaha turun -0,3%. Pertumbuhan laba didorong oleh kenaikan penghasilan keuangan (+271,4%).
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih tumbuh +27,2% YoY menjadi 892 miliar rupiah, memenuhi 47,5% dari estimasi konsensus sebesar 1,9 triliun rupiah untuk FY22. Pendapatan tumbuh +15,5% YoY menjadi 3,7 triliun rupiah, memenuhi 48,5% dari estimasi konsensus sebesar 7,7 triliun rupiah untuk FY22. Selain itu, total beban usaha tumbuh moderat (+2,0%) sehingga mendorong laba usaha tumbuh +14,7%.
Dari sisi operasional, total menara MTEL mencapai 28.787 menara, bertambah 5.555 menara (+23,9% YoY) dengan penambahan 7.393 tenant. Tenancy ratio tercatat sebesar 1,52x pada 6M22 (vs 1,57x pada 6M21). (IDX)$TLKM: Telkom Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar +11,7% YoY menjadi 7,2 triliun rupiah pada 2Q22. Hal ini didukung oleh peningkatan pendapatan sebesar +3,5% YoY menjadi 36,8 triliun rupiah, penurunan beban lainnya (-19,2% YoY) serta beban pajak penghasilan (-23,6% YoY).
Secara kumulatif selama 6M22, TLKM mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar +6,9% YoY menjadi 13,3 triliun rupiah, memenuhi 51,1% dari estimasi konsensus sebesar 26 triliun rupiah untuk FY22. Pendapatan tercatat tumbuh +3,6% YoY menjadi 72 triliun rupiah, memenuhi 47,8% dari estimasi konsensus sebesar 150,7 triliun rupiah untuk FY22.
Namun, beban usaha tumbuh lebih signifikan sebesar +6,9% YoY sehingga laba usaha mengalami penurunan sebesar -2,9% YoY. Pertumbuhan laba didorong oleh penurunan beban pajak penghasilan sebesar -20,5%. (IDX)
Dari sisi operasional, jumlah pelanggan Telkomsel mencapai169,7 juta pelanggan (+0,3% YoY) dengan rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU) turun -4,5% YoY menjadi 42 ribu rupiah.
Selama kuartal kedua 2022, perusahaan menara telekomunikasi TOWR & TBIG mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$TOWR: Sarana Menara Nusantara pada 2Q22 berhasil mencatatkan laba bersih sebesar 838 miliar rupiah, turun -7,0% dari 901 miliar rupiah pada 2Q21. Pendapatan meningkat +33,8% YoY, tetapi peningkatan total beban usaha (+109,4%) akibat rugi selisih kurs dan kerugian nilai wajar structured deposit, serta peningkatan beban bunga (+139,4% YoY) menyebabkan tekanan pada margin laba perseroan.
Secara kumulatif 6M22, TOWR membukukan keuntungan bersih sebesar 1,7 triliun rupiah, meningkat +0,1% YoY. Pendapatan tumbuh sebesar +33,9% menjadi 5,3 triliun rupiah dari 4 triliun rupiah pada 6M21. Dari sisi biaya, total beban usaha (+85,5% YoY) dan beban keuangan (+131,3% YoY) yang meningkat lebih signifikan menekan margin laba perseroan. (IDX)
Dari sisi operasional, TOWR mencatatkan pertumbuhan 252 tower baru dengan 136 tenant baru. Sementara itu, tenancy ratio turun dari 1,88x pada 1Q22 menjadi 1,87x pada 2Q22.
Pendapatan 6M22 TOWR telah mencapai 50,3% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 10,6 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 46,9% dari estimasi laba FY22 sebesar 3,6 triliun rupiah.
$TBIG: Tower Bersama Infrastructure mencatatkan laba bersih sebesar 411 miliar rupiah pada 2Q22, meningkat +3,4% dari 397 miliar rupiah pada 2Q21. Hal ini didukung oleh peningkatan pendapatan sebesar +7,3% dari 1,5 triliun rupiah pada 2Q21 menjadi 1,7 triliun rupiah pada 2Q22. Dari sisi biaya, peningkatan lebih signifikan total beban pokok pendapatan (+31,9% YoY) menekan margin laba kotor perseroan menjadi 68,8% dari 74,6% pada periode 2Q21.
Secara kumulatif 6M22, TBIG berhasil mencatatkan laba bersih sebesar 826 miliar rupiah, tumbuh +24,6% dari 663 miliar rupiah pada 6M21, serta memenuhi 45,1% dari estimasi konsensus analis untuk FY22. Hal ini didukung oleh pendapatan yang meningkat +11,2% menjadi 3,3 triliun rupiah dari 3 triliun rupiah pada 6M21, memenuhi 49% dari estimasi konsensus sebesar 6,8 triliun rupiah untuk FY22. Kenaikan lebih tinggi pada total beban pokok penjualan (+26,7%) menekan margin laba kotor TBIG menjadi 72% dari 75,5% pada 6M21. (IDX)
Secara operasional, hingga 6M22, TBIG memiliki 21.265 menara telekomunikasi dengan 40.291 tenant, sehingga tenancy ratio tercatat sebesar 1,89x.
Selama kuartal kedua 2022, beberapa perusahaan telekomunikasi mencatatkan penurunan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$ISAT: Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih sebesar 3,1 triliun rupiah pada 2Q22, turun -42,3% dari 5,4 triliun rupiah pada 2Q21. Walaupun pendapatan tumbuh +52,6% YoY, total beban usaha tumbuh lebih signifikan (+353,3% YoY) sehingga menggerus laba usaha (-20,6% YoY).
Secara kumulatif 6M22, ISAT membukukan laba bersih sebesar 3,3 triliun rupiah (-41,8% YoY), memenuhi 115% dari estimasi konsensus sebesar 2,8 triliun rupiah untuk FY22. Penurunan ini diakibatkan oleh kenaikan signifikan total beban usaha (+107,7% YoY) yang melampaui pertumbuhan pendapatan (+50,3% YoY) sehingga laba usaha tergerus -13,8% YoY. (IDX)
Dari sisi operasional, trafik data Indosat meningkat +98,2% YoY menjadi 6,160 petabyte. Sementara itu, rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) blended turun menjadi 33,5 ribu rupiah (-1,3% YoY), dengan jumlah pelanggan 96,2 juta pelanggan.
$EXCL: XL Axiata mencatatkan pertumbuhan laba bersih +20,3% YoY menjadi 476 miliar rupiah pada 2Q22. Pendapatan tercatat naik +9,0% menjadi 7,3 triliun rupiah dari 6,7 triliun rupiah pada 2Q21.
Namun, secara kumulatif 6M22 laba bersih EXCL turun -14,1% YoY menjadi 615 miliar rupiah, memenuhi 44% dari ekspektasi konsensus analis sebesar 1,4 triliun rupiah untuk FY22. Pendapatan tumbuh +8,5% YoY menjadi 14 triliun rupiah, memenuhi 50% dari estimasi konsensus analis sebesar 28,3 triliun untuk FY22. Namun, beban usaha naik lebih tinggi (+10,7% YoY) sehingga menyebabkan terjadinya kompresi pada margin laba. (IDX)
Dari sisi operasional, jumlah pelanggan meningkat +0,8% YoY menjadi 57,2 juta pelanggan pada 2Q22, sedangkan blended ARPU meningkat lebih tinggi sebesar +5,6% YoY dari 36 ribu rupiah menjadi 38 ribu rupiah.
Berikut adalah performa beberapa perusahaan media selama semester-I 2022:
$SCMA: Laba bersih Surya Citra Media turun -16,2% YoY pada Q2 2022. Meskipun pendapatan meningkat +5,5%, beban HPP (+11,6%) dan beban usaha (+28,4%) meningkat lebih besar. Hal ini menyebabkan laba usaha tergerus -16,9%.
Secara kumulatif selama periode 1H22, laba bersih perusahaan turun -15,3% YoY. Pendapatan meningkat +7,3% menjadi 3,2 triliun rupiah, tetapi kenaikan +17,9% pada beban program dan siaran menggerus laba kotor (-1,7%) dan GPM turun menjadi 49,4% (1H21: 53,9%). Selain itu, beban usaha meningkat +41,5%.
Berdasarkan segmen usaha, laba operasional segmen televisi meningkat +6,3%. Namun, kerugian Vidio yang memburuk 996,8% YoY menjadi 226,6 miliar pada 1H22 dan penurunan laba operasional segmen konten sebesar 30% menurunkan laba bersih perusahaan. (IDX)
Pendapatan 1H22 SCMA telah mencapai 48,4% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 6,5 triliun rupiah, sedangkan laba bersih telah mencapai 53,4% dari estimasi laba FY22 sebesar 1,15 triliun rupiah.
$MNCN: Laba bersih Media Nusantara Citra turun -26,4% YoY pada 2Q22. Hal ini didorong turunnya pendapatan (-1,9%), sedangkan beban HPP meningkat +4,1%, beban usaha meningkat +7,4%, dan terdapat kerugian kurs 19 miliar rupiah (2Q21 laba selisih kurs 97 miliar rupiah).
Secara kumulatif selama periode 1H22, laba bersih naik tipis +0,9% YoY. Pendapatan naik +8,5% menjadi 5,3 triliun rupiah, tetapi beban program dan konten meningkat lebih tinggi (+14,2%). Selain itu, beban usaha naik +11,6%. (IDX)
Berdasarkan segmen usaha, pendapatan iklan digital tumbuh +51% YoY menjadi 1,3 triliun rupiah, sedangkan iklan non-digital turun -8% menjadi 3,4 triliun rupiah. Pendapatan konten naik +15% menjadi 836 miliar rupiah. Perseroan juga membukukan pendapatan subscription sebesar 263 miliar rupiah dari platform Vision+.
Pendapatan 1H22 MNCN telah mencapai 49,6% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 10,6 triliun rupiah, sedangkan laba bersih telah mencapai 42,7% dari estimasi laba FY22 sebesar 2,8 triliun rupiah.
🛒Sektor Trade And Services
Perusahaan yang berada di sektor trade and service biasanya mendapatkan pendapatan dari jasa yang ditawarkan. Pendapatan perusahaan dalam sektor ini bergantung kepada jumlah klien dan besarnya margin yang didapat dari jasa yang ditawarkan. Selain itu tingkat kapasitas dan keterisian menjadi salah satu faktor penting terhadap pendapatan perusahaan yang bergerak di bidang ini.
Selama kuartal kedua 2022, Medikaloka Hermina mencatatkan penurunan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$HEAL: Laba bersih Medikaloka Hermina turun -79,7% YoY menjadi 53 miliar rupiah pada 2Q22. Hal ini didorong oleh penurunan pendapatan (-24,9%), terutama dari pasien rawat inap (-34,3%). Di sisi lain, beban pokok pendapatan tetap naik +4,2% sehingga laba kotor tergerus -52,4% dan GPM turun menjadi 32,6% (2Q21: 51,4%).
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih turun -69,8% YoY menjadi 164 miliar rupiah. Pendapatan turun -24,8% YoY menjadi 2,3 triliun rupiah, didorong penurunan pendapatan rawat inap (-36,0%), sedangkan rawat jalan masih tumbuh +3,9%.
Sementara itu, beban pokok pendapatan tetap naik +2,3% sehingga laba kotor tergerus -48,4% dan GPM turun menjadi 36,8% (6M21: 53,5%). Selain itu, beban usaha turun lebih lambat (-13,8%). (IDX)
Pendapatan 6M22 Medikaloka Hermina telah mencapai 42% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 5,5 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 24% dari estimasi laba sebesar 678 miliar rupiah.
Selama kuartal kedua 2022, Mitra Keluarga Karyasehat mencatatkan penurunan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$MIKA: Laba bersih Mitra Keluarga Karyasehat turun -13,1% YoY menjadi 260 miliar rupiah pada 2Q22. Hal ini didorong oleh penurunan pendapatan sebesar -17,4% YoY.
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih turun -14,0% YoY menjadi 530 miliar rupiah. Pendapatan turun -13,3% menjadi 2,07 triliun rupiah, didorong oleh penurunan pendapatan rawat inap (-14,2%) dan rawat jalan (-11,5%). (IDX)
Meskipun jumlah pasien rawat inap yang masuk meningkat +20,7% menjadi 123 ribu pasien, rata-rata lama menginap turun -20,7% menjadi 2,9 hari dibandingkan 3,6 hari pada 6M21. Hal ini mendorong jumlah hari rawat inap turun -4,2% dan pendapatan per hari rawat inap turun -10,4% menjadi 3,9 juta rupiah. Di sisi lain, kunjungan rawat jalan tumbuh +10,2%, tetapi pendapatan per kunjungan rawat jalan juga turun -19,7% menjadi 559 ribu rupiah.
Pendapatan 6M22 Mitra Keluarga telah mencapai 47,9% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 4,3 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 49,6% dari estimasi laba sebesar 1,1 triliun rupiah.
Pada 1 Juli 2022, MIKA meresmikan pembukaan RS Mitra Keluarga Deltamas sehingga total rumah sakit perseroan menjadi 27 rumah sakit.
Selama semester-I 2022, Siloam International Hospitals mencatatkan penurunan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$SILO: Laba bersih Siloam International Hospitals turun -30,1% YoY menjadi 111 miliar rupiah pada 2Q22. Hal ini didorong oleh penurunan pendapatan (-6,5%), baik dari rawat inap (-6,4%) maupun rawat jalan (-6,6%).
Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih turun -30,5% YoY menjadi 210 miliar rupiah. Pendapatan turun -4,9% YoY menjadi 4,4 triliun rupiah, didorong penurunan pendapatan rawat inap (-7,1%) dan rawat jalan (-2,1%). Hal ini seiring normalisasi sektor kesehatan ketika Covid melandai, dengan porsi pendapatan dari pasien Covid terus turun (12% pada 1Q22, 3% pada 2Q22).
Namun demikian, volume pasien terus mengalami pemulihan pada 1H22. Inpatient admissions tumbuh +23,9%, inpatient days relatif stabil (+0,7%), dan outpatient visits tumbuh +24,4%.
Pendapatan 6M22 Siloam telah mencapai 52% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 8,4 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 36% dari estimasi laba sebesar 586 miliar rupiah. (IDX)
🐓 Sektor Poultry
Perusahaan yang bergerak di bidang poultry menjalankan bisnis operasinya dengan menjual pakan, telur, day old chicken (anak ayam), maupun daging ayam baik olahan atau broiler.
JPFA 1H22
Selama kuartal kedua 2022, Japfa Comfeed Indonesia mencatatkan penurunan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$JPFA: Laba bersih Japfa Comfeed Indonesia turun -25,7% YoY menjadi 508 miliar rupiah pada 2Q22. Walaupun penjualan bersih meningkat +8,7% YoY, beban pokok penjualan naik lebih tinggi (+12,7%) sehingga margin laba kotor turun dari 21,2% menjadi 18,4%.
Secara kumulatif selama periode 1H22, laba bersih turun -27,9% YoY menjadi 1,1 triliun rupiah. Penjualan bersih meningkat +10,7% menjadi 24,5 triliun rupiah, didorong kenaikan rata-rata harga jual (ASP) poultry. Namun, beban pokok penjualan naik lebih besar (+18,8%) akibat kenaikan bahan baku pakan ternak, sehingga margin laba kotor turun dari 23,5% menjadi 17,9%. (IDX)
Penjualan 6M22 Japfa telah mencapai 50% dari estimasi penjualan FY22 sebesar 48,8 triliun rupiah menurut konsensus analis, sedangkan laba bersih mencapai 57% dari estimasi laba FY22 sebesar 1,9 triliun rupiah.
🚚 Sektor Transportasi
Selama kuartal kedua 2022, ASSA dan BIRD mencatatkan peningkatan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$ASSA: Laba bersih Adi Sarana Armada naik +4,6% YoY pada Q2 2022. Pendapatan meningkat +42,5% YoY, tetapi beban meningkat lebih tinggi (beban HPP +50,8%, beban usaha +51,1%).
Secara kumulatif selama periode 1H22, laba bersih naik +58% YoY menjadi 115 miliar rupiah, ditopang peningkatan laba operasional segmen penjualan kendaraan bekas sebesar +147,2% YoY menjadi 73,9 miliar rupiah.
Sementara itu, penjualan tumbuh +50,3% YoY menjadi 3,2 triliun rupiah, didorong peningkatan segmen AnterAja yang tumbuh +91,1% YoY yang secara rata-rata mengirim 900 ribu parcel per hari pada Q2 2022, naik dari 650 ribu parcel pada Q2 2021. (IDX)Pendapatan 6M22 Adi Sarana Armada telah mencapai 46,7% dari estimasi konsensus analis sebesar 6,8 triliun rupiah untuk FY22, sedangkan laba bersih mencapai 43,6% dari estimasi sebesar 263 miliar rupiah.
$BIRD: Laba bersih Blue Bird pada Q2 2022 sebesar 99 miliar rupiah, berbalik dari rugi bersih 2 miliar rupiah pada Q2 2021. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+54,6% YoY).
Secara kumulatif selama periode 1H22, BIRD juga berhasil membalikkan rugi bersih 30 miliar rupiah pada 1H21 menjadi laba 146 miliar rupiah. Pendapatan meningkat +48,1%, didorong oleh peningkatan segmen kendaraan taksi (+50,5%) dan segmen sewa kendaraan (+45,1%). (IDX)
Selama kuartal kedua 2022, Pelita Samudera Shipping mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$PSSI: Pelita Samudera Shipping mencatatkan pertumbuhan laba bersih +89,6% YoY menjadi 8,9 juta dolar AS pada 2Q22. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan menjadi 29 juta dolar AS (+16,9% YoY), sedangkan beban pokok penjualan meningkat lebih moderat (+2,4% YoY). Hal ini menyebabkan terjadinya ekspansi pada margin laba perseroan.
Secara kumulatif 6M22, PSSI mencatatkan laba bersih 18,8 juta dolar AS, meningkat +158,6% YoY. Pendapatan tumbuh +23,1% menjadi 56,2 juta dolar AS dari 45,7 juta dolar AS pada 6M21. Secara segmentasi, pertumbuhan terbesar dibukukan oleh segmen kapal motor yang meningkat +43,1% YoY, diikuti segmen fasilitas muatan apung/FLF (+18,6% YoY) dan kapal tunda dan tongkang (+10,5% YoY).
Dari sisi biaya, beban pokok pendapatan yang hanya tumbuh sebesar +6,7% YoY serta turunnya beban usaha (-3,0% YoY) menyebabkan terjadinya ekspansi pada seluruh margin laba perseroan. (IDX)
Samudera Indonesia mencatatkan kenaikan performa pada 6M 2022 di tengah peningkatan harga komoditas. Begini rinciannya:
$SMDR: Samudera Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 57,4 juta dolar AS pada 2Q22, meningkat +454% dari 10,4 juta dolar AS pada 2Q21. Hal ini didukung oleh peningkatan pendapatan sebesar +105,9% YoY, sedangkan total biaya jasa (+68,8% YoY) serta beban umum dan administrasi (+29,3% YoY) naik lebih moderat. Ini mendorong laba kotor (+241,6% YoY) dan laba usaha (+365,5% YoY) meningkat lebih signifikan.
Secara kumulatif hingga 6M22, SMDR mencatatkan laba bersih 115,8 juta dolar AS, meningkat +389,8% dari 23,6 juta dolar AS pada 6M21. Pendapatan meningkat +101,1% YoY menjadi 551,2 juta dolar AS, terutama berasal dari segmen pelayaran dan keagenan (+124% YoY), diikuti segmen jasa logistik dan pelabuhan (+18,3% YoY), dan lain-lain (+29,8% YoY). Dari sisi biaya, kenaikan lebih moderat pada biaya jasa (+62,4% YoY) dan beban umum dan administrasi (+17,4% YoY) menyebabkan terjadinya ekspansi pada margin laba SMDR. (IDX)
Turnaround Story:
Selama Q1 2022 terdapat beberapa perusahaan yang berhasil membalikan keadaan perusahaan yang tadinya rugi menjadi untung mencatatkan laba apabila dibandingkan dengan Q1 2021, seperti: