Saham INDY merupakan saham dari emiten PT Indika Energy Tbk, salah satu perusahaan energi terintegrasi terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang energi, logistik dan infrastruktur, mineral, green business, dan digital. Lantas bagaimana profil emiten INDY, kinerja keuangan, dan pergerakan sahamnya selama ini? Simak artikel berikut.
Profil PT Indika Energy Tbk
PT Indika Energy Tbk didirikan tahun 2000, kini menjadi salah satu perusahaan energi terintegrasi yang terkemuka di Indonesia.
Portofolio bisnis Perusahaan mencakup banyak sektor, mulai dari sumber daya energi, jasa energi, infrastruktur energi, bisnis hijau, hingga sektor digital.
Pada tahun 2008, INDY resmi melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BE) dengan menawarkan 937,3 juta lembar saham baru di harga Rp 2.950 per saham. Per Juni 2023, Perseroan tercatat memiliki dua pemegang saham pengendali, yaitu PT Indika Inti Investindo dengan kepemilikan 37,8% saham dan PT Teladan Resources dengan kepemilikan 28,1% saham.
Sebagai perusahaan induk investasi dengan portofolio di seluruh Indonesia, khususnya di rantai energi, PT Indika Energy Tbk (INDY) mensinergikan Sumber Daya Energi, Jasa Energi, Infrastruktur Energi, dan Portofolio Terdiversifikasi menjadi rantai nilai yang lengkap untuk menyediakan solusi energi guna memenuhi kebutuhan nasional dan global.
Kinerja Saham dan Keuangan INDY
Saham INDY memiliki kinerja yang fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Sebagaimana tampak pada grafik di atas, sejak Agustus 2018–Maret 2020 saham mengalami penurunan tajam dari Rp3.400/saham pada 30 Agustus 2018 menjadi Rp364/saham pada 20 Maret 2020, atau turun sekitar 89%.
Penurunan kinerja saham tersebut utamanya disebabkan oleh tren pelemahan harga batu bara global sejak 2018 ditambah dengan pandemi Covid-19 yang menyebabkan operasional bisnis perseroan terganggu.
Hal ini mengakibatkan perseroan mencatat rugi bersih dua tahun berturut-turut, yaitu pada 2019 dan 2020, dari sebelumnya membukukan laba tahunan sebesar Rp1,2 triliun pada 2018.
Peningkatan harga batu bara global yang dimulai sejak September 2020 membuat saham INDY berhasil bangkit dan terus mengalami peningkatan secara signifikan. Bahkan, saham ini sempat menyentuh level tertingginya dalam lima tahun terakhir di Rp3.420/saham pada 5 Oktober 2022, melonjak 840% dari level terendah saham sebelumnya di Rp364/saham.
Namun, setelahnya saham INDY kembali turun hingga terakhir diperdagangkan pada Rp1.980 per saham pada penutupan perdagangan 11 Agustus 2023. Harga tersebut turun 27% dari harga saham pada awal tahun 2023 (year to date/ytd) dan turun sekitar 31% secara tahunan (year on year/yoy).
Sementara itu, dari sisi kinerja keuangan, INDY mencatatkan tren membaik dalam empat tahun terakhir. Pada 2022, Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD 4,3 miliar atau setara dengan Rp67,6 triliun, melonjak sekitar 41,2% dibanding pendapatan 2021 yang sebesar USD 3 miliar.
Dari sisi laba juga meroket 684,3% yoy dari USD 57,7 juta pada 2021 menjadi USD 452,7 juta atau setara dengan Rp7 triliun pada 2022. Kinerja kuat perseroan sepanjang 2022 ini disebabkan oleh harga batu bara global yang meningkat signifikan setelah sebelumnya dalam tren melemah selama periode 2018 - 2020.
Patut diketahui, berdasarkan laporan tahunan PT Indika Energy Tbk 2022, sekitar 88,4% dari pendapatan perseroan 2022 berasal dari bisnis batu bara, yaitu dari PT Kideco Jaya Agung dengan kontribusi sebesar 68,7% dari total pendapatan dan PT Indika Resources dengan kontribusi sebesar 19,7%.
Aksi Korporasi INDY
Didukung oleh kinerja perseroan yang baik sepanjang 2022, emiten PT Indika Energy Tbk tercatat telah membagikan dividen tunai sebesar USD 113,2 juta kepada pemegang saham. Jumlah tersebut merupakan 25% dari total laba perseroan tahun buku 2022 yang sebesar USD 452,67 juta.
Pembayaran dividen sendiri dilakukan dua kali. Pertama, dividen interim sebesar Rp114,46 per saham dibagikan pada 30 Agustus 2022. Kedua, dividen final sebesar Rp208 per saham yang telah didistribusikan kepada pemegang saham pada 17 Mei 2023.
Jika mengacu pada harga penutupan saham INDY pada tanggal Cum Date Dividen final, yaitu 4 Mei 2023 di level Rp2.310 per lembar saham, maka indikasi final dividend yield INDY untuk tahun buku 2022 adalah sebesar 9%.
Beli Saham INDY Bisa di Stockbit
Demikian ulasan singkat tentang saham profil, kinerja saham dan keuangan INDY. Apabila kamu tertarik membeli saham ini, kamu dapat membelinya lewat aplikasi Stockbit. Stockbit adalah aplikasi saham online yang aman dan lengkap dengan berbagai fitur untuk memudahkan kamu berinvestasi saham.
Apabila kamu sudah terdaftar di Stockbit, simak tutorial cara membeli saham INDY di aplikasi Stockbit berikut ini:
Buka aplikasi Stockbit
Top up RDN, pastikan nominalnya ada dan cukup untuk melakukan pembelian saham INDY (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silahkan isi saldo RDN terlebih dulu.
Klik menu Search, cari saham INDY atauIndika Energy
Klik tombol Buy.
Masukan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli.
Klik Buy, lalu Confirm.
Jika sudah membeli sahamnya, jangan lupa untuk pantau terus harga saham dan kinerjanya di aplikasi Stockbit. Kamu dapat menggunakan fitur KeyStats untuk melihat bagaimana rangkuman kinerja Perseroan terkini tanpa perlu membaca laporan keuangan secara detail. Download Stockbit dan cobain fiturnya Gratis.
Disclaimer:
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.