Dalam analisa teknikal, munculnya pola bullish reversal pada grafik pergerakan harga saham sering dianggap sebagai waktu yang tepat bagi investor/trader untuk membeli saham tersebut. Lalu, apa itu bullish reversal dan bagaimana cara mengenali pattern ini pada grafik pergerakan harga saham?
Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Bullish Reversal?
Bullish reversal adalah suatu pola pada grafik saham yang memberikan indikasi bahwa harga saham akan segera berbalik arah dari downtrend (harga turun) menuju uptrend (harga naik).
Suatu saham dapat dikatakan memiliki pola bullish reversal apabila memenuhi dua syarat di bawah ini, antara lain:
Pola harus terbentuk ketika saham sedang downtrend atau mengalami penurunan harga hingga beberapa hari. Jika tidak, ini disebut sebagai pola lanjutan atau continuation pattern
Wajib disertai dengan pola konfirmasi bullish
Selain dua hal tadi, IHSG yang rebound juga dapat menjadi sinyal kuat pertanda bullish reversal. Sebab dengan adanya IHSG rebound, saham-saham yang sedang turun dan memiliki pola bagus biasanya akan bergerak naik pula mengikuti IHSG.
3 Cara Mengidentifikasi Bullish Reversal
Bullish reversal adalah sinyal BUY atau pertanda bagi investor untuk segera membeli suatu saham.
Sinyal ini dapat diidentifikasi dengan melihat pola-pola bullish confirmation yang terbentuk pada grafik pergerakan harga saham.
Berikut adalah 3 contoh pola bullish confirmation pada candle stick yang paling umum dilihat investor saat mengidentifikasi sinyal bullish reversal pada saham.
1. Hammer
Pola bullish confirmation yang pertama adalah hammer. Disebut hammer karena pola ini memiliki bentuk yang menyerupai palu atau huruf “T” dengan bagian body candle pendek dan sumbu bawah yang panjang.
Pola hammer terbentuk saat downtrend dan umumnya memiliki ciri sebagai berikut:
Sedikit atau tidak memiliki sumbu atas atas sama sekali
Memiliki body candle yang pendek pada bagian atas
Sumbu bawah candle biasanya memiliki panjang 2-3 kali panjang bodi candle
Posisi bodi candle berada di bagian bawah lembah (trough) atau lower low
Sumbu bawah candle yang panjang pada pola hammer menandakan bahwa penjual sedang berusaha menekan harga saham serendah mungkin pada hari itu.
Sedangkan body candle pendek dengan sedikit atau tanpa sumbu atas sama sekali mengindikasikan bahwa telah terjadi transaksi pembelian saham yang besar oleh investor di dekat harga pembuka untuk menekan harga saham berbalik arah menjadi uptrend.
Dibandingkan pola bullish confirmation yang lain, bullish hammer hanya terdiri dari satu candlestick saja, sehingga lebih mudah dalam mengidentifikasinya.
Di bawah ini adalah contoh grafik penurunan harga saham INDF yang diikuti oleh pola hammer dengan sumbu bawah (lower shadow) yang panjang. Pola hammer tersebut mengindikasikan potensi perubahan arah pergerakan harga saham dari downtrend menjadi uptrend.
2. Bullish Engulfing
Pola ini terdiri dari dua buah candlestick yang sempurna, dimana candle pertama menunjukan telah terjadinya penurunan harga saham dibandingkan hari sebelumnya (bearish), sementara candle kedua menunjukkan kenaikan harga saham (bullish) dari hari sebelumnya dengan volume yang lebih besar.
Karena alasan itu, bodi candle kedua pada pola bullish engulfing selalu tampak lebih panjang bahkan sampai menutupi seluruh panjang bodi candlestick yang pertama. Mirip seperti pola hammer, bullish engulfing juga umum ditemukan pada akhir downtrend yang menunjukkan bahwa adanya potensi harga saham untuk berbalik arah menuju uptrend.
Grafik pergerakan harga saham ADHI di bawah ini menunjukkan contoh pola bullish engulfing yang terjadi di akhir tren turun dan diikuti oleh perubahan arah harga saham menjadi uptrend.
3. Pola Piercing Line
Terakhir, ada pola Piercing line. Pola ini mirip dengan bullish engulfing, terdiri dari dua buah candlestick, candlestick pertama menunjukkan bearish dan candlestick kedua menunjukkan bullish.
Pada pola piercing line, candlestick kedua (bullish) umumnya memiliki posisi harga pembukaan yang lebih rendah daripada harga penutupan pada candlestick pertama.
Sementara untuk panjang body candle kedua minimal harus 50 persen atau setengah daripada panjang bodi candle pertama agar pola yang terbentuk dapat dianggap sebagai piercing line.
Selain itu, patut diingat juga bahwa pola piercing selalu diawali oleh downtrend. Jadi, apabila kamu menemuka pola yang mirip pada grafik pergerakan harga suatu saham namun tidak diawali oleh downtrend, maka itu bukanlah pola piercing line.
Berikut contoh pola piercing line yang terbentuk di candlestick pergerakan harga saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Perhatikan bahwa pembentukan pola didahului oleh tren turun terlebih dulu sebelum kemudian terjadi price reversal atau perubahan arah harga saham menjadi uptrend.
Gunakan Charbit Untuk Identifikasi Bullish Reversal
Charbit adalah fitur charting yang dimiliki oleh Stockbit,- sebuah aplikasi trading saham yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
Charbit menyediakan puluhan indikator analisis teknikal, real time, data historikal hingga 15 tahun, bahkan kamu dapat “menggambar” dengan menarik garis untuk melengkapi analisa yang kamu lakukan.
Tools ini bersifat gratis dengan hanya membuka rekening saham di Stockbit yang 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit.
Meskipun bullish reversal dapat menjadi sinyal BUY yang kuat untuk para trader dan investor, namun sebaiknya kamu tetap harus mengkombinasikan metode ini dengan berbagai teknik analisis saham yang lain agar prediksinya semakin akurat.
Misal, dengan menggunakan indikator moving average (MA), moving average cross, RSI, stochastic, atau juga dengan strategi breakout.
Demikian artikel mengenai apa itu bullish reversal dan bagaimana tips mengidentifikasinya melalui pola-pola candlestick yang terbentuk pada grafik pergerakan harga saham.
Yuk, belajar bagaimana cara analisis fundamental dan teknikal saham secara lengkap dan gratis lewat fitur Stockbit Academy. Download aplikasinya sekarang!