Apa Dampak Jailbreak/Root Terhadap Keamanan Data? / by Marketing Team

Seperti kita ketahui bahwa smartphone Android/iOS pasti memiliki standar kemananan untuk menjaga data dan informasi pribadi para penggunanya. Standar keamanan diberikan guna menghindari berbagai ancaman yang bisa terjadi.

Meskipun demikian, banyak pengguna yang berusaha menghilangkan standar keamanan smartphone-nya untuk mendapatkan akses penuh pada seluruh sistem dan fitur menggunakan metode Jailbreak/Root .  

5 Dampak Aktivitas Jailbreak/Root

1. Mudah terserang malware

Perangkat akan lebih rentan terserang virus atau software berbahaya (malware).

2. Aplikasi dan fitur berhenti berfungsi

Proses jailbreaking/rooting juga dapat membuat beberapa aplikasi dan fitur berhenti berfungsi, seperti aplikasi perbankan atau finansial karena aplikasi tersebut dapat mendeteksi adanya risiko keamanan. 

3. Perangkat tidak menyala (booting)

Proses jailbreaking/rooting bisa gagal dan membuat perangkat tidak menyala (booting).

4. Hilangnya garansi perangkat

Garansi perangkat yang diberikan di awal pembelian juga kemungkinan besar akan hilang jika melakukan proses jailbreaking/rooting.

5. Sulit update secara OTA (Over The Air)

Pengguna akan sulit mendapatkan update firmware secara OTA (Over The Air) dan harus melakukan update secara manual.

Maka dari itu, Stockbit mengimbau untuk tidak mengakses aplikasi Stockbit atau aplikasi finansial lainnya melalui perangkat yang telah di-jailbreak/di-rootHimbauan ini ditujukan untuk melindungi data kamu dari risiko yang ditimbulkan dari aktivitas jailbreak/root.

Bagaimana Cara Unroot/Unjailbreak Smartphone?

Cara Mengembalikan Perangkat yang Sudah Di-jailbreak

1. Cek apakah perangkat iOS sudah di-jailbreak

  • Cari atau unduh aplikasi Cydia lewat App Store atau website Cydia.

  • Apabila bisa melakukan instalasi aplikasi Cydia, maka perangkat Anda sudah di-jailbreak.

2. Apabila perangkat terkonfirmasi di-jailbreak, lakukan langkah-langkah berikut ini:

  • Unjailbreak perangkat menggunakan iTunes:

    • Cukup nyalakan iTunes dan sambungkan perangkat dengan PC atau Laptop.

    • Setelah itu, pilih Restore iPhone yang ada di iTunes.

    • Pilih restore ketika muncul jendela pemberitahuan jika seluruh media dan data lain akan dihapus.

    • Perangkat akan di reboot otomatis dan kembali ke pengaturan awal.

  • Unjailbreak perangkat menggunakan Cydia Impactor

    • Setelah terpasang, buka tweak atau tools tersebut.

    • Tekan “Delete all data and unjailbreak device” pada perangkat dan tunggu prosesnya sampai selesai.

    • Ketika proses usai, perangkat akan secara otomatis reboot dan saat sudah hidup lagi pengaturan yang muncul akan sama seperti saat perangkat dibeli.

Sebelum melakukan proses Unjailbreak lakukan backup data perangkat Anda untuk menghindari risiko kehilangan data.

Cara Mengembalikan Perangkat yang Sudah Di-jailbreak

1. Mengecek Apakah Perangkat Android sudah di Root

  • Unduh aplikasi Root Checker atau Root Checker Pro dari Play Store dan install pada perangkat Anda.

  • Buka Aplikasi Root Checker kemudian pilih “Verify Root” pada menu utama.

  • Apabila perangkat Anda sudah di root, aplikasi Root Checker akan menampilkan pesan “Congratulations! Root access is properly installed on this device!”

2. Apabila perangkat terkonfirmasi di-root, lakukan langkah-langkah berikut ini:

  • Unroot perangkat otomatis menggunakan aplikasi unroot:

    • Setelah unduh aplikasi unroot, lakukan instalasi dan ikuti petunjuk pada aplikasi tersebut. Biasanya akan ada tombol “uninstall”, “copot”, atau “hapus”.

    • Klik tombol tersebut dan ikuti langkah dan proses selanjutnya.

    • Perangkat akan otomatis ter-unroot.

  • Unroot perangkat secara manual menggunakan file manager:

    • Install aplikasi file manager tersebut lalu browse ke path berikut: “System” > “bin”. Atau “System” > “xbin”.

    • Kemudian hapus folder atau file bertuliskan “busybox” and “su”.

    • Lakukan restart pada perangkat Anda dan proses unroot telah berhasil

Sebelum melakukan proses Unroot lakukan backup data perangkat Anda untuk menghindari risiko kehilangan data.