Halo Stockbitor,
Pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terus melakukan diskusi dengan OJK mengenai penyesuaian aturan untuk menyambut perusahaan teknologi raksasa di lantai Bursa Indonesia. BEI dan OJK secara khusus mendiskusikan peraturan No. I-A yang mengatur tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyatakan bahwa revisi peraturan No. I-A akan memunculkan opsi baru terkait persyaratan awal untuk melantai di BEI baik di Papan Utama maupun Papan Pengembangan.
Beberapa opsi baru yang muncul adalah penggunaan net tangible asset (NTA), pendapatan dan kapitalisasi pasar, akumulasi laba sebelum pajak dan kapitalisasi pasar, operating cash flow kumulatif, dan kapitalisasi pasar. Persyaratan ini merupakan best practice dari beberapa bursa regional dan global.
Selain itu, BEI juga akan merevisi aturan terkait free float yang sebelumnya mengharuskan persentase pemegang saham bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama paling sedikit di level 7,5% dari jumlah saham dalam modal disetor.
World News
🌏 Tambahan Cerita Pahit Cryptocurrency Dari Tiongkok
Tiongkok: Pemerintah Tiongkok resmi melarang penggunaan cryptocurrency oleh lembaga keuangan dan penyedia jasa pembayaran. Ini bukan kali pertama negeri tirai bambu melarang penggunaan uang digital. Pada 2017, bursa cryptocurrency setempat ditutup oleh pemerintah.
Uni Eropa: Per selasa (18/5) kemarin, Uni Eropa telah mendistribusikan lebih dari 200 juta dosis vaksin Covid-19. UE optimis akan mencapai targetnya untuk mendistribusikan 250 juta dosis vaksin sebelum Juli 2021.
Belanda: Badan Statistik Belanda melaporkan bahwa perekonomian Belanda terkoreksi 0,5% pada Q1 2021. Artinya, Belanda telah mengalami penyusutan ekonomi berturut-turut selama 6 bulan terakhir.
Prancis: Badan Energi Internasional menganjurkan semua proyek berbahan dasar fosil di masa depan harus dibatalkan demi mencapai emisi nol karbon pada tahun 2050.
Musim Laba - Q1 2021
🕷️️ ️ ️FILM, EMTK, SPMA
Selama Q1 2021, terdapat beberapa perusahaan yang berhasil membalikan keadaan perusahaan yang tadinya rugi menjadi untung mencatatkan laba apabila dibandingkan dengan Q1 2020, seperti:
$FILM: Performa MD Pictures berbalik dari rugi menjadi untung 17 miliar pada Q1 2021. Hal ini didorong oleh kenaikan pendapatan (+107,6%). Hal ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan film digital (+19.762%) berhasil mengimbangi penurunan pendapatan film dari layar lebar. Selain itu, net profit margin juga terangkat karena efisiensi beban HPP dan beban usaha. (MD Pictures)
$EMTK: Performa Emtek berbalik dari rugi menjadi untung 217 miliar rupiah pada Q1 2021. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya kerugian dari operasi yang dihentikan seperti yang terdapat pada Q1 2020, yaitu penjualan 6% saham PT EAN (Elang Andalan Nusantara), yang di dalamnya terdapat startup Dana. Transaksi ini membuat kepemilikan terhadap PT EAN menjadi 49% dan tidak lagi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan. Tanpa melihat transaksi itu, laba dari operasi yang dilanjutkan turun dari 372 miliar menjadi 217 miliar. (IDX)
$SPMA: Performa Suparma berbalik dari rugi menjadi untung 33 miliar pada Q1 2021. Hal ini didorong oleh kenaikan pendapatan (produk kertas) sebesar 6,7%. Selain itu, penurunan kerugian selisih kurs dari 70 miliar menjadi 13 miliar juga menyebabkan kenaikan net profit margin. (IDX)
🎫Tiket.com Rencanakan Listing Di AS
Perusahaan penyedia jasa travel online, Tiket.com, berencana untuk melakukan merger atau penggabungan usaha dengan sebuah shell company, Cova Acquisition Corp, menggunakan skema special purpose acquisition company (SPAC).
Apabila penggabungan usaha tersebut berhasil dirampungkan, nilai valuasinya diperkirakan akan mencapai 2 miliar dolar AS. Selain itu, Tiket.com juga masih terbuka dengan opsi lain untuk melantai di bursa saham AS, seperti akuisisi, penggabungan usaha, maupun listing secara tradisional.
Saham Top Gainer hari ini:
$IPTV (+10,00%)
$DOID (+3,19%)
$ASSA (+2,96%)
$SCMA (+2,79%)
Saham Top Loser hari ini:
$TPIA (-6,58%)
$SOCI (-5,26%)
$BRIS (-5,22%)
$INCO (-5,16%)
Performa sektor hari ini:
IDXTECHO (+7,10%)
IDXTRANS (+1,34%)
IDXINDUST (+0,10%)
IDXCYCLIC (+0,01%)
IDXHEALTH (-0,58%)
IDXINFRA (-0,71%)
IDXENERGY (-1,05%)
IDXPROPERT (-1,43%)
IDXNONCYC (-1,47%)
IDXFINANCE (-1,61%)
IDXBASIC (-2,66%)
Berita Korporasi
Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…
Sentul City ($BKSL) menjual 9,4 hektare lahan yang dimilikinya kepada perusahaan properti asal Malaysia, Genting Property Sdn Bhd.
Smartfren Telecom ($FREN) dan anak usaha Telkom Indonesia ($TLKM), Telekomunikasi Selular (Telkomsel) telah resmi memenangkan lelang pita frekuensi 2,3GHz.
Krakatau Steel ($KRAS) mulai mengoperasikan pabrik Hot Strip Mill 2 (HSM 2) dengan kapasitas produksi hingga 1,5 juta ton Hot Rolled Coil (HRC) per tahunnya.
Pakuwon Jati ($PWON) menerbitkan obligasi tambahan senilai 100 juta dolar AS dengan bunga sebesar 4,875% per tahunnya dan akan jatuh tempo pada tahun 2028.
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Michael Owen Kohana, Calvin Kurniawan
Editor: Sarah Natassja, Theodore Henoch, Almer Dzaki