Halo Stockbitor,
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang semula 10% menjadi 12%. Selain itu, Kemenkeu juga berencana untuk mengenakan PPN terhadap bahan pokok atau sembako yang sebelumnya bebas PPN seperti beras dan gabah, jagung, sagu, kedelai, garam, daging, susu, buah-buahan, dan sayur-sayuran.
Selain itu, 11 sektor jasa seperti jasa pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, keuangan dan asuransi direncanakan masuk kedalam jasa yang akan dikenakan pajak.
Nantinya, kenaikan PPN akan dibagi menjadi 3 skema, yaitu tarif umum, tarif berbeda (multitarif), dan tarif final.
Key Takeaways
Jika kebijakan ini nantinya diresmikan, harga barang atau jasa yang termasuk dalam rencana ini kemungkinan mengalami peningkatan sehingga dapat memengaruhi daya beli masyarakat.
In other news, Bursa Efek Indonesia tetap akan menghapus kode broker di tampilan running trade. Akan tetapi, pelaksaannya akan mundur hingga Agustus 2021 yang sebelumnya direncanakan pada bulan Juli.
World News
🌏 Kebocoran Data Pajak Amerika Serikat
Amerika Serikat: Kementerian Keuangan AS meminta pihak berwajib untuk menyelidiki kebocoran data pajak yang dipublikasikan oleh perusahaan ProPublica. Data tersebut menunjukan beberapa orang kaya, seperti Jeff Bezos dan Elon Musk, tidak membayar pajak pada tahun tertentu.
Vietnam: Pemerintah Vietnam berencana menunda penyelenggaraan SEA Games 2021 karena kasus Covid-19 yang masih tinggi di negaranya. Akan tetapi, 7 negara menolak penundaan ini dan keputusan akhir akan diumumkan pada Kamis (24/6) mendatang.
Korea: Mulai Juli 2021, warga Korea Selatan yang sudah menerima vaksinasi Covid-19 diizinkan untuk berlibur ke luar negeri, khusus destinasi yang dianggap menangani penyebaran Covid-19 dengan baik.
Selandia Baru: Sebanyak 30 ribu perawat melakukan aksi mogok kerja selama 8 jam. Aksi ini dilakukan setelah organisasi perawat setempat menolak menaikkan gaji mereka sebesar 1,4%.
Musim Laba - Q1 2021
🕷️ ️POWR & KRAS
Selama Q1 2021, terdapat beberapa perusahaan yang mengalami kenaikan dan penurunan jika dibandingkan dengan Q1 2020. Beberapa contoh di antaranya adalah:
$POWR: Laba bersih Cikarang Listrindo naik 505% walaupun pendapatan dari penjualan listrik cenderung stabil (-0,48%). Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan kerugian selisih kurs dari 25,6 juta dolar menjadi 4,83 juta dolar. (IDX)
$KRAS: Laba bersih Krakatau Steel turun 71,22% walaupun pendapatan naik 55,63%. Kenaikan ini diakibatkan oleh peningkatan penjualan baja. Namun, tidak adanya pendapatan atas penjualan aset tidak produktif seperti yang terjadi pada Q1 2020, serta penurunan laba selisih kurs dari 141 juta dolar menjadi 22 juta dolar, menurunkan keuntungan perusahaan. (IDX)
Saham Top Gainer hari ini:
$ERAA (+7,50%)
$IPTV (+4,86%)
$EXCL (+4,05%)
$MNCN (+4,02%)
Saham Top Loser hari ini:
$MAPI (-6,58%)
$TBIG (-5,54%)
$CPIN (-4,11%)
$UNTR (-3,32%)
Performa sektor hari ini:
IDXTECHNO (+9,06%)
IDXFINANCE (+1,64%)
IDXCYCLIC (+0,93%)
IDXNONCYC (+0,59%)
IDXENERGY (+0,32%)
IDXHEALTH (+0,29%)
IDXINDUST (+0,18%)
IDXTRANS (+0,12%)
IDXINFRA (+0,09%)
IDXPROPERT (-0,16%)
IDXBASIC (-0,56%)
Berita Korporasi
Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…
NFC Indonesia ($NFCX) dan SiCepat Expres Indonesia membentuk perusahaan patungan (joint venture) untuk memasuki bisnis kendaraan listrik (electric vehicle).
Krakatau Steel ($KRAS) menambah kepemilikan saham Witikco Makmur menjadi 29,31% dari kepemilikan yang sebelumnya 9,7%. Transaksi ini menelan biaya sebesar 41,46 miliar rupiah.
PP Presisi ($PPRE) akan mengalokasikan 20% dari laba bersih tahun lalu atau sebesar 11,7 miliar rupiah sebagai dividen. Setiap pemegang saham akan menerima 1,15 rupiah per lembar saham.
Austindo Nusantara Jaya ($ANJT) mengalokasikan capex tahun 2021 sebesar 42,8 juta dolar AS. Dana ini akan digunakan untuk peremajaan tanaman dan biaya pemeliharaan tanaman kelapa sawit.
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Michael Owen Kohana, Calvin Kurniawan
Editor: Theodore Henoch, Sarah Natassja, Astrid Rahadiani Putri, Vivi Handoyo Lie, Almer Dzaki