Halo Stockbitor,
PLN merambah bisnis layanan internet dengan merk ICONNET sebagai bagian dari rencana transformasi bisnis. Dengan tarif mulai dari 185 ribu rupiah per bulan, ICONNET berupaya memberikan layanan internet cepat berbasis kabel serat optik (fiber optic).
Berdasarkan survey Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII), per Q2 2020 baru 14,5% responden yang berlangganan internet rumah, sisanya tidak. Sekitar 9,8% responden mengaku menggunakan IndiHome milik Telkom ($TLKM) untuk internet rumah mereka.
Pertumbuhan ini dinilai sebagai kesempatan yang baik bagi ICONNET yang menargetkan 20 juta pelanggan di tahun 2024. Tarif bulanan yang murah menjadi salah satu keunggulan layanan internet PLN. Sebagai perbandingan, berikut adalah tarif bulanan beberapa penyedia internet:
ICONNET (PLN): mulai Rp185.000
IndiHome: mulai Rp290.000
MNC Play (MNC): mulai Rp369.000
First Media: mulai Rp371.000
Biznet: mulai Rp325.000
CBN: mulai Rp299.000
Key Takeaways
Munculnya ICONNET yang menawarkan service lebih murah akan menjadi kompetitor baru untuk existing internet provider yang sudah melantai di bursa saham Indonesia seperti layanan IndiHome dari Telkom Indonesia ($TLKM), First Media ($KLBV), dan MNC Vision Network ($IPTV).
World News
π Cookie Monster dari Filipina
Filipina: Memperoleh ~1 miliar dolar AS, IPO produsen biskuit, Monde Nissin, menjadi yang terbesar di Bursa Efek Filipina. Saat ini mereka dikabarkan juga mempertimbangkan untuk dual-listing di London.
Italia: Pemerintah Italia memberikan izin bersyarat kepada operator Vodafone Italia untuk menggunakan peralatan dari Huawei untuk infrastruktur 5G. Sebelumnya, berembus isu spionase data yang dilakukan pemasok asal Tiongkok tersebut.
Tiongkok: Warga Tiongkok diizinkan untuk memiliki 3 anak, setelah sebelumnya hanya diizinkan memiliki 2 anak. Populasi yang menua dan pencegahan stagnansi ekonomi menjadi alasannya.
Amerika Serikat: Pemerintah AS mengajukan proposal anggaran yang mengharuskan lembaga keuangan melaporkan hal-hal terkait aset kripto kepada Internal Revenue Service (IRS).
Musim Laba - Q1 2021
π·οΈοΈ οΈCSAP, FREN, WTON
Selama Q1 2021, terdapat beberapa perusahaan yang mengalami perubahan performa apabila dibandingkan dengan Q1 2020, seperti:
$CSAP: Perusahaan distribusi yang juga memiliki Mitra 10 dan Atria, Catur Sentosa mencatatkan kenaikan laba sebesar 242%. Hal ini didukung oleh kenaikan pendapatan (+12,9%) akibat kenaikan penjualan keramik, barang produk konsumen, dan cat. Selain itu, net profit margin meningkat dari 0,7% pada Q1 2020 menjadi 2,2% pada Q1 2021 didorong oleh efisiensi pada beban usaha. (CSAP)
$FREN: Smartfren mencatatkan perbaikan performa, dengan rugi usaha menurun dari 1,7T pada Q1 2020 menjadi 397M pada Q1 2021. Hal ini didukung oleh kenaikan pendapatan (+20,6%) akibat kenaikan pendapatan data dan jasa interkoneksi serta menurunnya rugi selisih kurs (-86%). (IDX)
$WTON: Wijaya Karya Beton mencatatkan penurunan laba (-69%). Hal ini diakibatkan oleh penurunan pendapatan (-45%) akibat penurunan pendapatan dari segmen produk putar (spun), non putar (precast), serta konstruksi. Perusahaan juga mencatat pendapatan dari pemulihan nilai instrumen keuangan sebesar 66 miliar rupiah. Apabila mengecualikan pendapatan tersebut, perusahaan mengalami rugi bersih sebesar 44 miliar rupiah. (IDX)
Berita Lainnya
π₯ IPO Tambang Emas Rajawali Corpora
Archi Indonesia, perusahaan tambang emas milik Grup Rajawali Corpora, melanjutkan rencana IPO setelah ditunda beberapa waktu lalu. Archi berencana melepas 4,97 miliar lembar saham ke publik, atau setara dengan 20% dari modal disetor dan ditempatkan setelah IPO. Sebanyak 1,24 miliar lembar merupakan saham baru, sedangkan 3,73 miliar lembar sisanya saham lama milik Rajawali Corpora.
Dari IPO ini, Archi mengincar pendanaan sebesar 3,97 triliun rupiah. Namun, yang akan diterima oleh Archi hanya dana dari penjualan saham baru, sehingga hanya akan menerima maksimal 900 miliar rupiah. Sebanyak 90% dana yang diperoleh akan digunakan untuk membayar pokok utang, 10% sisanya untuk modal kerja.
Kendati posisi arus kas terbilang kuat, aksi korporasi ini bertujuan agar perusahaan dapat menurunkan nilai pinjaman kepada pihak ketiga.
Saham Top Gainer hari ini:
$INDY (+11,28%)
$MNCN (+9,73%)
$ITMG (+9,48%)
$TBIG (+8,49%)
Saham Top Loser hari ini:
$BFIN (-1,84%)
$SCMA (-1,48%)
$SSIA (-1,38%)
$ASSA (-1,36%)
Performa sektor hari ini:
IDXTECHNO (+9,94%)
IDXENERGY (+2,93%)
IDXINFRA (+2,04%)
IDXBASIC (+1,95%)
IDXINDUST (+1,73%)
IDXNONCYC (+1,17%)
IDXCYCLIC (+1,08%)
IDXPROPERT (+1,03%)
IDXFINANCE (+0,88%)
IDXHEALTH (+0,12%)
IDXTRANS (-0,31%)
Berita Korporasi
Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahuiβ¦
Media Nusantara Citra ($MNCN) mengalokasikan 300 miliar rupiah untuk buyback 300 juta saham ditempatkan, atau setara 1,99% dari modal disetor.
Menyambut era 5G, Tower Bersama ($TBIG) siapkan capex senilai 2 triliun rupiah untuk penambahan menara dan penyiapan infrastruktur. Harapannya, kinerja tahun ini bisa terdongkrak double digit.
Medco ($MEDC) anggarkan capex sebesar 150 juta dolar AS pada bisnis migas dan 65 juta dolar AS pada bisnis tenaga listrik. Jumlah ini naik dari tahun lalu yang totalnya mencapai 207 juta dolar AS.
LINE Bank, yang dimiliki aplikasi chat LINE, meramaikan peta persaingan bank digital di Indonesia. LINE Bank Indonesia kolaborasi dengan KEB Hana Bank dan akan mulai beroperasi tengah tahun ini.
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Almer Dzaki, Calvin Kurniawan
Editor: Michael Owen Kohana, Sarah Natassja, Theodore Henoch, Vivi Handoyo Lie